Makanan basi adalah jenis makanan yang mengalami perubahan kondisi, sehingga terjadi penurunan kualitas dan kelayakan untuk dikonsumsi. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh proses pembusukan alami atau kontaminasi mikroorganisme.Salah satu penyebab utama pembusukan adalah pertumbuhan patogen, seperti bakteri, virus, atau parasit, terutama ketika makanan tidak disimpan dalam suhu yang sesuai. Penyimpanan dalam suhu rendah sekalipun tidak menjamin makanan bebas dari kontaminasi jika berlangsung terlalu lama atau tidak higienis.Meskipun tidak semua makanan basi secara langsung menyebabkan gangguan kesehatan, risiko keracunan makanan atau dampak terhadap kesehatan tetap ada.Ciri-ciri Makanan Sudah BasiDietisien dari Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada, Leiyla Elvizahro, S Gz, mengatakan pentingnya mengenali tanda-tanda makanan yang sudah basi atau tak higienis. Menurutnya, makanan basi kerap kali dapat dikenali melalui, perubahan bau, tekstur, dan warna.Leiyla menghimbau agar masyarakat membiasakan diri untuk mencium aroma makanan terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya. Deteksi dini lewat pancaindra sering kali cukup untuk mencegah konsumsi makanan yang beresiko."Makanan seperti nasi, mie, dan lontong yang kaya karbohidrat akan mudah basi jika disimpan terlalu lama di suhu ruang. Tanda-tandanya antara lain berbau asam, berlendir, atau muncul jamur," jelas Leiyla, dikutip dari Universitas Gadjah Mada, Kamis (10/7/2025).Makanan yang Mudah BasiMenurut Leiyla, makanan berbahan dasar daging, ikan, dan produk susu menjadi kelompok yang paling rentan. Tanda-tanda kerusakan pada olahan daging misalnya bisa dikenali dari bau amis menyengat, warna kehijauan, serta tekstur yang berlendir.Sementara susu yang sudah basi akan menggumpal dan mengeluarkan bau asam tajam. Jika dikonsumsi, makanan ini bisa menyebabkan infeksi saluran cerna dan dehidrasi berat.Leiyla menambahkan, bahan pangan hewani harus disimpan di suhu dingin dan dimasak dengan suhu cukup tinggi untuk membunuh bakteri patogen."Kalau sayur dan buah yang busuk dapat dilihat dari bentuknya yang layu, lembek, atau berlendir. Kulit buah juga mengkerut serta timbul jamur berwarna putih atau hijau," ujar Leiyla.Dampak Mengonsumsi Makanan BasiMakanan basi dapat terkontaminasi dapat mengakibatkan keracunan makanan. Dikutip dari Missouri Poison Center, gejalanya dapat berupa:Kram perutDiareMual dan muntahDemam ringanKelemahanSakit kepalaKehilangan nafsu makanGejala yang perlu diwaspadaiSelain gejala yang sudah disebutkan di atas, gejala di bawah ini sangat perlu diwaspadai dan perlu penanganan cepat.Demam lebih dari 38 derajatDarah dalam tinjaMuntah terus-menerus disertai dehidrasi (penurunan frekuensi buang air kecil, mulut sangat kering, dan merasa pusing saat berdiri).Diare yang berlangsung selama lebih 3 hari.Apa yang Harus Dilakukan?Sebagai langkah awal jika terlanjur mengonsumsi makanan yang mencurigakan, Leiyla menganjurkan untuk tetap tenang dan tidak panik, namun segera mengamati gejala yang muncul.Jika mengalami muntah, diare lebih dari tiga kali dalam sehari, atau demam, sebaiknya segera mencari pertolongan medis.Dirinya juga menyarankan untuk memperbanyak konsumsi air putih guna mencegah dehidrasi serta membantu proses detoksifikasi alami tubuh. Apabila gejala tidak membaik dalam waktu 24 jam, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut."Kita juga bisa mengonsumsi probiotik, seperti yoghurt, kefir, atau suplemen, untuk membantu menyeimbangkan mikrobiota usus yang terganggu akibat kontaminasi makanan," jelasnya.