Death Adder Papua dikenal sebagai salah satu spesies ular paling berbahaya yang hidup di wilayah Papua dan sekitarnya. Ular ini termasuk dalam genus Acanthophis.Di Papua sendiri ular ini sering dijuluki sebagai "ular bodoh" karena gerakannya yang lambat dan terlihat pasif. Namun, jangan tertipu oleh penampilannya, sebab gigitan Death Adder dapat menyebabkan kematian.Menukil buku "Top Ten Deadliest Snakes In The World" karya Larry Slawson, ular Death Adder tersebar di wilayah Papua, Papua Nugini, hingga Australia. Ular ini biasanya hidup di daerah semak, hutan kering, atau padang rumput.Dalam artikel ini, akan dibahas lebih dalam mengenai ciri-ciri, tingkat bahaya, serta cara menghindari Death Adder. Yuk, disimak!Ciri-ciri Ular Death AdderUlar Deat Adder atau ular bodoh papua memiliki ciri fisik yang khas. Berikut ini ciri-ciri ular Death Adder yang disadur dari buku "Top Ten Deadliest Snakes In The World":Memiliki penampilan seperti ular beludak;Tubuhnya pendek dengan kepala segitiga dan sisik kecil menghiasi tubuhnya;Memiliki taring besar;Memiliki "umpan" di ujung ekornya yang menyerupai cacing kecil;Biasanya 'ular bodoh' ini berwarna hitam atau abu-abu. Namun, beberapa spesies Death Adder dapat berubah warna menjadi kuning kemerahan, cokelat, atau abu-abu kehijauan.Tidak seperti kebanyakan ular yang aktif berburu, Death Adder sering kali menunggu mangsanya, dan menyergap calon korban dengan serangan secepat kilat;Ular Death Adder dapat menyerang mangsanya dan menyuntikkan racunnya dalam waktu kurang dari 0,15 detik.Meskipun memiliki penampilan seperti ular beludak, sebenarnya ia adalah anggota keluarga ular elapid yang mencakup Kobra dan Mamba Hitam.Baca juga: 9 Cara Agar Kucing Tidak Kencing dan Berak Sembarangan di RumahMengapa Ular Death Adder Berbahaya?Ular Death Adder termasuk salah satu jenis ular yang berbahaya karena memiliki racun jenis neurotoksin yang bekerja cepat dan sangat mematikan.Racun dari Gigitan Death Adder dapat memicu kelumpuhan hingga menghentikan fungsi pernapasan secara total. Lebih parahnya lagi, gigitan Death Adder juga dapat menyebabkan kematian hanya dalam waktu enam jam jika tidak segera ditangani secara medis.Saat ini, sudah tersedia antibias khusus untuk mengatasi racun Death Adder. Meskipun demikian, kasus kematian akibat gigitan 'ular bodoh' ini masih kerap ditemukan. Fakta tersebut menunjukkan bahwa penanganan medis yang cepat dan tepat sangat penting setelah seseorang tergigit ular ini.Baca juga: 5 Cara Merawat Bulu Kucing agar Lebat, Sehat, dan Tidak Mudah RontokHal yang Harus Dilakukan Saat Melihat Ular Death AdderMenyadur dari berbagai sumber, berikut ini beberapa hal yang harus dilakukan detikers saat melihat ular Death Adder:Tetap tenang dan jangan panik. Jangan membuat gerakan tiba-tiba yang bisa memicu reaksi dari ular.Jangan mendekat atau mencoba menangkapnya. Meskipun terlihat diam, Death Adder bisa menyerang dengan sangat cepat jika merasa terancam.Mundur perlahan dan jauhi area keberadaan ular. Pastikan detikers tidak menghalangi jalur ular atau membuatnya merasa terpojok.Waspadai area sekitar. Jika berada di wilayah yang rawan, perhatikan tempat berpijak, terutama di semak-semak atau rerumputan.Laporkan ke pihak berwenang jika perlu. Jika melihat ular di area permukiman atau tempat umum, segera hubungi petugas satwa liar atau pihak berwenang setempat.Nah itulah tadi informasi tentang Death Adder Papua atau 'ular bodoh'. Semoga menambah wawasan, detikers!