Umat Islam di seluruh dunia selalu berpatokan dengan tanggalan Hijriah untuk menjalankan ibadah, seperti puasa sunnah. Oleh karena itu, penting mengetahui tanggalnya dengan tepat. Nah, berikut konversi kalender Hijriah hari ini 28 Juni 2025.Disadur dari NU Online, kalender Hijriah didasarkan atas peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Sistem ini mengikuti siklus sinodik Bulan yang berlangsung sekitar 29 hari 12 jam 44 menit atau dibulatkan menjadi 29,5 hari. Dengan demikian, lama 1 tahun Hijriah minimal 354 hari.Lain halnya dengan kalender Masehi yang mematok hitungannya berdasar peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Kalender yang juga dikenal dengan nama Gregorian ini memakai siklus tropis Matahari. Setiap siklusnya berdurasi sekitar 365 hari 5 jam 48 menit.Perbedaan lain dari kalender Hijriah dan Masehi adalah waktu pergantian hari. Disadur dari laman Djuanda University, pergantian hari kalender Hijriah terjadi saat Matahari terbenam/waktu maghrib. Sementara itu, kalender Masehi berganti hari setiap pukul 00.00 malam.Waktu pergantian hari yang berbeda antara kalender Hijriah dan Masehi kadang kala mengecoh. Alasan inilah yang melatarbelakangi pentingnya pengetahuan seputar kalender Hijriah hari ini. Langsung saja, simak kalender Hijriah 28 Juni 2025 menurut NU-Muhammadiyah via uraian berikut!Baca juga: 9 Amalan Utama 1 Muharram yang Penuh Pahala, Termasuk untuk Wanita HaidTanggal Hijriah Hari Ini 28 Juni 2025Tanggal Hijriah Hari Ini 28 Juni 2025 Menurut NUDikutip dari laman NU Jakarta, NU secara resmi mengumumkan bahwa tahun baru Hijriah 1447 jatuh pada Jumat Kliwon, 27 Juni 2025. Keputusan ini didapat setelah pada Rabu, 25 Juni 2025, hilal masih berada di bawah ufuk seluruh wilayah Indonesia.Keterangan mengenai penetapan 1 Muharram 1447 H dari NU tertera lengkap dalam Surat Keputusan Nomor: 76/PB.08/A.II.01.13/13/06/2025 tentang Pengumuman Awal Bulan Muharram 1447 H Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.Melalui surat tersebut, NU menyatakan bahwa 1 Muharram 1447 H bertepatan dengan Jumat Kliwon, 27 Juni 2025. Artinya, terhitung sejak Kamis malam, 26 Juni 2025, 1 Muharram 1447 H dimulai."Sebagai tindak lanjutnya, maka awal bulan Muharram 1447 H bertepatan dengan Jumat Kliwon 27 Juni 2025 M (mulai malam Jumat) atas dasar istikmal," dikutip dari Instagram Lembaga Falakiyah NU, @falakiyahnu.Dengan demikian, menurut NU, 28 Juni 2025 bertepatan dengan 2 Muharram 1447 H.Tanggal Hijriah Hari Ini 28 Juni 2025 Menurut MuhammadiyahDilansir situs Masjid Muhammadiyah, Muhammadiyah resmi menetapkan 1 Muharram 1447 H pada Kamis, 26 Juni 2025. Penetapan ini didasarkan penggunaan Kalender Global Hijriah Tunggal (KHGT) yang memakai dasar kriteria imkanur-rukyat dan ijtimak."Dengan dasar ini, Muhammadiyah menetapkan bahwa 1 Muharram 1447 H jatuh pada hari Kamis, 26 Juni 2025," bunyi keterangan dalam laman tersebut.Sebagai informasi, KHGT mulai dipergunakan secara resmi oleh Muhammadiyah per 1 Muharram 1447 H. KHGT merupakan inisiatif global yang harapannya dapat diterapkan secara luas oleh seluruh umat Islam dunia.Dengan demikian, menurut Muhammadiyah, 28 Juni 2025 bertepatan dengan 3 Muharram 1447 H.Tanggal Hijriah Hari Ini 28 Juni 2025 Menurut PemerintahUntuk mengetahui tanggalan versi pemerintah, detikers dapat mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis oleh Kementerian Agama. Dalam kalender tersebut, 1 Muharram 1447 H ditulis jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025.Ketetapan ini senada dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Tim Falakiyah Kantor Wilayah Kemenag Aceh. Karena hilal tidak terlihat, maka Dzulhijjah 1446 H diistikmalkan (digenapkan) menjadi 30 hari."Tidak mungkin terlihatnya hilal, baik di Aceh maupun di seluruh Indonesia, karena posisi hilal terlalu rendah. Sinar cahaya Matahari yang masih terlalu terang di ufuk barat menghalangi keterlihatan hilal sehingga secara konsep, bulan Dzulhijjah 1446 H harus diistikmalkan 30 hari pada tanggal 26 Juni 2025 M, dan 1 Muharram akan jatuh pada tanggal 27 Juni 2025," ujar Dr Alfirdaus Putra, SHI, MH, Ketua Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh.Akhir kata, NU dan pemerintah mengonversi Sabtu, 28 Juni 2025 menjadi 2 Muharram 1447 H. Sementara itu, bila mengikuti tanggalan Muhammadiyah, 28 Juni 2025 bertepatan dengan 3 Muharram 1447 H.Jadwal Puasa Sunnah MuharramPada bulan Muharram, umat Islam disunnahkan mengerjakan berbagai macam jenis puasa. Sebut saja puasa sunnah mutlak, puasa sunnah Tasua, dan puasa sunnah Asyura. Di samping itu, ada pula puasa Ayyamul Bidh dan puasa rutin Senin Kamis.Masing-masing puasa tersebut memiliki keutamaan tersendiri. Sebagai contoh, puasa Asyura membuat seorang muslim mendapat ampunan dosa selama setahun ke belakang. Nabi Muhammad SAW bersabda:صِيَامُ يَوْمٍ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُArtinya: "Puasa Asyura, aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim 1162)Oleh karena itu, puasa-puasa sunnah Muharram hendaknya umat Islam kerjakan sepenuh hati. Berikut ini jadwalnya yang bisa detikers jadikan panduan, mengacu dari ketetapan awal Muharram pemerintah dan NU:Senin, 30 Juni 2025: Puasa sunnah SeninKamis, 3 Juli 2025: Puasa sunnah KamisSabtu, 5 Juli 2025: puasa sunnah TasuaMinggu, 6 Juli 2025: puasa sunnah AsyuraSenin, 7 Juli 2025: puasa sunnah SeninRabu, 9 Juli 2025: puasa sunnah Ayyamul BidhKamis, 10 Juli 2025: puasa sunnah Kamis/Ayyamul BidhJumat, 11 Juli 2025: puasa sunnah Ayyamul BidhSenin, 14 Juli 2025: puasa sunnah SeninKamis, 17 Juli 2025: puasa sunnah KamisSenin, 21 Juli 2025: puasa sunnah SeninKamis, 24 Juli 2025: puasa sunnah KamisAdapun puasa sunnah mutlak Muharram, boleh dikerjakan kapan saja tanpa pengkhususan. Disadur dari buku Risalah Hadis-Hadis Bulan Muharam oleh Abdullah bin Shalih al-Fauzan, Rasulullah SAW bersabda:أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِArtinya: "Puasa paling utama setelah Ramadhan ialah puasa di bulan Allah, Muharram, dan sholat paling utama sesudah sholat fardhu, ialah sholat malam." (HR Muslim no 1163)Bolehkah Puasa Sunnah Mutlak Muharram Sebulan Penuh?Melihat sepintas lalu hadits di atas, agaknya tidak ada larangan mengerjakan puasa sunnah mutlak sebulan penuh. Pertanyaannya, benarkah diperbolehkan?Beberapa ulama menyimpulkan bahwasanya hadits di atas tidak serta-merta menganjurkan umat Islam berpuasa sebulan penuh, melainkan memperbanyaknya saja. Hal ini dilandasi perkataan Aisyah RA yang menyebut Nabi Muhammad SAW tidak berpuasa sebulan penuh, kecuali pada Ramadhan saja.مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَArtinya: "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadhan. Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Syaban." (HR Muslim no 1156)Sementara itu, menurut penjelasan dari situs NU Jombang, puasa sebulan penuh pada bulan Muharram hukumnya boleh-boleh saja. Pasalnya, menurut Ibnu Rajab al-Hanbali, hadits tersebut mungkin mengandung makna puasa sunnah yang berlangsung secara menyeluruh merupakan yang paling utama setelah puasa Ramadhan.Di samping itu, tidak adanya dalil yang berisi larangan sebulan penuh pada bulan Muharram juga menjadi faktor. Wallahu a'lam bish-shawab.Baca juga: Anjuran Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram Beserta KeutamaannyaDemikian informasi ringkas mengenai kalender hijriah hari ini 28 Juni 2025 dan jadwal puasa sunnah Muharram yang perlu detikers ketahui. Semoga bermanfaat!