#TOPIK TERHANGAT#TERPOPULER
19 September 2025
icon facebook detikcomicon facebook detikcom

Kartika Sari Dewi Soekarno Bangga Indonesia Gabung BRICS

Kartika Sari Dewi Soekarno Bangga Indonesia Gabung BRICS

auh2025/09/15 21:15:43 WIB
Kartika Sari Dewi Soekarno usai ziarah ke makam Bung Karno di Kota Blitar (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)

Kartika Sari Dewi Soekarno, putri Presiden pertama RI Soekarno dari pernikahan dengan Ratna Sari Dewi mengaku sedih dengan kondisi Tanah Air. Namun demikian, ada hal yang membuatnya perempuan kelahiran 1967 itu bangga.Salah satunya, Indonesia memutuskan bergabung dengan kelompok negara negara BRICS. Dengan begitu, Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara pertama yang bergabung dengan BRICS."tetapi saya juga bangga bahwa Indonesia saat ini menjadi bagian dari BRICS dan ASEAN mewakili hal itu," kata Kartika usai berziarah di makam Bung Karno di Kota Blitar, Senin (15/9/2025).Karena hal itu, Indonesia kini telah berkembang sebagai negara industri khususnya teknologi. Meski demikian, ia menyoroti soal pendidikan hingga kesehatan.Baca juga: Ziarah Emosional Kartika Sari Dewi ke Makam Bung Karno Setelah 55 Tahun"Indonesia juga telah berkembang di berbagai industri, termasuk teknologi, tetapi saya berharap akan ada lebih banyak inklusi sosial untuk pendidikan dan kesehatan, bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Kartika.Dilansir dari detikEdu, Indonesia resmi bergabung dengan BRICS pada 6 Januari 2025 lalu. Bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS sebagai perwujudan politik luar negeri bebas aktif.Adapun persetujuan keanggotaan baru Indonesia telah mendapat lampu hijau sejak KTT BRICS 2023 di Afrika Selatan. Akhirnya pada 2025, Pemerintah Brasil menyebut Indonesia telah bergabung sebagai anggota penuh blok ekonomi BRICS.BRICS adalah kelompok negara yang menjalin kerja sama terkait pengembangan dan pengaruh dalam urusan internasional. Nama BRICS sendiri merupakan akronim dari huruf depan masing-masing negara anggotanya yakni Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (South Africa).Rusia merupakan pihak yang memprakarsai pembentukan BRICS. Pada 20 September 2006, diadakan Pertemuan Tingkat Menteri BRICS yang pertama atas usul Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela Sesi Sidang Majelis Umum PBB di New York.Baca juga: Kartika Sari Dewi Soekarno Soal Kondisi Indonesia: Sangat MenyedihkanPara menteri luar negeri dari Rusia, Brasil, dan Cina serta Menteri Pertahanan India ikut serta dalam pertemuan ini. Mereka menyatakan minat mereka untuk memperluas kerja sama multilateral.Selanjutnya pada 16 Juni 2009, Yekaterinburg, Rusia menjadi tuan rumah diselenggarakannya KTT BRICS yang pertama. Para pemimpin BRICS mengeluarkan pernyataan bersama setelah KTT tersebut dan menetapkan dokumen yang menyatakan tujuan BRIC, yaitu "untuk mempromosikan dialog dan kerja sama di antara negara-negara kita dengan cara yang bertahap, proaktif, pragmatis, terbuka dan transparan.Kekuatan ekonomi negara-negara BRICS yang terus meningkat menjadi fondasi pengaruh mereka di kancah internasional.Negara-negara Anggota BRICSNegara-negara BRICS adalah anggota organisasi dan lembaga internasional terkemuka yang berpengaruh, termasuk PBB, G20, Gerakan Non-Blok (GNB), dan Group of 77 (G77). Mereka juga merupakan anggota berbagai asosiasi regional.BRICS yang mulanya hanya beranggotakan lima negara, yaitu Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, kini telah bertambah. BerdasarkanKTTBRICS 2023 di Johannesburg, sejumlah negara baru yang bergabung dalamBRICS+ adalah Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya