Polisi mengamankan dua orang terkait demo ricuh di Kantor DPRD Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Salah satu pelaku bernama Fangki (25) mengaku ikut demo karena dijanjikan bayaran Rp 400 ribu oleh seorang mahasiswa.Diketahui, sejumlah mahasiswa menggelar demonstrasi Kantor DPRD Palopo, Kelurahan Rampoang, Kecamatan Wara Utara, Senin (1/9/2025) sekitar pukul 14.00 Wita. Aksi awalnya berjalan tertib dan mahasiswa menyampaikan tuntutannya secara bergantian.Namun situasi mulai tidak terkendali ketika para demonstran memaksa masuk ke gedung wakil rakyat tersebut sekitar pukul 16.00 Wita. Sesampainya di ruang paripurna, para mahasiswa membanting meja dan kursi.Para demonstran juga mencoret dinding dengan kalimat umpatan. Beberapa saat kemudian, massa aksi menarik diri menuju depan pagar gedung DPRD. Saat itu pula, batu secara acak dilemparkan oleh massa aksi.Akibatnya, kaca pada bagian depan gedung DPRD mengalami rusak parah. Pecahan kaca dan batu terlihat memenuhi halaman kantor wakil rakyat tersebut.Aparat kepolisian yang berjaga lalu menembakkan gas air mata sebanyak 5 kali untuk membubarkan massa aksi. Beberapa aparat bahkan ikut melempar batu ke arah demonstran."Saya minta para anggota kepolisian jangan tersulut emosi, kendalikan diri, itu adik kalian," teriak Kapolres Palopo, AKBP Dedi Surya Dharma di lokasi kejadian."Nanti kejar oknum yang lakukan perusakannya, pelaku anarkisme harus ditangkap," tegasnya.Baca juga: Mahasiswa Demo di Depan Kantor DPRD Palopo, Tuntut Supremasi HukumMassa demo mengacak-acak ruang paripurna DPRD Palopo. (Ahmad Al Qadri/detikSulsel)3 Polisi Luka Kena BatuDemo yang berakhir ricuh itu mengakibatkan 3 personel polisi luka. Beruntung luka yang dialami akibat lemparan batu tidak parah dan korban hanya menjalani rawat jalan."Personel Polres Palopo ada 3 orang mengalami luka-luka terbuka bagian alis, luka bagian hidung dan ada luka bagian bibir, akibat kena lemparan batu pendemo. Syukurnya hanya dirawat jalan," kata Kasi Humas Polres Palopo Supriadi kepada detikSulsel, Selasa (2/9).Baca juga: Demo Mahasiswa di DPRD Palopo Ricuh, Massa Acak-acak Ruang Paripurna2 Terduga Perusuh DiamankanSupriadi mengungkapkan, ada dua pelaku yang diamankan yakni Fangki warga Ponrang, Luwu dan Nugrah (23) warga Wara Utara, Palopo. Dia memastikan kedua pelaku bukanlah mahasiswa."Fangki mengakui perbuatannya melakukan pelemparan di kantor DPRD Kota Palopo sebanyak 10 kali menggunakan batu," katanya.Sementara Nugrah meledakkan petasan saat situasi tidak terkendali di gedung DPRD Palopo. Dia mengaku mendapatkan petasan itu dari seorang mahasiswa yang menggunakan almamater biru."Sedangkan Nugrah mengakui perbuatannya membawa dan meledakkan 1 petasan jenis kembang api yang menurutnya petasan jenis kembang api tersebut diberikan oleh seorang mahasiswa yang ia tidak kenal namun yang ia ketahui menggunakan almamater berwarna biru," jelasnya.Fangki Ngaku Dijanjikan Uang Rp 400 RibuLanjut Supriadi, dari hasil pemeriksaan Fangki mengaku mengikuti demo karena diiming-imingi uang senilai Rp 400 ribu oleh seorang mahasiswa bernama Egi. Fangki menyebut mahasiswa itu dari Politeknik Dewantara Palopo."Fangki mengakui perbuatannya bahwa yang mengajak ia ikut demo ialah Egi yang berkuliah di Politeknik Dewantara Kota Palopo dan dijanjikan uang sebanyak Rp 400 ribu," bebernya.Supriadi tidak menjelaskan lebih lanjut soal Fangki melakukan aksi anarkis dan dijanjikan bayaran Rp 400 ribu tersebut. Dia mengaku pihaknya hingga kini masih terus melakukan pendalaman."Membawa yang diduga terlibat demo dan pelemparan tersebut ke Polres Palopo guna pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut," imbuhnya.Baca juga: Perusuh Demo di DPRD Palopo Ngaku Dijanjikan Uang Rp 400 RibuRespons Politeknik Dewantara PalopoSementara itu, staf Humas Politeknik Dewantara Palopo, Delfi mengatakan tidak ada mahasiswa dari kampusnya yang turun demo dalam beberapa hari terakhir ini. Dia menyebut, mahasiswa tengah fokus menjalankan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB)."Tidak ada mahasiswa demo, karena dari tanggal 27 Agustus sampai 1 September itu kegiatan vokasi PKKMB. Sebagian besar anak-anak itu pulang kampung pasti, karena masih libur semester, ada beberapa juga yang jadi panitia," kata Delfi saat dikonfirmasi.