
Wajah ceria terpancar dari Syehlendra Haical (13), salah satu korban ambruknya musala Ponpes Al Khosiny, Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, saat meninggalkan ruang perawatan RSUD R Notopuro Sidoarjo, Kamis (16/10/2025).Meskipun masih merasakan nyeri di kaki kanannya yang diamputasi, Haikal tampak antusias saat bersiap kembali ke kampung halamannya di Dusun Krajan, Kabupaten Probolinggo. Ia menjadi pasien terakhir dari total 13 korban luka-luka yang sempat dirawat di RSUD Sidoarjo pasca-insiden tragis tersebut.Baca juga: Total 63 Santri Meninggal di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Ini IdentitasnyaDirektur RSUD Sidoarjo dr Antok Irawan menjelaskan bahwa kondisi Haikal kini sudah stabil dan diperbolehkan menjalani rawat jalan."Kami sudah komunikasikan dengan dr Vandy dari Kadiv Kesehatan Probolinggo. Tapi untuk rujukan, nanti setelah rawat jalan satu kali ke sini, baru kami arahkan ke Probolinggo. Hari ini Haikal mulai rawat jalan setelah opname selama 20 hari," ujar dr Antok kepada wartawan, Kamis (16/2025).Selama masa perawatan, Haikal sempat menjalani perawatan intensif di ruang ICU selama tiga hari. Setelah kondisinya membaik, ia menjalani perawatan lanjutan di ruang rawat inap."Ortonetflis-nya sudah teratasi, tidak ada masalah lagi. Tadi juga sudah dicek, lukanya sudah kering. Tinggal kontrol lanjutan oleh dokter ortopedi ke depan," jelas dr. Antok.Baca juga: Identitas Lengkap 63 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny AmbrukTerkait kebutuhan kaki palsu, Kementerian Sosial (Kemensos) telah melakukan pengukuran saat Haikal masih dirawat di rumah sakit."Kemensos sudah mengukur kaki palsu saat di rumah sakit. Nanti mereka akan langsung datang ke rumah Haikal di Probolinggo untuk tindak lanjutnya. Pasien-pasien lain juga diperlakukan sama," tambahnya.Secara keseluruhan, RSUD R Notopuro Sidoarjo merawat total 45 korban, termasuk 13 pasien rawat inap dan dua pasien di IGD. Sebanyak 30 korban lainnya langsung pulang setelah mendapat perawatan awal. Dari jumlah tersebut, dua orang dinyatakan meninggal dunia."Haikal adalah pasien terakhir yang kami rawat. Dia sempat 17 hari di ruang rawat, tiga hari di ICU, total 20 hari di RSUD Sidoarjo," pungkas dr Antok.