Asosiasi Tour Organizer Senaru (ATOS) akan mendatangi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Mereka bakal memberikan klarifikasi setelah pemandu turis Brasil Juliana Marins, Ali Mustafa, masuk daftar hitam (blacklist)."Rencana besok kami akan mendatangi TNGR untuk memberikan klarifikasi terkait adanya anggota kami sebagai pemandu yang di-blacklist oleh TNGR," kata Ketua ATOS, Munawir, kepada detikBali, Rabu (9/7/2025) malam.Baca juga: Pemandu Wisata yang Bawa Juliana Marins Mendaki Rinjani Kena BlacklistATOS menganggap tindakan blacklist terhadap Ali Mustafa oleh TNGR hanya sementara. Tujuannya untuk memudahkan pihak terkait meminta keterangan dan memudahkan koordinasi proses evakuasi jenazah Juliana yang terjatuh di Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6/2025)."Blacklist kemarin itu supaya gampang untuk mengevakuasi korban. Jadi kalau Ali tetap melakukan dan membawa tamu naik ke Rinjani, pihak TNGR akan kesulitan untuk koordinasi dan meminta keterangan," jelas Munawir.ATOS, jelas Munawir, tetap berpikir positif ketika anggotanya di-blacklist TNGR. "Kami tidak beranggapan apa-apa, tetap kami berpikir positif sajalah dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Balai TNGR," imbuhnya.Baca juga: Terungkap Upaya Pemandu Hendak Evakuasi Juliana, Tali Kurang PanjangSementara Ali Mustafa mengaku belum menerima surat resmi maupun pemberitahuan secara langsung dari Balai TNGR terkait blacklist sebagai pemandu di Gunung Rinjani."Kalau surat secara resmi masih belum saya terima, saya tahunya hanya dari media saja pernyataan pak Kepala Balai bilang gitu," terang Ali.Ali berharap Kepala Balai TNGR mencabut keputusan blacklist yang diberikan kepadanya supaya bisa bekerja seperti sebelumnya. "Kami nanti akan datang ke TNGR untuk mengklarifikasi supaya secepatnya selesai juga," jelasnya.