Cerita Tetangga Rafa Korban Gigitan Ular Weling: Rumahnya Dekat Kebun

Cerita Tetangga Rafa Korban Gigitan Ular Weling: Rumahnya Dekat Kebun

dil2025/07/02 17:08:50 WIB
Petugas Damkar Pekalongan menunjukkan ular yang akan dilepas ke habitatnya di hutan, Rabu (2/7/2025). Foto: Robby Bernardi/detikJateng

Rafa (11) bocah asal Desa Bukur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, sudah dua pekan koma di RSI Pekajangan usai digigit ular weling. Menurut warga Desa Bukur, sebelumnya tidak pernah ada kabar ular masuk ke rumah apalagi sampai menggigit penghuninya."Sepertinya baru kali ini, warga sini digigit ular. Ular masuk rumah saja jarang terdengar, berarti baru kemarin yang viral itu," kata warga Desa Bukur, Rohadi saat ditemui detikJateng, Rabu (2/7/2025).Menurutnya, lokasi rumah Rafa memang tidak jauh dari ladang atau perkebunan milik warga."Kalau lokasi rumah itu memang dekat dengan semacam ladang atau kebun gitu. Tapi jarang ah ular masuk ke rumah warga," ucapnya.Hal senada juga dikatakan Edi, salah seorang perangkat Desa Bukur saat ditemui detikJateng di Kantor Desa Bukur."Saya asli sini, selama ini aman-aman saja. Baru kemarin itu kejadiannya. Malah jarang ular masuk rumah," kata dia.Baca juga: Terima 33 Vial Antivenom, Rafa Korban Ular Weling Mulai Respons RangsanganMenurut Kasubag TU Kantor Damkar Kajen, Mukhtasar, selama ini tidak pernah ada warga Desa Bukur yang melapor untuk minta tolong evakuasi ular."Dari catatan kami tidak ada laporan warga minta bantu evakuasi ular di Bukur. Saya tidak tahu di lapangan seperti apa. Tapi catatan kami belum ada. Haya saya dengar berita viral belum lama ini," ujar Mukhtasar yang bertugas di Damkar sejak 2004.Dia bilang ada banyak faktor ular bisa masuk ke rumah warga."Banyak faktor dan pemicunya. Mungkin ular sudah kehabisan sumber makanan di habitatnya. Atau memang rumah warga ada sumber makanan seperti tikus dan lain sebagainya," ucap Mukhtasar."Bisa jadi karena perkembangan ular begitu pesat ya. La ular kalau sekali bertelur dan menetas kan banyak, bisa belasan," tambahnya.Mukhtasar menambahkan, dalam satu semester ini Damkar telah melakukan 38 evakuasi ular.Baca juga: Kakak Adik Tewas Terlindas Truk Kontainer di Jalur Pantura Brebes"Satu semester ini, Januari sampai akhir Juni, kita bisa melihat catatan ada 38 kegiatan evakuasi ular. Semuanya itu tidak ada di wilayah Bojong atau desa tadi (Bukur)," ungkapnya."Senin kemarin malah ada lima titik evakuasi di wilayah Kajen, di lokasi berbeda. Sehari ada lima. Dari jenis ular sanca, kobra, dan lainnya," sambung dia.Ular-ular itu kemudian dikarantina di kantor Damkar Kajen, untuk selanjutnya dilepaskan di habitatnya di hutan Petungkriyono."Yang kita temui di lapangan, kenapa ular masuk ke rumah, ya karena rumahnya nggak tertata rapi. Banyak barang-barang menumpuk, hingga menjadi sarang tikus. Lha ular itu makanannya tikus," pungkas dia.Diberitakan sebelumnya, Kuasa hukum keluarga Rafa, Imam Maliki, mengungkapkan insiden itu terjadi pada Senin (16/6) dini hari. Saat itu korban tengah tidur.Sempat dibawa ke mantri kesehatan, Rafa kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kajen pada Senin pagi. Saat itu RSUD memberikannya suntikan dan oksigen selama sekitar 45 menit. RS menganggap pasien kondisinya aman sehingga bisa dilakukan rawat jalan.Sekitar pukul 06.27 WIB, pihak keluarga membayar administrasi rumah sakit dan membawa pulang pasien. Namun, belum juga sampai ke rumah, pasien kejang-kejang."Di perjalanan pulang, pasien kejang-kejang. Keluarga panik, kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Islam Pekajangan. Sampai hari ini masih dirawat di RSI Pekajangan," kata Imam saat ditemui detikJateng, di Kantor LBH Garuda Kencana Indonesia, Kabupaten Pekalongan, Selasa (24/6).

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya