Doa Ketika Angin Kencang Sesuai Sunnah agar Diberi Keselamatan

Doa Ketika Angin Kencang Sesuai Sunnah agar Diberi Keselamatan

sto2025/06/24 16:10:03 WIB
Ilustrasi angin kencang. (Foto: brgx/Freepik)

Angin kencang merupakan salah satu fenomena alam yang bisa membawa rahmat, namun juga bisa menjadi pertanda datangnya azab atau bencana. Oleh karena itu, dalam ajaran Islam, terdapat bacaan doa ketika angin kencang sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW agar memohon kebaikan dari angin tersebut dan berlindung dari keburukannya.Berdasarkan informasi dari laman resmi Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, angin kencang di Indonesia umumnya disebabkan oleh faktor orografis atau topografis, yakni pergerakan angin dari daerah pegunungan menuju dataran rendah. Hal ini dipicu oleh adanya perintang fisik seperti pegunungan yang menyebabkan pengangkatan udara serta pertemuan udara dengan permukaan yang lebih dingin. Fenomena ini sering terjadi terutama di daerah Jawa dan wilayah perairan seperti Selat Madura, serta meningkat risikonya saat musim pancaroba.Lantas, doa seperti apakah yang sesuai dengan sunnah atau anjuran Rasulullah SAW? Mari simak penjelasan lengkap yang dihimpun dari buku Doa dan Zikir Sepanjang Tahun tulisan Hamdan Hamedan serta Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2 tulisan Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al Badr berikut ini!Baca juga: Doa Saat Banjir Melanda dan Hujan Tak Kunjung RedaDoa Ketika Angin Kencang Sesuai SunnahDoa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW saat angin kencang berbunyi:اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِAllaahumma innii as-aluka khayrahaa wa khayra maa fiihaa wa khayra maa ursilat bihi, wa a-'uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bihiArtinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini dan kebaikan yang ada padanya dan kebaikan yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, keburukan yang ada padanya dan keburukan yang dibawanya."Doa ini didasarkan kepada riwayat Imam Muslim dalam Shahihnya, dari Aisyah radhiyallahu 'anha, yang berkata:"Biasanya Nabi apabila bertiup angin (yakni keras tiupannya) niscaya mengucapkan:اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ'Ya Allah, sungguh aku minta kepada-Mu kebaikannya, dan kebaikan yang ada padanya, dan kebaikan yang ia dikirim karena-nya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, dan keburukan yang ada padanya, dan keburukan yang ia dikirim karenanya.'"Selain membaca doa tersebut, termasuk adab ketika terjadi angin kencang adalah tidak mencaci atau memaki angin, karena angin tunduk kepada perintah Allah dan dapat menjadi pembawa rahmat atau azab. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad dan Abu Daud dalam As-Sunan, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:"الرِّيْحُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ، تَأْتِي بِالرَّحْمَةِ وَتَأْتِي بِالْعَذَابِ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهَا فَلَا تَسُبُّوْهَا، وَسَلُوا اللَّهَ خَيْرَهَا، وَاسْتَعِيذُوْا بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا""Angin termasuk ruh Allah, ia datang membawa rahmat, dan bisa juga datang membawa azab. Apabila kamu melihatnya, maka jangan mencelanya. Mintalah kepada Allah kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya."Penisbatan angin kepada "ruh Allah" maksudnya adalah bahwa angin merupakan makhluk ciptaan Allah, dan datangnya ia adalah atas kehendak serta pengaturan-Nya.Selain itu, terdapat juga riwayat dari Imam Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, dari Salamah bin Al-Akwa' radhiyallahu 'anhu, bahwa ketika angin bertiup kencang, Nabi SAW biasa mengucapkan:اللَّهُمَّ لَافِحًا لَا عَقِيمًا"Ya Allah, (jadikanlah angin ini) yang membuahi, bukan yang mandul."Doa ini bermakna permohonan agar angin yang datang adalah angin rahmat yang membuahi awan, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-Hijr ayat 22:"وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَكُمُوهُ وَمَا أَنتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ""Dan Kami mengirimkan angin yang membuahi, maka Kami turunkan dari langit air, lalu Kami menyirami kamu dengannya, dan tidaklah kamu menyimpannya."Ayat ini menggambarkan bagaimana angin merupakan bagian dari sistem rahmat Allah, membuahi awan sehingga menurunkan hujan yang bermanfaat bagi manusia, hewan ternak, dan tumbuhan. Dengan memanjatkan doa-doa yang diajarkan Rasulullah SAW dan memahami adab terhadap angin sebagai makhluk Allah, seorang muslim menunjukkan sikap tawakal, takut, dan harap kepada Rabb semesta alam dalam menghadapi kejadian alam yang tidak bisa dikendalikan manusia.Mitigasi Saat Terjadi Angin KencangAngin kencang termasuk puting beliung dan angin ribut adalah salah satu fenomena alam yang bersifat lokal dan sangat sulit diprediksi. Oleh karena itu, masyarakat umum wajib memahami langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan. Berdasarkan penjelasan dari laman resmi BPBD Kabupaten Klaten, mitigasi ini dapat dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu sebelum, saat, dan setelah angin kencang terjadi.1. Sebelum Terjadi Angin KencangUpaya mitigasi dimulai dari tahap persiapan. Ketika kondisi cuaca mulai menunjukkan gejala peralihan musim, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan melakukan beberapa tindakan pencegahan guna mengurangi risiko kerugian dan korban jiwa. Persiapan ini juga mencakup sejumlah aspek berikut.Membangun rumah atau bangunan yang kokoh dan tahan terpaan angin.Mempelajari informasi tentang angin puting beliung serta cara menyelamatkan diri.Mengenali tanda-tanda alam yang menunjukkan kemungkinan angin kencang seperti suhu udara yang terasa panas, munculnya awan gelap besar di langit, dan terdengarnya suara gemuruh dari kejauhan.Memangkas ranting pohon besar dan menebang pohon rapuh di sekitar lingkungan tempat tinggal.Memantau informasi cuaca terkini melalui media resmi atau aplikasi prakiraan cuaca.2. Saat Terjadi Angin KencangKetika angin kencang mulai terjadi, penting untuk tetap tenang dan segera melindungi diri. Kecepatan angin yang tinggi dapat membawa benda-benda ringan beterbangan dan menimbulkan bahaya. Maka dari itu, keselamatan pribadi dan keluarga harus menjadi prioritas utama dengan cara mencari perlindungan yang aman. Inilah langkah mitigasinya.Membawa semua barang di luar rumah ke dalam untuk mencegahnya terbang terbawa angin.Menutup dan mengunci semua pintu serta jendela rumah.Mematikan aliran listrik dan mencabut peralatan elektronik guna menghindari korsleting.Menghindari bangunan tinggi, papan reklame, tiang listrik, dan pohon besar yang rentan tumbang.Jika berada di luar rumah dan tidak dapat masuk ke dalam bangunan, mencari tempat perlindungan yang kokoh dan aman.Apabila terlihat ada potensi petir, membungkuk dengan lutut dipeluk, tetapi tidak tiarap di tanah.Bertahan di tempat yang aman sampai angin benar-benar mereda, yang umumnya berlangsung sekitar 5-10 menit.3. Setelah Terjadi Angin KencangUsai angin kencang berlalu, tahapan pemulihan dan pemeriksaan keselamatan harus segera dilakukan. Pemeriksaan dilakukan terhadap kondisi diri, keluarga, hingga kondisi lingkungan sekitar. Tindakan cepat setelah bencana sangat penting untuk meminimalkan dampak lanjutan dan mencegah risiko baru. Berikut ini adalah langkah-langkah mitigasinya.Memastikan seluruh anggota keluarga dalam keadaan selamat.Memberikan pertolongan pertama kepada siapa pun yang terluka sebelum petugas medis datang.Melaporkan kerusakan pada sambungan listrik atau saluran gas ke pihak berwenang untuk penanganan yang aman.Melanjutkan perjalanan dengan hati-hati jika berada di luar saat kejadian.Melakukan evaluasi terhadap kerugian material dan kondisi rumah atau lingkungan sekitar untuk menentukan langkah pemulihan.Baca juga: Bacaan Doa Ketika Gempa Bumi, Memohon Perlindungan dari BencanaDemikianlah tadi penjelasan lengkap mengenai doa ketika angin kencang sesuai sunnah, beserta mitigasi ketika fenomena tersebut terjadi. Semoga bermanfaat!

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya