Menyoal Cedera Pubalgia yang Bikin Lamine Yamal 'Impoten' di El Clasico

Menyoal Cedera Pubalgia yang Bikin Lamine Yamal 'Impoten' di El Clasico

dpy2025/10/29 14:52:17 WIB
Lamine Yamal (Foto: REUTERS/Susana Vera)

Wonderkid Barcelona, Lamine Yamal tak bisa berbuat apa-apa di El Clasico saat kontra dengan Real Madrid. Bintang Blaugrana tersebut 'impoten' karena cedera di tulang kemaluan.Dilansir dari Goal, ahli traumatis, dr Pedro Luis Ripoll mengatakan pemain berusia 18 tahun tersebut sedang berkutat dengan cedera bernama pubalgia, yakni masalah di pangkal paha kronis sehingga berdampak pada efektivitas bermain."Ini adalah cedera yang jujur saja sulit diobati. Ciri utamanya adalah rasa sakit yang mengurangi kemampuan pemain untuk bergerak dan menendang bola hingga hampir 50 persen, persis seperti yang kita lihat di El Clasico," jelas dr Ripoll."Dia hampir tidak menendang ke gawang, dia kesulitan bergerak, dia terus-menerus meregangkan tubuh. Ini adalah rasa sakit yang melumpuhkan, yang memungkinkan pemain berpartisipasi dalam pertandingan tetapi menghalanginya mencapai level terbaiknya dan secara signifikan mengurangi kinerjanya," sambungnya.Baca juga: Air Hujan DKI Tercemar Mikroplastik, Harus Gimana Biar Tak Terpapar? Ini Saran KemenkesApa Itu Pubalgia?Dikutip dari Cleveland Clinic, athletic pubalgia (sport hernia) adalah cedera pada tendon atau otot di perut bagian bawah atau selangkangan yang menyebabkan nyeri kronis.Mereka yang mendapatkan cedera ini juga dapat mengalami iritasi saraf, sehingga akan muncul rasa nyeri yang tentu mengganggu pergerakan. Biasanya, kondisi ini sering dialami orang yang melakukan olahraga yang memerlukan perubahan arah mendadak atau gerakan memutar.Para atlet di olahraga seperti sepakbola, gulat, rugby, dan tenis diketahui lebih rentan mengalami athletic pubalgia.Pengobatan pertama dari cedera ini biasanya istirahat sekitar tujuh hingga sepuluh hari. Mengompres dengan es pada area cedera juga bisa membantu. Untuk mengembalikan fleksibilitas dan mengembalikan kekuatan, biasanya pasien akan mendapatkan terapi.Obat antiinflamasi seperti ibuprofen dan naproxen membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri. Namun, jika kondisi ini tidak membaik hingga enam bulan setelah perawatan non-bedah, biasanya diperlukan tindakan bedah.Baca juga: Kak Seto Dirawat di RS gegara Stroke Ringan dan Aritmia, Begini Kondisinya

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya