Waspada Penipuan Skema Segitiga, Ini Ciri-cirinya

Waspada Penipuan Skema Segitiga, Ini Ciri-cirinya

auh2025/06/22 15:45:23 WIB
Waspada penipuan Skema Segitiga (Foto: Dok Instagram ditressiberjatim)

Kemajuan teknologi digital seharusnya mempermudah kehidupan, namun disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melancarkan berbagai aksi kejahatan. Salah satu modus kejahatan yang perlu diwaspadai adalah penipuan skema segitiga, sebuah praktik penipuan yang menyasar pembeli dan penjual dalam transaksi daring, khususnya barang bernilai tinggi seperti kendaraan dan elektronik.Modus penipuan skema segitiga merupakan ancaman nyata dalam transaksi online. Kejahatan ini memanfaatkan celah komunikasi dan psikologi korban, serta kerentanan sistem pembayaran luar platform resmi. Berikut rangkuman modus dan cara pencegahannya agar masyarakat semakin waspada.Apa Itu Penipuan Skema Segitiga?Baca juga: Rekomendasi Akun Youtube-Instagram Untuk Belajar BerkebunPenipuan skema segitiga adalah jenis penipuan online yang melibatkan tiga pihak, yakni:Penjual asliCalon pembeliPelaku penipuan sebagai pihak ketigaModusnya, pelaku berpura-pura menjadi perantara atau pihak yang menjual barang, padahal barang tersebut bukan miliknya. Ia mencuri foto dan deskripsi dari iklan penjual asli lalu menawarkan ke pembeli lain seolah-olah milik sendiri. Dengan memanipulasi komunikasi, pelaku mengatur pertemuan, bahkan transaksi, antara pembeli dan penjual asli demi keuntungan pribadi.Ciri-Ciri Penipuan Skema SegitigaAgar tidak menjadi korban, kenali beberapa tanda umum dari modus ini:1. Foto dan Deskripsi PalsuPelaku mengambil foto dari iklan asli dan memajangnya di platform jual beli atau media sosial dengan deskripsi yang tampak meyakinkan. Foto dan narasi seolah-olah berasal dari pemilik barang, padahal hasil duplikat.2. Harga Sangat MurahTawaran harga yang jauh di bawah harga pasar digunakan untuk memancing minat. Iming-iming diskon besar atau butuh uang cepat menjadi alasan klasik. Dalam banyak kasus, harga yang tidak masuk akal sering kali menjadi red flag utama.3. Tekanan untuk Segera TransaksiPelaku kerap memaksa calon pembeli untuk segera mentransfer uang, misalnya dengan mengatakan bahwa "banyak peminat lain" atau "kalau tidak sekarang, barang akan dijual ke orang lain". Ini dilakukan agar korban tidak sempat berpikir panjang.4. Transaksi di Luar Platform ResmiAkun penipu akan mengarahkan pembeli untuk membayar melalui rekening pribadi atau metode pembayaran yang tidak terlindungi. Ini berisiko tinggi karena transaksi tidak tercatat oleh platform jual beli.5. Alasan yang Berbelit dan Tidak Masuk AkalPelaku memberikan banyak alasan untuk tidak bertemu langsung, misalnya sedang berada di luar kota, sibuk, atau tidak bisa video call. Padahal alasan tersebut sebenarnya dibuat-buat agar korban tidak bisa memverifikasi identitasnya.Baca juga: Motor Wanita Mojokerto Digondol Kekasih yang Dikenalnya Lewat FacebookContoh Modus Penipuan Skema SegitigaDikutip dari akun Instagram @ditreskrimsiberjatim, berikut adalah dua skenario umum dalam modus penipuan ini:Skenario 1: Tanpa Tatap MukaPelaku mengunggah ulang iklan penjual asli.Calon pembeli mengira pelaku adalah pemilik barang.Setelah deal, pembeli mentransfer uang ke rekening pelaku.Barang tidak pernah dikirim, pelaku langsung kabur.Skenario 2: Dengan Tatap MukaPelaku mengatur pertemuan antara pembeli dan penjual asli.Setelah pembeli tertarik, pelaku meminta uang ditransfer ke rekeningnya (bukan ke penjual asli).Pembeli terkecoh dan kehilangan uang, sementara pelaku melarikan diri.Dalam dua skenario tersebut, hasil akhirnya serupa: pelaku mendapat uang, pembeli tertipu, dan penjual asli tidak tahu apa-apa.Cara Melindungi Diri dari Penipuan Skema SegitigaBagi Penjual:Jangan pernah izinkan orang lain membantu menjual barang tanpa identitas yang jelas.Waspadai jika pembeli meminta kamu untuk menyembunyikan informasi toko atau tidak mencantumkan label pengirim.Jangan percaya begitu saja jika ada pembeli yang tiba-tiba mengirim uang dari rekening berbeda tanpa konfirmasi.Bagi Pembeli:Pastikan hanya mentransfer uang ke rekening pemilik barang yang sah.Gunakan platform e-commerce dengan sistem pembayaran aman (Shopee, Tokopedia, dsb).Waspadai penjual yang buru-buru minta uang ditransfer dengan berbagai alasan mendesak.Tanda-Tanda yang Perlu DiwaspadaiSebagai Pembeli:Harga barang jauh di bawah pasaran.Penjual menolak menggunakan sistem pembayaran aman.Tidak jelas siapa pengirim barang (sering dropship dari toko lain).Penjual baru dengan sedikit ulasan tapi menjual barang mahal.Sebagai Penjual:Pembeli meminta barang dikirim ke alamat berbeda dari yang terdaftar.Nama penerima tidak sesuai akun pembeli.Mendapat transfer dalam jumlah besar dari akun baru tanpa penjelasan.Pembeli meminta untuk tidak mencantumkan nama tokomu di paket pengiriman.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya