#TOPIK TERHANGAT#TERPOPULER
12 September 2025
icon facebook detikcomicon facebook detikcom

Renungan Harian Katolik Sabtu, 9 Agustus 2025 dan Bacaannya: Iman Sejati

Renungan Harian Katolik Sabtu, 9 Agustus 2025 dan Bacaannya: Iman Sejati

sto2025/08/09 04:00:05 WIB
Renungan harian Katolik. (Foto: Freepik/freepik)

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 9 Agustus 2025 merupakan Peringatan Fakultatif St. Teresia Benedikta dr Salib; dengan orang kudus Santo Oswaldus, Martir; dan warna liturgi hijau.Mengangkat tema tentang iman sejati, mari simak renungan Katolik hari Sabtu, 9 Agustus 2025 yang dihimpun dari buku renungan 'Inspirasi Pagi' oleh Agus Kanis CS. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.Baca juga: Doa Novena Hati Kudus Yesus yang Tak Pernah GagalRenungan Katolik Hari Ini Sabtu, 9 Agustus 2025Bacaan Hari IniUl. 6:4-13;Ul 6:4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!Ul 6:5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.Ul 6:6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,Ul 6:7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.Ul 6:8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,Ul 6:9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.Ul 6:10 Maka apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepadamu kota-kota yang besar dan baik, yang tidak kaudirikan;Ul 6:11 rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami?dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang,Ul 6:12 maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.Ul 6:13 Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.Mzm. 18:2-3a,3bc-4,47,51ab;Mzm 18:2 (18-3) Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!Mzm 18:3 (18-4) Terpujilah TUHAN, seruku; maka akupun selamat dari pada musuhku.Mzm 18:3 (18-4) Terpujilah TUHAN, seruku; maka akupun selamat dari pada musuhku.Mzm 18:4 (18-5) Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku,Mzm 18:47 (18-48) Allah, yang telah mengadakan pembalasan bagiku, yang telah menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku,Mat. 17:14-20Mat 17:14 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah,Mat 17:15 katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air.Mat 17:16 Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya."Mat 17:17 Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"Mat 17:18 Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga.Mat 17:19 Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?"Mat 17:20 Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.BcO 2 Raj. 4:8-37.2Raj 4:8 Pada suatu hari Elisa pergi ke Sunem. Di sana tinggal seorang perempuan kaya yang mengundang dia makan. Dan seberapa kali ia dalam perjalanan, singgahlah ia ke sana untuk makan.2Raj 4:9 Berkatalah perempuan itu kepada suaminya: "Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus.2Raj 4:10 Baiklah kita membuat sebuah kamar atas yang kecil yang berdinding batu, dan baiklah kita menaruh di sana baginya sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi dan sebuah kandil, maka apabila ia datang kepada kita, ia boleh masuk ke sana."2Raj 4:11 Pada suatu hari datanglah ia ke sana, lalu masuklah ia ke kamar atas itu dan tidur di situ.2Raj 4:12 Kemudian berkatalah ia kepada Gehazi, bujangnya: "Panggillah perempuan Sunem itu." Lalu dipanggilnyalah perempuan itu dan dia berdiri di depan Gehazi.2Raj 4:13 Elisa telah berkata kepada Gehazi: "Cobalah katakan kepadanya: Sesungguhnya engkau telah sangat bersusah-susah seperti ini untuk kami. Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Adakah yang dapat kubicarakan tentang engkau kepada raja atau kepala tentara?" Jawab perempuan itu: "Aku ini tinggal di tengah-tengah kaumku!"2Raj 4:14 Kemudian berkatalah Elisa: "Apakah yang dapat kuperbuat baginya?" Jawab Gehazi: "Ah, ia tidak mempunyai anak, dan suaminya sudah tua."2Raj 4:15 Lalu berkatalah Elisa: "Panggillah dia!" Dan sesudah dipanggilnya, berdirilah perempuan itu di pintu.2Raj 4:16 Berkatalah Elisa: "Pada waktu seperti ini juga, tahun depan, engkau ini akan menggendong seorang anak laki-laki." Tetapi jawab perempuan itu: "Janganlah tuanku, ya abdi Allah, janganlah berdusta kepada hambamu ini!"2Raj 4:17 Mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan seorang anak laki-laki pada waktu seperti itu juga, pada tahun berikutnya, seperti yang dikatakan Elisa kepadanya.2Raj 4:18 Setelah anak itu menjadi besar, pada suatu hari keluarlah ia mendapatkan ayahnya, di antara penyabit-penyabit gandum.2Raj 4:19 Tiba-tiba menjeritlah ia kepada ayahnya: "Aduh kepalaku, kepalaku!" Lalu kata ayahnya kepada seorang bujang: "Angkatlah dia dan bawa kepada ibunya!"2Raj 4:20 Diangkatnyalah dia, dibawanya pulang kepada ibunya. Duduklah dia di pangkuan ibunya sampai tengah hari, tetapi sesudah itu matilah dia.2Raj 4:21 Lalu naiklah perempuan itu, dibaringkannyalah dia di atas tempat tidur abdi Allah itu, ditutupnyalah pintu dan pergi, sehingga anak itu saja di dalam kamar.2Raj 4:22 Sesudah itu ia memanggil suaminya serta berkata: "Suruh kepadaku salah seorang bujang dengan membawa seekor keledai betina; aku mau pergi dengan segera kepada abdi Allah itu, dan akan terus pulang."2Raj 4:23 Berkatalah suaminya: "Mengapakah pada hari ini engkau hendak pergi kepadanya? Padahal sekarang bukan bulan baru dan bukan hari Sabat." Jawab perempuan itu: "Jangan kuatir."2Raj 4:24 Dipelanainyalah keledai itu dan berkatalah ia kepada bujangnya: "Tuntunlah dan majulah, jangan tahan-tahan aku dalam perjalananku, kecuali apabila kukatakan kepadamu."2Raj 4:25 Demikianlah perempuan itu berangkat dan pergi kepada abdi Allah di gunung Karmel. Segera sesudah abdi Allah melihat dia dari jauh, berkatalah ia kepada Gehazi, bujangnya: "Lihat, perempuan Sunem itu datang!2Raj 4:26 Larilah menyongsongnya dan katakanlah kepadanya: Selamatkah engkau, selamatkah suamimu, selamatkah anak itu?" Jawab perempuan itu: "Selamat!"2Raj 4:27 Dan sesudah ia sampai ke gunung itu, dipegangnyalah kaki abdi Allah itu, tetapi Gehazi mendekat hendak mengusir dia. Lalu berkatalah abdi Allah: "Biarkanlah dia, hatinya pedih! TUHAN menyembunyikan hal ini dari padaku, tidak memberitahukannya kepadaku."2Raj 4:28 Lalu berkatalah perempuan itu: "Adakah kuminta seorang anak laki-laki dari pada tuanku? Bukankah telah kukatakan: Jangan aku diberi harapan kosong?"2Raj 4:29 Maka berkatalah Elisa kepada Gehazi: "Ikatlah pinggangmu, bawalah tongkatku di tanganmu dan pergilah. Apabila engkau bertemu dengan seseorang, janganlah beri salam kepadanya dan apabila seseorang memberi salam kepadamu, janganlah balas dia, kemudian taruhlah tongkatku ini di atas anak itu."2Raj 4:30 Tetapi berkatalah ibu anak itu: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu bangunlah Elisa dan berjalan mengikuti perempuan itu.2Raj 4:31 Adapun Gehazi telah berjalan mendahului mereka dan telah menaruh tongkat di atas anak itu, tetapi tidak ada suara, dan tidak ada tanda hidup. Lalu kembalilah ia menemui Elisa serta memberitahukan kepadanya, katanya: "Anak itu tidak bangun!"2Raj 4:32 Dan ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu sudah mati dan terbaring di atas tempat tidurnya.2Raj 4:33 Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN.2Raj 4:34 Lalu ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulut anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu; dan karena ia meniarap di atas anak itu, maka menjadi panaslah badan anak itu.2Raj 4:35 Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.2Raj 4:36 Kemudian Elisa memanggil Gehazi dan berkata: "Panggillah perempuan Sunem itu!" Dipanggilnyalah dia, lalu datanglah ia kepadanya, maka berkatalah Elisa: "Angkatlah anakmu ini!"2Raj 4:37 Masuklah perempuan itu, lalu tersungkur di depan kaki Elisa dan sujud menyembah dengan mukanya sampai ke tanah. Kemudian diangkatnyalah anaknya, lalu keluar.Baca juga: Cara Menghitung Diskon dari Harga Asli dan Setelah Dipotong, Ini RumusnyaRenungan Hari IniHari ini, kita berjumpa dengan seorang ayah yang datang kepada Yesus, memohon agar anaknya disembuhkan dari kerasukan. Ia telah meminta bantuan kepada para murid Yesus, namun mereka gagal.Yesus menegur mereka karena kurangnya iman dengan berkata, "Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu."Pernyataan Yesus ini mengingatkan kita bahwa iman sejati selalu melibatkan keyakinan dan pengharapan yang kokoh, bahkan dalam situasi yang mustahil. Iman bukan tentang seberapa besar tindakan kita, melainkan tentang seberapa dalam kita percaya dan bersandar pada kuasa Tuhan.Iman juga bukan tentang melakukan hal-hal besar, melainkan tentang memercayakan hal-hal kecil setiap hari kepada Tuhan. Seperti biji sesawi yang kecil namun bertumbuh menjadi pohon besar, iman kita pun akan bertumbuh jika kita terus memeliharanya.Para murid gagal bukan karena kurangnya kemampuan, melainkan karena mereka hanya mengandalkan kekuatan sendiri, alih-alih kekuatan Tuhan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga menghadapi "gunung-gunung" yang tampaknya tidak tergoyahkan dalam wujud persoalan dalam keluarga, penyakit, masalah pekerjaan, atau kegelisahan batin.Di tengah situasi itu, kita sering jatuh dalam keraguan. Namun, Yesus tidak menolak para murid-Nya. Sebaliknya, Ia menasihati dan meneguhkan hati mereka. Begitu juga dengan kita. Tuhan tidak menuntut iman yang sempurna, tetapi iman yang mau bertumbuh.Yesus meyakinkan kita bahwa dengan iman, tidak ada yang mustahil. Iman menjadi jembatan antara keterbatasan manusia dan kuasa Allah yang tak terbatas. Iman yang sejati butuh ketekunan, kejujuran, dan penyerahan total pada kekuatan Tuhan.Iman memberi kita keberanian untuk melangkah, mengubah cara kita dalam melihat setiap pergumulan hidup, dan menguatkan pengharapan kita bahwa Tuhan akan menyertai, apa pun hasil akhirnya. Di tengah dunia yang serba cepat, penuh tantangan, dan sering kali mengandalkan logika serta teknologi, kita mudah tergoda untuk mengesampingkan iman.Iman sering kali dianggap sebagai sesuatu yang abstrak atau bahkan tidak relevan, padahal kita ingin solusi instan, jawaban cepat, dan hasil yang nyata. Kegagalan rohani sejatinya berakar dari kepercayaan pada diri sendiri, bukan pada Tuhan. Seperti para murid, kita pun bisa gagal ketika mengandalkan kekuatan sendiri dalam menghadapi tantangan hidup.Yesus mengingatkan kita bahwa iman yang kecil, tetapi murni dan tulus kepada Allah, mampu menggerakkan hal-hal besar. Iman yang sejati mendorong kita untuk berdoa, melayani, mengampuni, dan berharap, bahkan ketika situasi tampak mustahil.Di samping itu, iman yang hidup selalu diwujudkan dalam tindakan kasih. Kita bisa menerapkannya dengan membantu orang lain, memberi waktu untuk mendengarkan, atau menunjukkan empati kepada mereka yang sedang bergumul. Tindakan yang kecil dengan cinta yang besar adalah buah dari iman yang sejati, bahkan ketika iman itu hanya sebesar biji sesawi.Doa PenutupYa Tuhan, kami memuji Engkau dengan perkataan dan perbuatan. Seluruh jiwa raga kami adalah kurnia-Mu, maka hendaknya seluruh hidup kami pun menjadi milik-Mu.Demi Yesus Kristus, Putra-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.Baca juga: Tata Cara Mandi Air Garam Beserta Manfaat Kesehatan dan Efek SampingnyaDemikian renungan harian Katolik hari Sabtu, 9 Agustus 2025 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya