#TOPIK TERHANGAT#TERPOPULER
14 September 2025
icon facebook detikcomicon facebook detikcom

Ular Weling Apakah Berbisa Mematikan? Ini Bahaya dan Cara Mengatasinya

Ular Weling Apakah Berbisa Mematikan? Ini Bahaya dan Cara Mengatasinya

sto2025/06/28 15:10:10 WIB
Ular weling. (Foto: Rushen/Flickr/Lisensi CC BY-SA 2.0)

Ular weling selama ini dikenal sebagai salah satu jenis yang berbahaya dan cukup ditakuti oleh tidak sedikit ular. Ini tak terlepas dari kemampuan bisa ular weling yang dianggap mampu memicu akibat yang fatal. Lantas, ular weling apakah berbisa mematikan? Seperti apa gambaran bahayanya?Untuk diketahui, ular weling termasuk cukup mudah dijumpai dibandingkan dengan berbagai jenis ular lainnya. Ini dikarenakan ada ciri khas khusus yang dimiliki oleh ular weling, sehingga cenderung mudah dikenali.Dikutip dari buku 'Rahasia Ular' karya Wong Comic, ciri khas ular weling memiliki ciri tubuh dengan belang-belang yang sangat kentara. Adapun warna dari ular weling adalah belang-belang hitam dan putih yang menyerupai gelang. Kemudian bagian kepala dari ular weling berbentuk elips dengan ekor yang runcing.Selain mudah dikenali, ular weling juga cukup dihindari oleh manusia karena dianggap sangat berbahaya. Nah, bagi detikers yang dibuat penasaran dengan jenis ular yang satu ini, akan ada sejumlah informasi penting tentang ular weling yang akan dirangkum dalam artikel ini. Mari smak penjelasannya berikut.Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Digigit Ular Welang? Ini Akibat dan Cara MengatasinyaSekilas tentang Ular WelingSebelumnya, mari mengenal secara lebih dekat dengan ular weling. Dhany Ardyansyah dalam bukunya 'Hewan Melata', memberikan penjelasan tentang ciri lain dari ular weling. Dikatakan ular jenis ini memiliki tubuh yang dapat mencapai 1,5 meter. Tidak hanya dikenal mirip seperti gelang, corak tubuh ular weling juga identik dengan zebra.Terdapat morfologi ular weling yang juga turut diuraikan secara lengkap di dalam buku tersebut. Sebagai gambaran, berikut rangkumannya:Kingdom: AnimaliaFilum: ChordataKelas: ReptiliaOrdo: SquamataFamili: ElapidaeGenus: BungarusSpesies: Bungarus candidusSementara itu, diungkap dalam laman Animalia, ular weling atau Bungarus candidus juga dikenal sebagai Malayan krait. Habitat alami ular ini dapat dijumpai dengan begitu mudahnya di kawasan Asia Tenggara.Namun demikian, ular weling atau Malayan krait ini cukup banyak ditemukan di wilayah Jawa dan Bali. Biasanya ular weling menyukai lingkungan yang dekat dengan area perkebunan atau hutan yang lembap. Jenis ular ini suka tinggal di area yang dekat dengan air.Sebagai hewan nokturnal, ular weling lebih banyak mencari makan di malam hari. Meskipun begitu jenis ular ini justru dikenal sebagai penyendiri dan cukup tertutup.Kemudian ular weling memiliki pergerakan yang lambat. Mereka baru akan bergerak dengan cepat saat berusaha melarikan diri dari bahaya yang mengancam. Sikapnya yang cukup tertutup dan penyendiri ini membuat ular weling akan menunjukkan reaksi tertentu saat didekati atau diprovokasi oleh pihak lain.Tanpa butuh waktu yang lama, ular weling akan langsung menyerang dengan agresif saat merasa terancam. Inilah yang membuat ular weling termasuk jenis ular yang tidak menunjukkan tanda-tanda peringatan terlebih dahulu. Sebaliknya, mereka akan langsung menyerang saat terprovokasi.Bahaya Bisa Ular WelingRasa takut atau kekhawatiran manusia terkait ular weling, ternyata bukan tanpa alasan. Ini dikarenakan ular weling termasuk jenis ular berbahaya karena memiliki bisa. Masih mengacu dari laman Animalia, bahaya bisa ular weling tercatat cukup fatal, baik itu bagi makhluk hidup lain maupun manusia.Disampaikan angka kematian manusia saat terkena racun dari bisa ular weling mencapai 60-70%, dengan catatan tidak diobati. Kemudian dosis racun ular weling yang bisa mematikan manusia seberat 75 kg adalah sebesar 1 mg saja.Bahaya racun pada bisa ular weling juga diungkap dalam laman AZ Animals, yang mencantumkan julukan bisa ular weling sebagai 'the five-step snake'. Apa artinya? Maksud dari istilah tersebut adalah gigitan ular weling dapat mengakibatkan seseorang kehilangan nyawanya hanya dengan dirinya berjalan sekitar lima langkah saja.Hal tersebut dikarenakan saat seseorang tidak mendapatkan pengobatan, maka bisa ular weling bisa menghilangkan nyawanya dalam kurun waktu 12 jam. Tak hanya ular dewasa, ular weling yang masih muda juga menyimpan bahaya bisa yang tak kalah mematikan. Terlebih lagi racun ular weling juga disebut 15 kali lebih kuat dibandingkan yang ada pada ular kobra pada umumnya.Dengan memberikan waktu bagi racun menyebar di dalam tubuh orang yang tergigit, dapat menimbulkan berbagai gejala. Ini dikarenakan sifat racun ular weling berupa neurotoksin. Istilah tersebut merujuk pada penyerangan terhadap sistem saraf. Dijelaskan saat seseorang tergigit ular weling, maka tak butuh waktu lama bagi mereka merasakan timbulnya berbagai gejala.Sebut saja merasakan mual, muntah, pusing, sakit kepala, hingga diare. Pada kasus tertentu korban juga bisa saja mengalami kejang atau kelumpuhan. Hanya dalam waktu 12-24 jam saja apabila tidak mendapatkan pengobatan, maka orang yang tergigit akan kehilangan nyawanya.Bahaya ular weling yang mematikan juga diungkap oleh Dosen Fakultas Biologi UGM, yaitu Donan Satria Yudha. Dikutip dari arsip detikJogja, Donan Satria Yudha menjelaskan tentang sifat neurotoksin yang ada pada bisa ular weling yang bisa sangat berbahaya."Jika terpatuk ular ini dan venomnya masuk ke dalam tubuh maka itu merupakan hal yang sangat berbahaya, karena venom akan menyerang transmisi neuromuskular sehingga menyebabkan muscular paralysis (kelumpuhan otot), merusakkan otak dan hilangnya kesadaran," ungkapnya, dikutip pada Sabtu (28/6/2025).Lebih lanjut, turut dijelaskan orang yang terpatuk ular weling akan mengajali gejala-gejala sistemik. Ini dikarenakan sistem sarafnya yang akan mengalami kerusakan, sehingga rasa sakit bisa saja timbul. Tidak hanya sebatas mengalami gejala tertentu, korban juga bisa kehilangan nyawa."Karena ular weling tergolong ular berbisa tinggi, maka akibat patukannya yang ada injeksi venomnya dapat menyebabkan kematian. Kematian dapat muncul jika jumlah atau konsentrasi venom cukup banyak atau tinggi untuk memunculkan gejala sistemik," lanjutnya.Cara Mengatasi Gigitan Ular WelingLantas, apa yang harus dilakukan saat seseorang terkena gigitan ular weling? Secara umum, gigitan ular berbisa dapat diatasi dengan antivenom atau dikenal juga sebagai antibisa. Namun demikian, antibisa yang dapat diberikan untuk korban yang terkena racun dari bisa ular tidak bisa diberikan secara sembarangan.Hal tersebut dikarenakan setiap antivenom memiliki peruntukkan sesuai dengan spesies ular tertentu. Masih mengacu dari sumber yang sama, Donan Satria Yudha memberikan gambaran terkait dengan antibisa yang dapat diberikan kepada korban yang terpatuk ular berbisa.Setidaknya ada dua antibisa yang didasarkan pada HO Guidelines for the management of snake-bites 2nd edition. Keduanya disebut sebagai monovalent antivenom dan polyvalent antivenom. Namun demikian, kedua antibisa tersebut hanya diperuntukkan bagi spesies ular tertentu.Pada monovalent antivenom dapat membantu dalam menetralkan bisa spesies ular kobra Jawa atau Naja sputatrix saja. Sementara itu, polyvalent antivenom diperuntukkan bagi korban yang terpatuk spesies ular tertentu. Jenis antibisa ini termasuk yang ada di Indonesia yang dikenal sebagai Serum Anti Bisa Ular (SABU)."Misalnya Serum Anti Bisa Ular (SABU) di Indonesia yang bertipe polivalent dan dianggap dapat menetralkan bisa ular kobra jawa, ular welang, dan ular viper tanah," terang Donan.Lebih lanjut, Donan memberikan pendapat racun yang terkandung dalam bisa ular weling bisa dinetralkan dengan monovalent antivenom. Sayangnya, Indonesia belum memiliki jenis antibisa tersebut."Antivenom ular weling sebaiknya yang monovalen. Masalah utamanya adalah Indonesia belum memiliki antibisa monovalen," lanjutnya.Meskipun di Indonesia masih belum memiliki monovalent antivenom, Donan memberikan saran agar korban yang terpatuk ular weling tetap bisa diberikan polyvalent antivenom. Asalkan di dalam antibisa tersebut juga terkandung antibisa yang diperuntukkan untuk ular weling."Jika terpaksa tidak ada monovalen, bisa yang bertipe polivalen tetapi di dalamnya terdapat anti bisa untuk jenis/spesies ular weling yaitu Bungarus candidus," ucap Donan.Sementara itu, terdapat cara mengatasi gigitan ular weling yang juga telah diungkap dalam laman Toxicology di bawah naungan University of California, apabila tergigit ular dengan spesies Bungarus, maka langkah pertama yang dilakukan adalah memastikan ular telah ditangkap dan diamankan agar tidak menimbulkan gigitan lain. Kemudian orang-orang di sekitar korban perlu segera memanggil layanan transportasi kesehatan yang memungkinkan korban cepat dibawa ke rumah sakit.Selanjutnya, minta korban untuk berbaring dan meminimalisir gerakan. Apabila memungkinkan, bagian tubuh yang tergigit dapat diposisikan lebih rendah dari jantung korban. Kemudian balut area gigitan dengan korban krep yang besar. Balut dengan erat dan sekencang mungkin.Usahakan untuk tidak membuka perban sebelum tiba di rumah sakit. Lalu segera bawa korban ke rumah sakit agar mendapatkan pertolongan yang tepat.Kemudian World Health Organization (WHO) juga turut membagikan Guidelines for the management of snake-bites, 2nd edition pada tahun 2016 lalu yang dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam memberikan pertolongan pertama saat terjadi gigitan ular berbisa.Di dalam pedoman tersebut diuraikan secara singkat dan lengkap pertolongan pertama yang bisa dilakukan oleh orang-orang di sekitar saat mengetahui adanya korban gigitan ular berbisa. Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:Menenangkan korban yang telah terkena gigitan ular.Mengusahakan agar penyerapan racun sistemik tertunda.Mencegah komplikasi sebelum pasien menerima perawatan medis yang tepat.Mengendalikan gejala awal akibat racun yang masuk melalui gigitan ular.Mengatur transportasi pasien ke tempat yang membuat mereka mendapatkan perawatan medis yang tepat.Link Download Pedoman Penanganan Gigitan Ular Resmi WHOSementara itu, ada begitu banyak hal penting lainnya yang turut diuraikan dalam pedoman yang diberikan oleh WHO terkait dengan pengendalian gigitan ular. Oleh sebab itu, bagi detikers yang penasaran ingin mengetahuinya secara lebih jelas dan detail, dapat mengunduh secara langsung dokumen tersebut. Silakan klik link di bawah ini untuk mengunduh pedomannya:Guidelines for the management of snakebites, 2nd edition WHO PDFBaca juga: 5 Pertolongan Pertama Usai Digigit Ular Weling, Ini Efek BisanyaDemikian tadi rangkuman mengenai ular weling yang termasuk jenis ular dengan bisa mematikan lengkap dengan cara mengatasi gigitan dari hewan melata yang satu ini. Semoga informasi tadi dapat menjawab rasa penasaran detikers, ya.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya