Polisi Ungkap Mahasiswa FISIP Unud Lompat dari Lantai 4, Bukan Lantai 2

Polisi Ungkap Mahasiswa FISIP Unud Lompat dari Lantai 4, Bukan Lantai 2

iws2025/10/16 20:19:12 WIB
Suasana saat TAS tergeletak di depan lobi gedung FISIP Unud, Denpasar, Rabu (15/10/2025). (Foto: Dok. Istimewa)

DISCLAIMER: Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar mengungkap mahasiswa Universitas Udayana (Unud) berinisial TAS melompat dari gedung lantai empat, bukan dari lantai dua seperti informasi yang beredar sebelumnya. TAS terjatuh di depan gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud, Jalan Sudirman, Denpasar, Bali.Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar, Kompol I Ketut Sukadi, mengungkapkan hal itu berdasarkan keterangan saksi yang juga mahasiswa berinisial NKGA. Saat kejadian, NKGA berada di lantai empat untuk menunggu dosen bersama temannya."Rabu, 15 Oktober 2025, pukul 08.30 Wita pada saat saksi kuliah dan sedang menunggu dosen, saksi bersama temannya inisial D duduk di teras depan kelas, lantai empat kampus diskusi tentang mata kuliah," ungkap Sukadi, Kamis (16/10/2025) malam.Baca juga: Korban Bunuh Diri Unud Diejek Mirip Kekeyi, Pelaku Disanksi KampusKepada polisi, NKGA menyebut TAS tiba-tiba muncul dan keluar dari lift. Saat itu, TAS disebut dalam kondisi panik sembari mengamati situasi sekitar."Kurang lebih 15 menit kemudian datang korban dari arah pintu lift, dengan posisi menggendong tas ransel dan memakai baju putih. Terlihat seperti orang panik dan seperti melihat-lihat situasi sekitar kampus," imbuh Sukadi.TAS juga disebut sempat duduk di kursi panjang yang berada di sisi barat kelas. Karena saksi tidak mengenali TAS, ia tidak memperhatikan lebih lanjut.Beberapa saat kemudian, TAS melompat dari lantai empat. Sontak, mahasiswa lain bersama petugas keamanan kampus bergegas mengevakuasi dan membawa korban ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, Denpasar.Saat tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Prof Ngoerah, TAS dalam kondisi masih sadar. Namun, lantaran mengalami pendarahan dan kesadarannya terus menurun, mahasiswa semester VII program studi Sosiologi itu dinyatakan meregang nyawa.Baca juga: Tragedi di Kampus Unud, Mahasiswa Tewas Lompat dari Lantai 2 Gedung FISIP"Korban mengalami pendarahan pada organ dalam dan kesadaran terus menurun. Pukul 13.03 Wita korban dinyatakan meninggal dunia," imbuh Sukadi.Sukadi mengatakan hasil pemeriksaan medis menunjukkan TAS mengalami pergeseran serta patah pada tulang pinggul kiri dan kanan, patah pada tulang lengan bagian atas, serta patah pada tulang sendi kanan.Kerap Menyakiti Diri SendiriSebelumnya, salah satu petugas kebersihan yang tidak mau disebutkan namanya mengungkap TAS kerap melakukan tindakan menyakiti diri sendiri. TAS disebut sering membenturkan kepala ke tembok saat merasa frustasi.Selain itu, beredar pula pesan di kalangan mahasiswa yang menyebutkan bahwa perilaku tersebut sudah berlangsung lama. TAS disebut sejak lama berjuang melawan penyakit mental."Dia sering benturin kepala ke tembok kalau ada pendapat dia yang dianggap salah waktu diskusi sama dosen," ungkap pesan yang tersebar di grup mahasiswa.Baca juga: Mahasiswa Unud Diduga Gangguan Mental Sebelum Lompat, Muncul Bullying Online"Udah berkali-kali sebenarnya mau loncat dari gedung," lanjut pesan tersebut.Rektorat Unud telah menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya TAS. Sebagai tindak lanjut, Unud bakal memperkuat layanan kesehatan mental mahasiswa."Universitas Udayana berkomitmen memperkuat program pendampingan dan layanan kesehatan mental mahasiswa melalui unit konseling di tingkat fakultas dan universitas," ujar Humas Unud, Dewi Pascarani, dalam keterangannya, Rabu.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya