Majikan Kejam di Batam Siksa ART, Suruh Makan Tahi Anjing-Minum Air Parit

Majikan Kejam di Batam Siksa ART, Suruh Makan Tahi Anjing-Minum Air Parit

des2025/06/23 14:29:07 WIB
Ilustrasi penganiayaan. Foto: Fuad Hashim

Seorang majikan di Batam, Kepulauan Riau, dilaporkan ke polisi karena diduga menyiksa asisten rumah tangga (ART) yang bekerja padanya selama setahun terakhir. ART malang itu disiksa secara fisik hingga disuruh makan kotoran anjing dan minum air dari parit.Mengutip detikSumut, ART berinisial I itu sampai masuk rumah sakit karena luka-luka kekerasan serta masalah kesehatan akibat makan-minum tidak higienis. Romo Chrisanctus Paschalis Saturnu selaku perwakilan keluarga mengatakan penyiksaan itu dialami I sejak pertama bekerja di tempat majikannya, R, tahun 2024 lalu."Korban ini sudah satu tahun bekerja di rumah majikannya. Penganiayaan kami duga terjadi selama setahun, dan yang paling parah dua bulan terakhir," kata Pascal, Senin (23/6/2025).R diduga menganiaya I karena menganggap I tidak becus bekerja. I juga dituduh mencuri."Penyebab penganiayaan banyak. Misalnya ngepel dirasa tak bersih, kerja lain juga salah. Korban mau makan dituduh mencuri. Korban juga dipaksa makan tahi anjing hingga minum air parit," ujar Pascal.Baca juga: Kronologi Anjing Diseret dan Dibunuh di Nunukan hingga ViralPelaku disebut tidak pernah memanggil korban dengan nama, melainkan dengan kata-kata kasar. Pelaku juga kerap meminta korban membayar tagihan rumah tangga seperti listrik dan air. Bahkan korban juga ditodong membayar biaya perawatan anjing majikan."Pelaku R ini tidak pernah memanggil korban dengan namanya. Mulai dari nama hewan hingga sebutan pelacur. Kalau beras habis, tagihan naik, semua dibebankan ke korban," ceritanya.Penyiksaan diduga tak cuma dilakukan sang majikan. R disebut mengajak ART lain yang masih punya hubungan saudara untuk ikut menganiaya I."Pelaku juga memaksa ART lain, yang masih saudaranya, untuk ikut menyiksa korban. Seperti menyeret ke kamar mandi, menginjak tubuhnya, dan sebagainya. Jadi penganiayaan dilakukan dengan alat maupun tangan," jelasnya.Tak tahan dengan perlakuan tidak manusiawi itu, korban nekat menghubungi keluarganya di kampung dengan meminjam ponsel tetangga. Informasi itu disampaikan kepada sanak famili yang ada di Batam agar korban segera dievakuasi."Korban meminjam HP tetangga lalu mengirim foto dan video ke keluarganya. Kemudian keluarga yang di Batam mengevakuasi korban," katanya.Baca juga: ART Asal NTT Disiksa Majikan hingga Babak Belur, Dipaksa Makan Kotoran AnjingAkibat kondisinya yang memprihatikan, korban sampai harus dirawat di RS Elisabeth Batam. Tubuh korban penuh memar. Korban juga mengalami kekurangan darah dan gizi."Kondisi korban saat ini lemah, sedang dirawat oleh dokter. Sudah dilakukan CT scan, rontgen, dan akan USG karena ada keluhan di perut. Kata dokter, dia mengalami luka memar parah dan kekurangan gizi. Malam tadi juga sempat ditransfusi darah," kata Romo Pascal.Sementara keluarga korban telah melaporkan kejadian ini ke Polresta Barelang. Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Debby Tri Andrestian membenarkan adanya laporan tersebut. Saat ini penyidik tengah mengumpulkan keterangan dari para saksi."Iya, laporan sudah kami terima dan saat ini dalam proses. Nanti perkembangan akan kami sampaikan," kata Debby.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya