Upaya pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali terus dilakukan oleh tim SAR gabungan dari Basarnas Banyuwangi dan Kantor SAR Surabaya. Hingga Kamis (3/7/2025) siang, sebanyak 29 penumpang berhasil selamat, sementara 4 orang ditemukan meninggal dunia.Sebagian besar penumpang yang selamat diketahui menyelamatkan diri dengan cara berenang ke pesisir atau meminta bantuan kepada nelayan sekitar."29 penumpang berhasil menyelamatkan diri dengan cara berenang dan meminta bantuan nelayan sekitar," kata Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, Kamis (3/7/2025).Nanang menjelaskan, para korban selamat ditemukan di beberapa lokasi terpisah di sepanjang pantai selatan Bali, mulai dari Pantai Gilimanuk, Pantai Melaya, hingga Pantai Pebuahan di Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.Baca juga: 29 Selamat-4 Tewas dalam Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya di Selat BaliNamun, di tengah kabar selamatnya puluhan penumpang, tim SAR juga menemukan empat orang dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah para korban dievakuasi ke RSU Negara untuk proses identifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut."Empat korban ditemukan meninggal dunia, posisinya terdampar di beberapa titik pesisir yang sama," kata Nanang.Seperti diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya mengalami kebocoran di ruang mesin saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk, Rabu (2/7/2025) malam. Kapal itu sempat meminta pertolongan melalui channel 17 pada pukul 00.16 WITA, sebelum mengalami blackout hanya tiga menit kemudian.Kondisi darurat segera dilaporkan ke Lalu Lintas Pelabuhan (LPS) Gilimanuk oleh kapal KMP Tunu Pratama Jaya 3888 pada pukul 00.22 WITA, menyatakan kapal telah terbalik dan hanyut ke arah selatan. Titik koordinat terakhir kapal tercatat di -08°09.371', 114°25, 1569'.Baca juga: Tangis Histeris Keluarga Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya di KetapangKepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjungwangi, Purgana, menegaskan kapal masih dalam kondisi laik operasi sebelum tenggelam."Doking masih bulan September sehingga kapal masih layak jalan. Surat-surat masih hidup dan melakukan pemeriksaan berkala," ujar Purgana.Dari hasil rapat koordinasi, Purgana juga menyatakan kemungkinan 99,9% kapal sudah tenggelam setelah lebih dari tiga jam tak ada kontak dan penumpang yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia."Dalam kondisi seperti ini kita masih berdoa semoga tidak, namun sampai 3 jam lebih belum ada informasi lainnya," imbuhnya.