Seorang pria lulusan Oxford terpaksa menjalani hidup sebagai pengantar makanan. Ia mengakui sulitnya mendapatkan pekerjaan meski berlatar belakang pendidikan mentereng.Sulitnya ekonomi ternyata juga berdampak pada hampir semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Demi bertahan hidup banyak orang yang rela melakukan berbagai pekerjaan.Dikutip detikFood dari South China Morning Post, Minggu (6/7), kegigihan Ding Yuanzhao menjadi sorotan. Sebab, Ding punya latar belakang pendidikan yang patut diacungi jempol.Baca juga: Depresi Kejar Gelar Master, Pria Ini Pilih Jadi Pedagang Kaki LimaLatar Belakang Pendidikan DingDing merupakan sarjana kimia dari Tsinghua University dengan nilai 700/750. Tak hanya itu, Ding juga melanjutkan pendidikannya untuk jenjang master pada bidang teknik. Peking University menjadi tempat Ding meraih gelar kedua.Bak seseorang yang haus akan ilmu, Ding melanjutkan sekolahnya di Nanyang Technological University, Singapura. Di Negeri Singa tersebut ia meraih gelar doktor untuk biologi.Berdasarkan pengakuannya, Ding juga meraih gelar master untuk bidang biodiversity dari Oxford University, Inggris. Namun sayang, ilmunya tak bisa diterapkan baik dalam bidang akademik maupun profesional.Kontrak pekerjaan Ding sebagai peneliti postdoctoral di National University of Singapore tak diperpanjang. Demi menyambung hidup, akhirnya Ding nekat menjadi pengantar makanan.Baca juga: 5 Jurusan Kuliah Jarang Diminati, tapi Profesi Lulusannya Bergaji TinggiJadi Pengantar MakananSetiap hari, Ding bekerja hingga 10 jam tanpa henti. Dalam seminggu pendapatannya hanya 700 Dolar Singapura atau setara dengan Rp 8,9 juta, angkanya terbilang pas-pasan. Namun Ding merasa itu bisa ditingkatkan jika mau berusaha lebih keras lagi."Ini adalah pekerjaan yang stabil. Aku dapat menghidupi keluarga dengan pendapatan ini. Jika kamu memang pekerja keras, kamu akan mendapat penghasilan yang banyak. Ini bukan pekerjaan yang buruk," ujarnya.Usai beberapa tahun menetap di Singapura, Ding memutuskan untuk kembali ke China bersama keluarganya. Namun hal ini tidak membuat Ding mengubah profesinya.Kembali ke Meituan, Beijing, China, Ding tetap bekerja sebagai pengantar makanan. Ding menanggapi profesinya sekarang dengan pandangan positif, ia merasa pekerjaan ini menjadi jawaban untuk dirinya yang merasa malu mencari klien atau pelanggannya sendiri.Namun banyak pertanyaan dari netizen yang kemudian menyimak kisahnya. "Lantas apa poin yang didapatkan dari pendidikanmu?" tanya salah satu netizen."Ia belajar dengan sangat baik tetapi tetap saja berakhir sebagai pekerja pengantar makanan," sahut netizen lain.Artikel ini sebelumnya telah tayang di detikFood dengan judul Kisah Lulusan Oxford Jadi Pengantar Makanan, Sebut Sulit Dapat Kerja.