Umat Islam di seluruh dunia selalu berpatokan dengan tanggalan Hijriah untuk menjalankan ibadah, seperti puasa sunnah. Oleh karena itu, penting mengetahui tanggalnya dengan tepat. Nah, berikut konversi kalender Hijriah hari ini 25 Juni 2025.Disadur dari NU Online, kalender Hijriah didasarkan atas peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Sistem ini mengikuti siklus sinodik Bulan yang berlangsung sekitar 29 hari 12 jam 44 menit atau dibulatkan menjadi 29,5 hari. Dengan demikian, lama 1 tahun Hijriah minimal 354 hari.Lain halnya dengan kalender Masehi yang mematok hitungannya berdasar peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Kalender yang juga dikenal dengan nama Gregorian ini memakai siklus tropis Matahari. Setiap siklusnya berdurasi sekitar 365 hari 5 jam 48 menit.Perbedaan lain dari kalender Hijriah dan Masehi adalah waktu pergantian hari. Disadur dari laman Djuanda University, pergantian hari kalender Hijriah terjadi saat Matahari terbenam/waktu maghrib. Sementara itu, kalender Masehi berganti hari setiap pukul 00.00 malam.Waktu pergantian hari yang berbeda antara kalender Hijriah dan Masehi kadang kala mengecoh. Alasan inilah yang melatarbelakangi pentingnya pengetahuan seputar kalender Hijriah hari ini. Langsung saja, simak kalender Hijriah 25 Juni 2025 menurut NU-Muhammadiyah via uraian berikut!Baca juga: 2 Doa Pergantian Tahun Hijriah, Amalkan untuk Menyambut 1 Muharram 1447 HTanggal Hijriah Hari Ini 25 Juni 2025Tanggal Hijriah Hari Ini 25 Juni 2025 Menurut NUDikutip dari laman NU Online, Pengurus Besar NU menetapkan awal Dzulhijjah 1446 H pada Rabu, 28 Mei 2025."Awal bulan Dzulhijjah 1446 H jatuh pada hari Rabu Kliwon tanggal 28 Mei 2025 dan hari raya Idul Adha 1446 H jatuh pada hari Jumat Wage tanggal 6 Juni 2025," jelas Ketua PBNU, KH Ulil Abshar Abdalla, di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (27/5/2025).Hasil ini didasarkan atas temuan hilal tim Kementerian Agama, meskipun tim LF PBNU sendiri tidak berhasil menyaksikannya.Keterangan mengenai tanggal awal Hijriah NU juga dirilis secara resmi melalui Surat Nomor 3971/PB.01/A/.I.01.47/99/05/2025 perihal Ikhbar/Pemberitahuan Hasil Rukyatul Hilal bil Fi'li Awal Dzulhijjah 1446 H. Dalam surat tertanggal 27 Mei tersebut, LF PBNU menulis bahwa 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada 28 Mei 2025."Atas dasar rukyatul hilal tersebut dan sesuai dengan pendapat al-Madzahibul Arba'ah, dengan ini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengikhbarkan/memberitahukan bahwa awal bulan Dzulhijjah 1446 H jatuh pada hari Rabu Kliwon tanggal 28 Mei 2025."Dengan demikian, menurut NU, 25 Juni 2025 bertepatan dengan 29 Dzulhijjah 1446 Hijriah.Tanggal Hijriah Hari Ini 25 Juni 2025 Menurut MuhammadiyahMuhammadiyah telah menetapkan awal Dzulhijjah 1446 H jauh hari karena memakai metode hisab hakiki wujudul hilal. Ketetapan tersebut termaktub dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah.Melalui maklumat tersebut, Muhammadiyah menjelaskan bahwasanya pada Selasa (27/5/2025), bulan telah berada di atas ufuk untuk seluruh wilayah Indonesia. Artinya hilal wujud atau bulan sabit pertanda bulan baru sudah tampak.Berdasar hal tersebut, Muhammadiyah menetapkan 1 Dzulhijjah 1446 H pada Rabu Kliwon, 28 Mei 2025 M. Dengan demikian, maka Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah bertepatan dengan Jumat Wage, 6 Juni 2025 M.Mengikuti ketentuan dalam maklumat PP tersebut, menurut Muhammadiyah, 25 Juni 2025 bertepatan dengan 29 Dzulhijjah 1446 Hijriah. Meski begitu, perlu dicatat bahwasanya 29 Dzulhijjah sejatinya sudah dimulai sejak Selasa, 24 Juni 2025 maghrib.Keterangan terkait tanggal Hijriah hari ini juga bisa detikers temukan dalam Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Sedianya, dirujuk dari laman Universitas Muhammadiyah Surakarta, kalender ini akan mulai dipergunakan pada 1 Muharam 1447 H mendatang.Meski baru aktif dipakai pada tahun baru Islam 1447 H, tanggal hijriah Mei 2025 sudah tercantum dalam kalender tersebut. Sama dengan ketetapan PP Muhammadiyah, KHGT di laman Falak Muhammadiyah mengonversi 25 Juni 2025 menjadi 29 Dzulhijjah 1446 H.Tanggal Hijriah Hari Ini 25 Juni 2025 Menurut PemerintahBerdasar keterangan Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam Konferensi Pers Penentuan 1 Dzulhijjah 1446 H, tanggal pertama bulan kedua belas Hijriah ini jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025."Kita bisa menyimpulkan bahwa tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025 sehingga 10 Dzulhijjah atau nanti Idul Adha bertepatan dengan hari Jumat tanggal 6 Juni 2025 M," jelasnya, dikutip detikJateng dari siaran langsung kanal YouTube Bimas Islam TV, Selasa (27/5/2025).Atas dasar tersebut, maka 25 Juni 2025 menurut pemerintah bertepatan dengan 29 Dzulhijjah 1446 H. Tanggal yang sama juga ditemukan dalam Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI.Akhir kata, baik pemerintah, NU, maupun Muhammadiyah sama-sama mengonversi Rabu, 25 Juni 2025 menjadi 29 Dzulhijjah 1446 Hijriah.Keramatnya Bulan Suro dalam Pandangan Orang JawaBila kalender Hijriah dimulai dengan bulan Muharram yang mulia, maka kalender Jawa diawali dengan bulan Suro. Sampai saat ini, sebagian masyarakat Jawa masih memegang teguh keyakinan bahwa Suro adalah bulan keramat.Disadur dari buku Misteri Bulan Suro oleh Muhammad Sholikhin, bulan ini dianggap keramat karena kemuliaan dan keagungannya sebagai bulan milik Allah (Syahrullah). Saking mulianya, masyarakat Jawa menganggap bahwa hamba-hamba Allah terlalu lemah untuk mengadakan hajatan pada bulan tersebut.Oleh karena itu, muncullah larangan untuk menggelar pernikahan pada bulan pertama kalender Jawa tersebut. Namun, bagi sultan yang dipandang sebagai wakil Allah (khalifatullah), larangan tersebut tidak berlaku. Pasalnya, sultan atau raja dianggap kuat, berbeda dengan rakyat biasa.Kepercayaan akan tidak kuatnya rakyat jelata ini kemudian berkembang menjadi mitos-mitos yang sekarang dikenal karena salah persepsi. Alih-alih memuliakan dan mengagungkan Suro, banyak orang Jawa justru jadi takut akan kehadiran makhluk ghaib dan sebagainya.Di antara mitos Suro atau Muharram, terkhusus pada malam tanggal 1-nya yang masih hidup sampai sekarang adalah:Larangan menggelar pernikahanLarangan keluar malam hariLarangan membangun rumahLarangan pindah rumahLarangan berkata kasarLarangan berisikPandangan Islam Terkait Keramatnya Suro/MuharramDisadur dari buku Ensiklopedi Amalan Sunnah di Bulan Hijriyah oleh Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, Muharram memang memiliki keutamaan. Pasalnya, bulan tersebut merupakan satu dari empat bulan haram yang ditentukan Allah SWT.Nabi Muhammad SAW bersabda:إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمُ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتُ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَArtinya: "Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana keadaannya tatkala Allah menciptakan langit dan bumi, setahun ada dua belas bulan di antaranya terdapat empat bulan haram, tiga bulan berurutan yaitu; Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab Mudhar yang terletak antara Jumada (akhir) dan Syaban." (HR Bukhari Nomor 4662).Adapun mengenai larangan menikah dan sebagainya, tidak dikenal dalam Islam. Pernikahan menurut Islam, boleh dilangsungkan pada bulan apa pun dan tidak dikaitkan sama sekali dengan kesialan. Baik itu digelar pada bulan Muharram, Safar, Ramadhan, maupun Syaban, hukumnya tidak mengapa.Muhammadiyah melalui lembaga tarjihnya juga menjelaskan hal serupa. Dikatakan bahwa mitos-mitos Suro yang berkembang subur hanya didasarkan atas cerita, keyakinan, dan kepercayaan sehingga tidak memiliki dasar sama sekali.Akhir kata, dalam Islam, Suro atau Muharram memang memiliki tempat spesial sebagai salah satu bulan suci. Hanya saja, tidak ada keyakinan akan kesialan atau yang semisal pada bulan ini. Wallahu a'lam bish-shawab.Baca juga: Niat Puasa di Bulan Muharram Lengkap dengan JadwalnyaDemikian informasi ringkas mengenai kalender Hijriah hari ini 25 Juni 2025 dan kekeramatan bulan Suro atau Muharram yang perlu detikers ketahui. Semoga bermanfaat!