Dalam pembahasan seputar perawatan kulit, bibir seringkali luput dari perhatian. Padahal, garis-garis halus dan hilangnya volume di sekitar mulut merupakan salah satu tanda awal penuaan yang paling mencolok."Seiring bertambahnya usia, terjadi sejumlah perubahan signifikan pada area bibir," ujar dr. Macrene Alexiades, seorang dermatolog ternama yang berbasis di New York, AS, seperti dikutip dari Harper's Bazaar.Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perubahan ini cukup beragam. Menurut dr. Jessie Cheung, dermatolog bersertifikat dari Cheung Aesthetics and Wellness di Chicago, AS, kolagen dalam tubuh menipis akibat berbagai penyebab, termasuk paparan sinar matahari, kerusakan akibat radikal bebas dari polusi, merokok, konsumsi gula berlebihan, stres, serta penurunan hormon.Kulit di area bibir tergolong sangat tipis, sehingga rentan keriput. Apalagi, otot wajah yang sering bergerak dan paparan sinar matahari semakin memperparah kondisinya."Gerakan otot yang berulang, seperti saat merokok atau sering mencibir saat berbicara, dapat memperdalam garis-garis halus di sekitar mulut. Lebih mengkhawatirkan lagi, beberapa wanita bahkan bisa mengalami kondisi prakanker pada bibir yang disebut actinic cheilitis," jelas Macrene.Ini sejumlah saran dari dokter kulit untuk memperlambat proses penuaan di area bibir:1. Serum BibirKini tersedia banyak produk lip serum yang mengandung bahan aktif anti-aging dan menghidrasi maksimal. Serum bibir terbaik memiliki kandungan retinol, hyaluronic acid hingga peptide. Beberapa rekomendasi serum bibir datang dari Paula's Choice Hyaluronic Acid + Peptide Lip Booster dan Tatcha The Kissu Lip Treatment Volume-Restoring Lip Serum. Ada juga SOMETHINC Bee Power Propolis Glow hingga Azarine Magic Color Lip Serum.2. Lip Balm dengan SPFMerawat kulit di sekitar mulut sama pentingnya dengan merawat area wajah lainnya. Untuk itu pemakaian tabir surya di area tersebut sangat penting."Gunakan tabir surya setiap pagi di sekitar garis bibir, lalu kombinasikan dengan lip balm yang mengandung SPF minimal 30," ungkap dr. Joshua Zeichner, direktur riset kosmetik dan klinis di Mount Sinai Hospital, New York, AS.