Hari Bank Indonesia: Simak Sejarah, Fungsi, dan Kedudukannya

Hari Bank Indonesia: Simak Sejarah, Fungsi, dan Kedudukannya

irb2025/07/05 05:30:58 WIB
Tema Peringatan Hari Bank Indonesia Tahun 2025 Foto: Instagram Bank Indonesia

Tanggal 5 Juli diperingati sebagai Hari Bank Indonesia, sebuah momen penting untuk mengenang sejarah panjang, kontribusi, dan peran strategis Bank Indonesia (BI) dalam membangun perekonomian nasional. Peringatan ini bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan pengingat bahwa kehadiran Bank Indonesia telah menjadi tulang punggung sistem keuangan dan kebijakan moneter Indonesia sejak masa kemerdekaan.Hari Bank Indonesia menjadi momentum refleksi atas perjalanan BI dalam menjaga stabilitas ekonomi, mengatur sistem pembayaran, dan mengembangkan sistem keuangan yang inklusif dan tangguh. Masyarakat diajak untuk lebih memahami sejarah dan kiprah Bank Indonesia sebagai lembaga negara independen yang menjaga nilai rupiah, sekaligus mengawal arah kebijakan ekonomi di Indonesia.Untuk lebih memahami pentingnya peringatan Hari Bank Indonesia, berikut ini kami sajikan sejarah berdirinya Bank Indonesia, kedudukannya sebagai lembaga independen, serta fungsinya dalam sistem ekonomi nasional.Baca juga: Hari Besar Nasional dan Internasional Juli 2025, Lengkap Tanggal MerahSejarah Hari Bank Indonesia 5 JuliPeringatan Hari Bank Indonesia pada 5 Juli merujuk pada berdirinya Bank Negara Indonesia (BNI) pada tanggal 5 Juli 1946. BNI saat itu didirikan sebagai bank sirkulasi pertama Republik Indonesia yang bertugas menerbitkan Oeang Republik Indonesia (ORI). Kehadiran BNI menjadi bentuk nyata perlawanan ekonomi terhadap dominasi keuangan Belanda pascakemerdekaan.Namun jauh sebelum kemerdekaan, sejarah bank di Nusantara telah dimulai sejak abad ke-16. Kedatangan bangsa Eropa ke Asia Tenggara, khususnya VOC dari Belanda pada tahun 1602, membawa misi dagang besar-besaran. Untuk mendukung aktivitas ekonomi dan perdagangan, VOC mendirikan Bank Courant en Bank Van Leening pada tahun 1746. Bank ini melayani pinjaman dengan jaminan barang berharga, namun ditutup pada 1818 akibat krisis.Perkembangan sistem perbankan terus berjalan dengan berdirinya De Javasche Bank (DJB) pada tahun 1828 yang menjadi cikal bakal Bank Indonesia. DJB diberi hak istimewa untuk mencetak dan mengedarkan uang gulden di wilayah Hindia Belanda. Sayangnya, masa pendudukan Jepang pada tahun 1942 membuat DJB dilikuidasi dan digantikan oleh Nanpo Kaihatsu Ginko (NKG) sebagai bank sirkulasi.Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Belanda kembali mencoba menguasai sistem keuangan melalui Netherlands Indies Civil Administration (NICA). DJB diaktifkan kembali dan mencetak uang NICA yang bertujuan melemahkan ekonomi Republik Indonesia. Untuk melawan dominasi tersebut, pada 5 Juli 1946 pemerintah Indonesia mendirikan BNI sebagai bank sirkulasi dan menerbitkan ORI sebagai mata uang resmi.Langkah strategis tersebut mengarah pada pengakuan Bank Indonesia sebagai bank sentral yang sah. Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 27 Desember 1949, DJB dinasionalisasi. Melalui Undang-Undang No. 11 Tahun 1953, pada 1 Juli 1953 Bank Indonesia resmi diakui sebagai bank sentral Republik Indonesia. Sejak saat itu, tanggal 5 Juli dikenang sebagai tonggak awal perlawanan ekonomi bangsa yang terus diperingati sebagai Hari Bank Indonesia.Baca juga: Cara Mudah Bayar Pajak Kendaraan Lewat Aplikasi SIGNALKedudukan dan Status Bank IndonesiaSebagai bank sentral Indonesia, Bank Indonesia memiliki kedudukan istimewa yang diatur secara tegas dalam peraturan perundang-undangan. UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (yang kini diperbarui melalui UU No. 4 Tahun 2023) menyatakan bahwa Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen, tidak dapat dicampuri oleh kekuasaan manapun dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.Independensi ini menjadikan BI sebagai penentu utama kebijakan moneter nasional. BI bebas dari tekanan politik, ekonomi, maupun kepentingan bisnis tertentu, dan hanya tunduk pada undang-undang serta tanggung jawab konstitusional. Dalam praktiknya, BI wajib menolak segala bentuk intervensi dari pihak luar dalam pelaksanaan tugasnya.Selain sebagai lembaga negara, Bank Indonesia juga memiliki status sebagai badan hukum, baik publik maupun perdata. Sebagai badan hukum publik, BI berwenang menetapkan regulasi yang mengatur perbankan, sistem pembayaran, dan sektor keuangan. Sebagai badan hukum perdata, BI dapat melakukan transaksi hukum, seperti membuat perjanjian, mengajukan gugatan, atau menjadi pihak dalam proses hukum di pengadilan.Fungsi Utama Bank IndonesiaSebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki tiga fungsi utama yang berkaitan dengan kestabilan ekonomi nasional:1. Menjaga Stabilitas Nilai Rupiah (Kebijakan Moneter)Tugas utama Bank Indonesia adalah menjaga stabilitas nilai rupiah. Stabilitas ini mencakup dua aspek utama: stabilitas harga barang dan jasa (inflasi) serta stabilitas nilai tukar terhadap mata uang asing. Bank Indonesia menggunakan berbagai instrumen kebijakan moneter seperti suku bunga acuan, operasi pasar terbuka, dan giro wajib minimum untuk mencapai target inflasi nasional yang rendah dan stabil.2. Menjaga Stabilitas Sistem KeuanganStabilitas sistem keuangan berarti sistem keuangan berfungsi dengan baik, efisien, dan mampu menghadapi gejolak baik dari dalam maupun luar negeri. Bank Indonesia terus melakukan pengawasan makroprudensial, membangun sistem deteksi risiko, serta berkolaborasi dengan lembaga lain seperti OJK dan LPS untuk menjaga ketahanan sistem keuangan nasional.3. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem PembayaranBank Indonesia bertanggung jawab atas kelancaran dan keamanan sistem pembayaran nasional, baik tunai maupun non-tunai. Seiring perkembangan teknologi, sistem pembayaran juga terus berkembang melalui inovasi seperti QRIS, BI-FAST, dan integrasi digital banking. BI memastikan sistem pembayaran tetap efisien, inklusif, dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk daerah terpencil.Hari Bank Indonesia dan Refleksi Masa KiniHari Bank Indonesia bukan hanya peringatan sejarah semata, melainkan momentum untuk meneguhkan kembali komitmen Bank Indonesia dalam melayani masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi nasional. Dari awal berdirinya yang penuh perjuangan hingga era digital saat ini, Bank Indonesia terus berinovasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.Bagi generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa, mengenal sejarah dan peran Bank Indonesia adalah bagian dari edukasi kebangsaan. Momen Hari Bank Indonesia dapat menjadi pintu masuk untuk memahami bagaimana sistem keuangan bekerja, pentingnya stabilitas ekonomi, dan mengapa rupiah sebagai simbol kedaulatan perlu dijaga bersama.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya