Mengenal Sindrom Steven Johnson yang Dikaitkan dengan Kondisi Jokowi

Mengenal Sindrom Steven Johnson yang Dikaitkan dengan Kondisi Jokowi

ihc2025/06/22 20:00:11 WIB
Ilustrasi Penyakit Kulit Foto: Getty Images/Kwangmoozaa

Sindrom Stevens-Johnson (SJS) merupakan kondisi medis langka namun serius yang ditandai dengan reaksi alergi berat pada kulit dan membran mukosa tubuh, termasuk mata, mulut, hidung, kelamin, dan area dubur. Penyakit ini sering kali dimulai dengan gejala mirip flu, lalu berkembang menjadi ruam dan lepuhan luas yang bisa menyebabkan pengelupasan kulit. Bila tidak ditangani secara tepat dan cepat, SJS dapat berujung pada komplikasi berbahaya hingga mengancam nyawa.Berikut ulasannya seperti dirangkum dari berbagai sumber.Apa Itu Sindrom Stevens-Johnson?Baca juga: Kesempatan Kedua untuk Pasien Gagal Ginjal Lewat TransplantasiSindrom Stevens-Johnson terjadi akibat reaksi hipersensitivitas ekstrem tubuh terhadap obat-obatan tertentu atau infeksi. Kondisi ini dikategorikan sebagai gawat darurat medis dan biasanya memerlukan penanganan intensif serta perawatan di rumah sakit. Tidak seperti eritema multiformis yang bersifat lebih ringan, SJS melibatkan ruam yang lebih luas dengan tingkat keparahan gejala yang lebih tinggi.Penyebab Umum Sindrom Stevens-JohnsonPada orang dewasa, SJS biasanya dipicu oleh efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti:Obat asam urat: allopurinolObat antinyeri: meloxicam, naproxen, piroxicamAntibiotik: penisilin, golongan sulfonamidaAntivirus: nevirapineObat antikejang: phenytoin, carbamazepine, lamotrigineSementara pada anak-anak, pemicu utamanya lebih sering berasal dari infeksi virus. Beberapa infeksi yang dapat menyebabkan SJS antara lain:Herpes simpleksInfluenzaGondonganPneumoniaHepatitis AHIVDemam kelenjarPenyakit BornholmBaca juga: 10 Gaya Hidup Sehat untuk Hindari HipertensiFaktor Risiko yang Perlu DiwaspadaiBeberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami SJS, di antaranya:Riwayat keluarga atau pribadi yang pernah mengalami SJSKelainan genetik tertentu yang meningkatkan sensitivitas terhadap obatKondisi medis seperti kanker, terutama leukemiaDaya tahan tubuh yang lemah, seperti pada penderita HIV/AIDS, pasien kemoterapi, atau penerima transplantasi organGejala Awal dan Lanjutan Sindrom Stevens-JohnsonGejala awal SJS umumnya menyerupai flu, meliputi:Demam tinggi (di atas 38°C)Lelah berlebihanPerih di mulut dan tenggorokanNyeri sendi dan sakit kepalaMata terasa panas atau pedihBatukGejala lanjutan yang muncul setelah fase awal biasanya berupa:Munculnya ruam kemerahan atau keunguanLuka lepuh di area kulit, mulut, hidung, kelamin, dan mataKulit mulai mengelupas setelah terbentuk lepuhanRasa nyeri hebat di seluruh permukaan kulitCara Mendiagnosis Sindrom Stevens-JohnsonDiagnosis SJS umumnya dilakukan melalui kombinasi antara pemeriksaan fisik dan riwayat medis pasien, terutama penggunaan obat-obatan atau adanya infeksi baru-baru ini. Untuk memperkuat diagnosis, dokter dapat melakukan:Tes darah untuk mendeteksi infeksiBiopsi kulit atau mukosa guna pemeriksaan mikroskopisFoto rontgen dada jika dicurigai adanya pneumoniaPenanganan dan PengobatanPenderita SJS memerlukan perawatan intensif di rumah sakit, biasanya di unit luka bakar atau ruang perawatan khusus kulit. Langkah awal pengobatan adalah menghentikan konsumsi obat pemicu. Selanjutnya, dokter akan memberikan terapi penunjang seperti:Obat pereda nyeriAntibiotik, bila terjadi infeksi sekunderKortikosteroid, baik oral maupun topikal, untuk mengurangi peradanganPemberian cairan dan nutrisi melalui selang makanPerawatan luka seperti kompres basah untuk mengurangi nyeriObat tetes mata, jika terdapat iritasi atau peradangan mataLamanya pemulihan bisa bervariasi, tergantung tingkat keparahan. Pada kasus ringan hingga sedang, kulit baru bisa tumbuh dalam beberapa minggu. Namun pada kasus berat, pemulihan bisa memakan waktu beberapa bulan.Komplikasi Serius yang Dapat TerjadiTanpa penanganan tepat, SJS berisiko menimbulkan komplikasi berat, seperti:Kerusakan paru-paru yang bisa menyebabkan gagal napasPeradangan organ dalam (hati, jantung, ginjal, dan esofagus)Kerusakan jaringan mata, bahkan kebutaan permanenDehidrasi parahInfeksi darah (sepsis) dan selulitisKerusakan kulit permanen, seperti jaringan parut dan gangguan pertumbuhan kukuPerkembangan menjadi Nekrolisis Epidermal Toksik (NET), kondisi lebih berat yang mengancam jiwaCara Mencegah Sindrom Stevens-JohnsonPencegahan utama SJS adalah menghindari penggunaan obat-obatan yang diketahui dapat memicu kondisi ini, terutama bagi individu yang pernah mengalami reaksi serupa atau memiliki riwayat keluarga. Beberapa langkah yang bisa diambil:Konsultasikan riwayat alergi obat dengan dokter sebelum mengonsumsi resep baruLakukan tes alergi bila diperlukanLaporkan setiap reaksi kulit atau efek samping tidak biasa setelah konsumsi obatJangan mengganti obat secara mandiri tanpa saran tenaga medis.Sindrom Stevens-Johnson bukan penyakit yang bisa dianggap sepele. Memahami gejalanya sejak awal dan mengetahui penyebabnya sangat penting untuk mencegah komplikasi.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya