Puasa Asyura: Niat, Tata Cara, Dalil, dan Keutamaannya

Puasa Asyura: Niat, Tata Cara, Dalil, dan Keutamaannya

ihc2025/06/22 12:30:19 WIB
Ilustrasi Puasa. Simak Niat Tata Cara dan Keutamaan Puasa Asyura Foto: Freepik/Freepik

Puasa Asyura merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam, khususnya pada bulan Muharram. Bulan ini adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah dan termasuk salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah SWT. Dalam bulan Muharram, umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan, salah satunya dengan menjalankan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.Puasa Asyura adalah ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Selain menghapus dosa setahun yang lalu, puasa ini juga merupakan bentuk syukur atas nikmat Allah dan meneladani Nabi Musa AS.Baca juga: 11 Amalan Sunah di Bulan MuharramApa Itu Puasa Asyura?Puasa Asyura adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Kata "Asyura" berasal dari kata Arab "'asyara" yang berarti sepuluh. Oleh karena itu, puasa Asyura dilaksanakan tepat pada hari kesepuluh bulan Muharram. Berdasarkan kalender Hijriah 1447 H, puasa Asyura jatuh pada Minggu, 6 Juli 2025.Dalil Anjuran Puasa AsyuraAnjuran melaksanakan puasa Asyura terdapat dalam beberapa dalil, dikutip dari berbagai sumber berikut dalilnya.1. Dalil Puasa 10 Muharram dalam Hadis Riwayat Bukhariقَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِينَةَ فَرَأَى اليَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: «مَا هَذَا؟»، قَالُوا: هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ، فَصَامَهُ مُوسَى، قَالَ: «فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ»، فَصَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِArtinya: Nabi Muhammad SAW datang ke kota Madinah. Beliau kemudian melihat orang Yahudi puasa pada hari Asyura'. Lalu Rasul bertanya 'Ada kegiatan apa ini?' Para sahabat menjawab 'Hari ini adalah hari baik yaitu hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka kemudian Nabi Musa melakukan puasa atas tersebut.' Rasul lalu mengatakan 'Saya lebih berhak dengan Musa daripada kalian'. Nabi kemudian berpuasa untuk Asyura' tersebut dan menyuruh pada sahabat menjalankannya. (HR Bukhari: 2004)2. Dalil Puasa 10 Muharram dalam Hadis Riwayat Bukhari dan Muslimعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ قُرَيْشًا كَانَتْ تَصُوْمُ عَاشُورَاءَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ ثُمَّ أَمَرَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصِيَامِهِ حَتَى فُرِضَ رَمَضَانَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ شَاءَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ شَاءَ فَلْيُفْطِرْهُArtinya: Dari Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa saat zaman jahiliyah dahulu orang-orang Quraisy melaksanakan puasa Asyura. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tetap memerintahkan umatnya untuk melaksanakan puasa tersebut. Sampai turun kewajiban puasa Ramadhan. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Bagi yang ingin, silakan puasa, bagi yang tidak puasa juga tidak mengapa." (HR. Bukhari dan Muslim)3. Dalil Puasa 10 Muharram dalam Hadis Riwayat Muslimعَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُا : حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَArtinya: Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa pada hari 'Asyuradan juga memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa; Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, itu adalah hari yang sangat diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nashrani." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada tahun depan insya Allah, kita akan berpuasa pada hari kesembilan (Muharram)." Tahun depan itu pun tak kunjung tiba, hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat (HR. Muslim).4. Dalil Puasa Asyura dalam Kitab Shahih Muslimوَعَنْ أَبِي فَنَادَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ سُئل عن صيَامِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: «يُكَفِّرُ السنة الماضيةArtinya: Dari Abu Qatadah RA bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Asyura. Beliau menjawab, 'Puasa tersebut dapat melebur dosa setahun yang lalu'. (HR Muslim dalam Kitab Puasa bab Anjuran Puasa Asyura Tiga Hari)5. Dalil Puasa 10 Muharram dalam Hadis Riwayat Ahmad dan an-NasaiDalam hadits ini disebutkan bahwa puasa Asyura merupakan salah satu dari empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi SAW. Berikut ini redaksi haditsnya:"Dari Hafshah ia berkata: Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi SAW, yaitu: puasa Asyura tanggal sepuluh dan puasa tiga hari setiap bulan serta shalat dua rakaat sebelum subuh." (HR. Ahmad dan an-Nasai)Baca juga: Hukum Merayakan Tahun Baru IslamNiat Puasa AsyuraNiat Puasa Asyura di Malam Hariنَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَاشُورَاء لِلّٰهِ تَعَالَىLatin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati 'Asyûrâ lillâhi ta'âlâArtinya: Saya niat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah Ta'ala.Niat Puasa Asyura di Siang Hari (Jika lupa berniat di malam hari)نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَاشُورَاء لِلّٰهِ تَعَالَىLatin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati 'Asyûrâ lillâhi ta'âlâArtinya: Saya niat puasa sunah Asyura hari ini karena Allah Ta'ala.Tata Cara Puasa AsyuraTata cara melaksanakn puasa Asyura tidak berbeda dengan pelaksanaan puasa pada umumnya. Berikut langkah-langkah melaksanakan puasa Asyura.Membaca Niat: Niat puasa Asyura sebaiknya dibaca sejak malam hari sebelum subuh. Jika lupa, boleh dilafalkan di pagi hari sebelum waktu Zuhur selama belum makan atau minum.Makan Sahur: Disunnahkan untuk makan sahur sebelum terbit fajar.Menahan Diri: Selama berpuasa, umat Islam wajib menahan diri dari makan, minum, serta perbuatan yang membatalkan atau mengurangi pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing, dan marah.Berbuka Tepat Waktu: Disunnahkan untuk menyegerakan berbuka saat adzan Maghrib tiba, sesuai sunnah Rasulullah SAW.Keutamaan Puasa AsyuraMengerjakan puasa Asyura memiliki sejumlah keutamaan, berikut penjelasannya.1. Menghapus Dosa Setahun yang LaluSalah satu keutamaan paling istimewa dari puasa Asyura adalah ganjaran pengampunan dosa selama satu tahun yang telah berlalu. Keistimewaan ini dijelaskan langsung dalam hadits shahih:عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)Artinya: Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah SAW bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat'. (HR Muslim)Ini menunjukkan betapa besar nilai ibadah puasa pada tanggal 10 Muharram. Meski dosa yang dihapus adalah dosa kecil, amalan ini menjadi kesempatan luar biasa untuk membersihkan diri dan memperbarui komitmen ketaatan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, puasa Asyura sangat dianjurkan sebagai bentuk taubat dan muhasabah diri atas perbuatan selama setahun penuh.2. Pahala Setara Puasa 30 HariPahala Setara Puasa 30 Hari

Selain menghapus dosa, puasa Asyura juga dijanjikan ganjaran pahala yang sangat besar. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda:

Sebagaimana diriwayatkan berikut.عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: 'Rasulullah SAW bersabda: 'Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'." (HR At-Thabarani dalam Al-Mu'jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah). (Abdul Adhim bin Abdul Qawi al-Mundziri, at-Targhîbu wat Tarhîbu minal Hadîtsisy Syarîf, [Beirut, Dârul Kutubil 'Ilmiyyah], juz II, h. 70)Hadis ini menunjukkan betapa Allah SWT memuliakan bulan Muharram dan seluruh amal ibadah yang dilakukan di dalamnya, termasuk puasa. Hanya dengan menjalankan satu hari puasa, umat Islam memperoleh pahala setara puasa selama sebulan penuh. Ini tentu menjadi motivasi kuat untuk tidak melewatkan kesempatan ini.3. Meneladani Nabi Musa ASPuasa Asyura bukan sekadar ibadah, namun juga merupakan bentuk penghormatan dan peneladanan terhadap Nabi Musa AS. Rasulullah SAW sendiri berpuasa pada hari Asyura sebagai bentuk syukur atas kemenangan yang diberikan Allah kepada Nabi Musa AS dan Bani Israil dari kejaran Fir'aun.Dengan berpuasa Asyura, umat Islam diharapkan meneladani sikap syukur dan keteguhan Nabi Musa AS dalam menghadapi cobaan, serta memperkuat ikatan spiritual dengan sejarah kenabian terdahulu.Puasa Asyura adalah ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Selain menghapus dosa setahun yang lalu, puasa ini juga merupakan bentuk syukur atas nikmat Allah dan meneladani Nabi Musa AS. Dengan melafalkan niat yang benar dan memahami dalil serta tata caranya, puasa Asyura menjadi amalan yang sarat pahala dan keberkahan.Mari semarakkan bulan Muharram dengan meningkatkan ibadah, salah satunya dengan melaksanakan puasa Asyura dan memperbanyak amalan kebaikan lainnya

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya