Polres Mojokerto Kota membentuk Satgas Pam Sentot Prawirodirjo untuk menjaga keamanan peringatan malam 1 Suro atau 1 Muharram 1447 H. Satgas ini beranggotakan perwakilan semua perguruan silat.Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S Marunduri menuturkan, pihaknya telah mengaktifkan kembali satgas yang ada sejak lama. Selain polisi, Satgas Pam Sentot Prawirodirjo juga melibatkan semua perguruan silat di wilayah hukumnya.Mulai dari IPSI Kota Mojokerto, pengurus PSHT, IKSPI Kera Sakti, PSHW, Tapak Suci, Persinas ASAD, Merpati Putih, Perisai Diri, Dalikumbang, hingga Nurharias.Baca juga: Kapan 1 Suro 2025? Ini Deretan MitosnyaPengukuhan Satgas ini ditandai dengan penyematan rompi Satgas Pam Sentot Prawirodirjo dan pembacaan ikrar Prasetya Silat Indonesia."Satgas ini bukan untuk membatasi kegiatan silat, tapi untuk menjaga agar semangat silaturahmi dan spiritual tidak tercoreng oleh aksi anarkis," ujarnya di Aula Rupatama Polres Mojokerto Kota, Selasa (24/6/2025).Pengukuhan Satgas Sentot Prawirodirjdo di Polres Mojokerto Kota. (Foto: Istimewa/dok Humas Polres Mojokerto Kota)Satgas Pam Sentot Prawirodirjo, kata Daniel, bertugas mengedukasi semua pesilat agar tidak terprovokasi berbuat kekerasan.Terlebih, ketika malam 1 Suro nanti, salah satu perguruan silat akan menggelar pengesahan anggota baru.Baca juga: 1 Suro Tanggal Berapa? Ini Jadwal Resmi Tahun Baru Jawa 2025Sinergi semua perguruan silat bersama Polri sangat penting untuk menjaga wilayah hukum Polres Mojokerto Kota selalu aman dan kondusif."Kami ingin budaya silat tetap lestari tanpa diiringi bentrok dan konvoi liar," jelasnya.Gayung pun bersambut. Ketua Harian Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Mojokerto Deni Novianto juga berkomitmen membangun komunikasi lintas perguruan silat sampai tingkat kecamatan untuk mencegah gesekan antar pesilat."Kami memberikan pemahaman di seluruh tingkatan bahwa 1 Suro agar dimaknai sebagai ajang introspeksi diri," tandasnya.