Kapan 9 dan 10 Muharam 2025? Cek Tanggalnya di Sini!

Kapan 9 dan 10 Muharam 2025? Cek Tanggalnya di Sini!

kny2025/07/01 12:35:53 WIB
Ilustrasi kalender (Foto: detikcom/Dikhy Sasra)

Muharam adalah bulan pertama sekaligus menjadi bulan pembuka dalam kalender tahun Hijriah. Awal bulan Muharam ditandai dengan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam.Tahun ini, 1 Muharam 1447 H/2025 M jatuh pada tanggal 27 Juni 2025. Lantas, tanggal berapa 9 dan 10 Muharam 2025? Berikut informasi selengkapnya.Baca juga: Bulan Muharam 2025 sampai Tanggal Berapa? Cek di SiniJadwal 9 dan 10 Muharam 2025Merujuk pada kalender Hijriah yang diterbitkan oleh Kemenag RI dan ketetapan pemerintah dalam SKB 3 Menteri, awal bulan Muharam 1447 H/2025 M jatuh pada 27 Juni. Itu artinya, 9 Muharam 2025 jatuh pada tanggal 5 Juli dan 10 Muharam jatuh pada 6 Juli.Berikut rinciannya.1 Muharam 1447 H: 27 Juni 20252 Muharam 1447 H: 28 Juni 20253 Muharam 1447 H: 29 Juni 20254 Muharam 1447 H: 30 Juni 20255 Muharam 1447 H: 1 Juli 20256 Muharam 1447 H: 2 Juli 20257 Muharam 1447 H: 3 Juli 20258 Muharam 1447 H: 4 Juli 2025

9 Muharam 1447 H: 5 Juli 2025

10 Muharam 1447 H: 6 Juli 202511 Muharam 1447 H: 7 Juli 202512 Muharam 1447 H: 8 Juli 202513 Muharam 1447 H: 9 Juli 202514 Muharam 1447 H: 10 Juli 202515 Muharam 1447 H: 11 Juli 202516 Muharam 1447 H: 12 Juli 202517 Muharam 1447 H: 13 Juli 202518 Muharam 1447 H: 14 Juli 202519 Muharam 1447 H: 15 Juli 202520 Muharam 1447 H: 16 Juli 202521 Muharam 1447 H: 17 Juli 202522 Muharam 1447 H: 18 Juli 202523 Muharam 1447 H: 19 Juli 202524 Muharam 1447 H: 20 Juli 202525 Muharam 1447 H: 21 Juli 202526 Muharam 1447 H: 22 Juli 202527 Muharam 1447 H: 23 Juli 202528 Muharam 1447 H: 24 Juli 202529 Muharam 1447 H: 25 Juli 2025Baca juga: Mengenal Nama Bulan Hijriah Islam: Makna dan Momen PentingnyaNiat Puasa 9 dan 10 MuharamMengutip dari situs resmi Muhammadiyah, puasa adalah salah satu amalan yang dianjurkan dalam bulan Muharam. Puasa pada 9 Muharam disebut puasa Tasua, sedangkan puasa pada 10 Muharam disebut puasa Asyura.Ini bacaan niatnya.1. Niat Puasa Tasuaنَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَىNawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatit Tasû'â lillâhi ta'âlâ"Aku berniat puasa sunnah Tasu'a esok hari karena Allah SWT."2. Niat Puasa Asyuraنَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَىNawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ"Aku berniat puasa sunnah Asyura esok hari karena Allah Swt."Jika niatnya dibaca pada siang hari, sebelum tergelincirnya matahari, maka lafalnya sebagai berikut:نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء أو عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَىNawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatit Tasû'â awil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ"Aku berniat puasa sunnah Tasu'a atau Asyura hari ini karena Allah SWT."Baca juga: Lebaran Anak Yatim 2025 Jatuh pada Tanggal Berapa? Simak InfonyaPerintah untuk puasa Tasua terdapat dalam hadits sahih riwayat Muslim dari Ibnu Abbas RA sebagai berikut:حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ"Saat Rasulullah SAW berpuasa pada hari 'Asyura`dan juga memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa; Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, itu adalah hari yang sangat diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani." Maka Rasulullah SAW bersabda, "Pada tahun depan insya Allah, kita akan berpuasa pada hari ke sembilan (Muharam)." Tahun depan itu pun tak kunjung tiba, karena Rasulullah SAW wafat." (HR Muslim)Selanjutnya, salah satu hadits menyatakan bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun kemarin. Nabi SAW bersabda:وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ"Adapun puasa pada hari Asyura, aku memohon kepada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus dosa setahun sebelumnya." (HR Muslim no 1162)Imam an-Nawawi (w 676 H) menjelaskan maksud dosa yang diampuni pada hadits di atas adalah dosa kecil, atau paling tidak mendapat keringanan atas dosa besar atau pengangkatan derajat seorang hamba. (an-Nawawi, al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, juz 8, hlm 51)Jadi, bukan pengampunan dosa seluruhnya, karena dosa besar kemungkinan besar Allah ampuni hanya apabila hamba bertaubat nasuha, taubat yang sungguh-sungguh.Simak juga Video 'Memaknai Tahun Baru Islam 1 Muharram':

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya