Niat Puasa 10 Muharram dan Doa Asyura, Yuk Amalkan untuk Raih Keutamaannya!

Niat Puasa 10 Muharram dan Doa Asyura, Yuk Amalkan untuk Raih Keutamaannya!

sto2025/07/05 19:21:01 WIB
Ilustrasi puasa Asyura. (Foto: Fuad Hasim/detikcom)

Menuju tanggal 10 Muharram, kaum muslim yang hendak mengerjakan puasa Asyura dapat mengawali amalan tersebut dengan melantunkan bacaan niat puasa terlebih dahulu. Sebagai acuan, berikut bacaan niat puasa 10 Muharram yang dapat menjadi panduan bagi setiap muslim.Menurut buku 'Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah' oleh H AmIrulloh Syarbini dan Hj Iis Nur'aeni Afgandi, puasa Asyura adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram. Disebut sebagai puasa Asyura karena amalan tersebut dilakukan tepat di hari Asyura.Terkait dengan anjuran berpuasa di hari Asyura terdapat sebuah riwayat hadits yang menerangkannya. Diriwayatkan dari Aisyah r.a.:"Hari Asyura adalah waktu puasa orang-orang Quraisy pada zaman jahiliah. Dan Rasulullah pun melaksanakannya. Tatkala Nabi tiba di Madinah, beliau tetap melakukan puasa Asyura dan memerintahkan sahabat untuk melakukan puasa itu juga. Ketika diwajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa Asyura, dan beliau bersabda, 'Barangsiapa yang hendak berpuasa, maka puasalah, dan barangsiapa yang hendak berbuka, maka berbukalah'." (HR. Bukhari)Untuk itu, kaum muslim bisa mengerjakan puasa sunnah di hari Asyura yang bertepatan dengan 10 Muharram. Apabila mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 dari Kementerian Agama (Kemenag) RI dan Almanak 2025 1 Rajab 1446 H-11 Rajab 1447 H yang diterbitkan oleh Nahdlatul Ulama (NU), tanggal 10 Muharram 1447 Hijriah jatuh pada hari Minggu, 6 Juli 2025.Sebab itulah, kaum muslim yang berpedoman pada kalender tersebut dapat menunaikan puasa Asyura di tanggal 10 Muharram 1447 H yang jatuh pada 6 Juli 2025. Tentunya dengan mengawali amalan tersebut dengan membaca niatnya terlebih dahulu. Berikut bacaan niat puasa 10 Muharram lengkap dengan doa yang bisa diamalkan.Baca juga: Menggabungkan Puasa Asyura dengan Qadha Ramadhan Boleh atau Tidak?Hukum Puasa Asyura 10 MuharramSebelumnya, mari memahami terlebih dahulu mengenai hukum puasa Asyura di tanggal 10 Muharram. Apakah diwajibkan bagi seluruh kaum muslim? Sebagai sebuah amalan sunnah, puasa Asyura sangat dianjurkan dan bukanlah merupakan sebuah kewajiban.Abdul Wahid di dalam bukunya 'Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunah' memberikan penjelasan mengenai puasa Asyura adalah puasa sunnah, yaitu amalan yang sangat dianjurkan dan berpahala bagi siapa saja yang mengerjakannya. Namun, bagi seorang muslim yang tidak mengerjakan puasa Asyura, maka tidak berdosa karena bukan termasuk ibadah yang diwajibkan.Kemudian ada begitu banyak kaum muslim yang berlomba-lomba mengerjakan puasa Asyura, salah satunya dikarenakan adanya keutamaan atau fadhilah yang bisa didapatkan. Masih mengacu dari buku ''Rahasia Puasa Sunah', puasa Asyura termasuk puasa yang dikerjakan di bulan Muharram. Lalu puasa di bulan Muharram adalah yang paling utama setelah puasa di bulan Ramadhan. Sebagaimana diriwayatkan:أَفْضَلُ الصِيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ"Sebaik-baik (waktu) puasa setelah bulan Ramadhan adalah bulan Allah Muharram, dan sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu adalah qiyamullail." (HR. Muslim)Melalui riwayat lainnya juga diterangkan tentang keutamaan puasa Asyura yang menjadi salah satu amalan dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Di dalam buku 'Ensiklopedia Hadits Ibadah Puasa, Zakat, dan Haji' karya Syamsul Rijal Hamid, diterangkan dalam sebuah riwayat tentang pertanyaan seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW. Melalui riwayat tersebut seorang laki-laki bertanya, "Bulan apakah yang engkau perintahkan agar aku berpuasa di dalamnya sesudah Ramadhan?' Kemudian Rasulullah SAW bersabda:'Jika engkau ingin puasa sesudah Ramadhan, puasalah pada bulan Muharram, karena sesungguhnya bulan Muharram itu merupakan bulan Allah. Dalam bulan itu, Allah telah memberikan ampunan kepada suatu kaum, dan kelak Dia akan mengampuni kaum yang lain pada bulan itu pula'." (HR. Tirmidzi)Niat Puasa 10 MuharramSebelum mengerjakan puasa Asyura di tanggal 10 Muharram ada baiknya untuk mengawalinya dengan bacaan niat terlebih dahulu. Niat puasa Asyura berbeda dengan puasa sunnah lainnya, sehingga kaum muslim perlu memerhatikan hal ini dengan baik. Dikutip dari buku 'Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian' oleh Dr Muh Hambali, MAg, berikut bacaan niat puasa Asyura di tanggal 10 Muharram:نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.Nawaitu shauma ghadin min yaumi 'aasyuuraa-a sunnatan lillaahi ta'aalaa.Artinya: "Sengaja saya berpuasa sunnah hari 'Asyura pada esok hari karena Allah Ta'ala."Kapan Membaca Niat Puasa 10 Muharram?Lantas, kapan waktu yang tepat untuk membaca niat puasa 10 Muharram? Terkait dengan hal ini, terdapat anjuran waktu yang bisa dipilih oleh kaum muslim untuk membaca niat sebelum berpuasa secara umum. Waktu tersebut tidak hanya dapat dilakukan pada saat menunaikan puasa Asyura di tanggal 10 Muharram saja, tapi juga puasa wajib atau sunnah lainnya.Mengacu dari buku 'Cerdas Intelektual dan Spiritual dengan Mukjizat Puasa: Ragam Jenis Puasa Sunnah untuk Kesuksesan Akademikmu' karya Ustadz Yazid al-Busthomi, Lc, sebuah niat penting untuk dilakukan sebelum mengerjakan sebuah amalan. Ini senada dengan penjelasan sebuah hadits:"Bahwasanya segala amalan itu menurut niatnya dan setiap manusia memperoleh apa yang dia niatkan." (HR. Bukhari)Membaca niat puasa bisa dilakukan sebelum sahur. Namun, waktu yang paling utama adalah waktu malam hari sebelum tidur.Hal tersebut senada dengan yang disampaikan dalam buku '1001 Tanya Jawab Dalam Islam' oleh Ust Muksin Matheer, niat sebelum puasa merupakan bagian dari rukun puasa itu sendiri. Apabila telah diniatkan untuk berpuasa, maka diharapkan dapat menyempurnakan ibadah tersebut.Waktu paling utama membaca niat puasa adalah maksimal sebelum fajar tiba atau sebelum makan sahur. Apabila seseorang. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:"Barang siapa tidak berniat puasa pada malam hari, sebelum fajar, maka tidak sah puasanya." (HR. Ad-Daraquthni dan Al-Baihaqi)Kumpulan Doa AsyuraSelain mengamalkan puasa Asyura, di tanggal 10 Muharram kaum muslim juga dapat memanjatkan doa kepada Allah SWT. Terdapat berbagai versi doa Asyura yang bisa dipanjatkan pada tanggal 10 Muharram. Salah satunya dijelaskan dalam buku 'Terjemah dan Fadhilah Majmu' Syarif' karya Ustadz Rusdianto, dengan bacaan doa Asyura adalah sebagai berikut:حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ سُبْحَانَ اللَّهِ مِلْءَ الْمِيزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَأَ مِنَ اللَّهِ إِلَّا إِلَيْهِ سُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوِتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا نَسْأَلُكَ السَّلَامَةَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِي الْعَظِيمِ وَهُوَ حَسْبُنَا وَنِعْمَ الْوَكِيلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.Hasbunallahu wani'mal wakiil, ni'mal maulaa wa ni'man nashiiru. Subhaanallaahi mil-al miizaani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridhaa wazinatal 'arsyi. Laa malja-a walaa manja-a minallaahi illaa ilaihi subhaanallaahi 'adadasy syaf'i wal witir, wa 'adada kalimaatillaahit taammaati kullihaa. Nas-alukas salaamata birahmatika yaa arhamar raahimiin. Walaa haula walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'azhiim. Wa huwa hasbunaa wa ni'mal wakiil, ni'mal maulaa wa ni'man nashiir. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihii washahbihii wasallam.Artinya: "Cukuplah Allah menjadi sandaran kami, dan Dia sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong. Maha Suci Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan dan timbangan 'Arsy. Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah, kecuali hanya kepada-Nya. Maha Suci Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna. Kami memohon keselamatan dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Tiada daya upaya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Dia-lah yang mencukupi kami, sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, juga kepada keluarga dan sahabat beliau."Lebih lanjut, ada doa Asyura versi lain yang juga dapat dibaca di hari Asyura pada 10 Muharram. Ibnu Wanitiyah dalam bukunya 'Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet' menjelaskan adanya sebuah bacaan doa Asyura yang bisa dibaca setelah mengerjakan sholat fardhu maupun berdzikir. Doa ini dapat dipanjatkan semata-mata kepada Allah SWT. Berikut bacaan doanya:اللَّهُمَّ يَا مُفَرِّجَ كُلِّ كَرْبٍ، وَيَا مُخْرِجَ ذِي النُّوْنِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءِ، وَيَا جَامِعَ شَمْلِ يَعْقُوْبَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءِ، وَيَا غَافِرَ ذَنْبِ دَاوُدَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءِ، وَيَا كَاشِفَ ضُرِّ أَيُّوبَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءِ ، وَيَا سَامِعَ دَعْوَةِ مُوسَى وَهَارُوْنَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءِ، وَيَا خَالِقَ رُوْحِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءِ وَيَا رَحْمَانَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأَطِلْ عُمْرِي فِي طَاعَتِكَ وَحَبَّتِكَ وَرِضَاكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. وَأَحْيِنِي حَيَاةً طَيِّبَةً وَتَوَفَّنِي عَلَى الْإِسْلَامِ وَالْإِيْمَانِي يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.Allâhumma yâ mufarrija kulli karbin, wa yâ mukhrija dzin nûni yauma 'asyûrãi, wa yâ jâmia syamlin yaqûba yauma 'asyûrâʻi, wa yâ gháfira dzanbi dâwuda yauma 'asyûrâ'i, wa yâ kâsyifa dhurri ayyûba yauma 'asyûrâ'i, wa yâ sâmia dawati mûsa wa hârûna yauma 'asyûrâʻi, wa yâ khâliqa rûhi Muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallama yauma 'âsyûrãi, wa yâ rahmânad dunya wal âkhirati wa athil 'umri fì thẩatika wa habbatika wa ridhâka yâ arhamar rahimina. Wa ahyini hayatan thayyibatan wa tawaffanî 'alal islâmi wal îmâni yâ arhamar rahimîna. Wa shallallahu 'alâ sayyidinâ Muhammadin wa 'alâ âlihi wa shahbihi wa sallama wal hamdu lillahi rabbil 'alamina.Artinya: "Ya Allah, Tuhan Yang Melapangkan segala bentuk kesusahan dan kepayahan. Wahai Tuhan yang telah mengeluarkan Nabi Yunus dari perut ikan nun pada hari Asyura. Wahai Tuhan yang mengumpulkan segenap keluarga Nabi Yaqub pada hari Asyura. Wahai Tuhan yang memberikan ampunan atas dosa Nabi Daud pada hari Asyura. Wahai Tuhan yang telah menghilangkan segala penyakit Nabi Ayyub pada hari Asyura. Wahai Tuhan yang telah mendengarkan doa Nabi Musa dan Harun pada hari Asyura. Wahai Tuhan yang telah menciptakan ruh Nabi Muhammad pada hari Asyura. Wahai Tuhan yang memberikan kemurahan bagi dunia dan akhirat. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan kepada-Mu, dalam keadaan selalu mencintai-Mu, dan selalu dalam ridho-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah. Hidupkanlah dengan kehidupan yang baik dan wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan iman, wahai Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah. Semoga kehormatan serta kesejahteraan dari Allah tetap terlimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."Baca juga: Hukum Puasa Asyura Tanpa Puasa Tasua, Boleh atau Tidak? Ini JawabannyaDemikian pembahasan mengenai bacaan niat puasa 10 Muharram yaitu puasa Asyura lengkap dengan waktu membaca dan doa-doa yang diamalkan di hari yang sama. Semoga informasi ini membantu.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya