Dari PKL Jadi Masinis KRL

Dari PKL Jadi Masinis KRL

dhn2025/06/20 10:10:38 WIB
Ainul Yakin menceritakan pengalaman menjadi masinis KRL Jabodetabek (Kurniawan F/detikcom)

Remaja belasan tahun asal Pasuruan, Jawa Timur, itu pernah memupuk mimpi mengendarai kereta. Baginya, sosok berseragam putih, berdasi, serta topi pet berkelir biru dongker itu begitu gagah."Dari situlah saya pengin jadi masinis," ucap Ainul Yakin, yang kini sudah 10 tahun mengemban amanah mengantar-jemput jutaan penumpang KRL di Jabodetabek.Mas Nul--begitu dia karib disapa--saat ditemui detikcom di sela tugasnya pada Senin, 16 Juni 2025, berkisah tentang cita-citanya yang tumbuh saat bersekolah di salah satu SMK di kota asalnya. Tepatnya saat tahun kedua, Mas Nul menjalani PKL atau praktik kerja lapangan (PKL) di PT Kereta Api Indonesia (KAI).Saat itu sebenarnya konsentrasi Mas Nul di SMK adalah kelistrikan. Namun Mas Nul tak patah semangat mengejar mimpinya. Setelah itu, dia mencari tahu bagaimana caranya menjadi masinis. Singkatnya, gayung bersambut dan Mas Nul diterima.Baca juga: 2 KRL Baru Beroperasi di Jalur Bogor dan Cikarang Hari Ini"Pas bagian saya ditunjuk jadi masinis KRL, saya disekolahin di BPTP (Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian) Bekasi," kata Mas Nul.Ainul Yakin menjalani pengecekan kesehatan sebelum menjalankan tugas sebagai masinis KRL Jabodetabek (Kurniawan F/detikcom)Hari itu Mas Nul diberi amanah membawa si ular besi meliuk-liuk di rel lintasan KRL tersibuk: Jakarta Kota-Bogor. Bagi Mas Nul, tanggung jawab sebagai masinis begitu besar."Membawa kereta dengan ratusan penumpang di dalamnya serta suatu kebanggaan bagi masinis mengantar penumpang dengan selamat sampai tujuan. Maka dari itu, saya sangat terinspirasi jadi masinis," kata Mas Nul.Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.Bagi Mas Nul, tugasnya sebagai masinis tak akan mudah apabila tidak dibantu oleh tim yang mumpuni. Kerja sama tim menurutnya sangat penting.Baca juga: Warga Minta Tarif MRT sampai Tangsel Murah: Kalau Mahal, Mikir-mikir Lagi"Saya selalu berkomunikasi dengan tim lain seperti PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) dan teknisi sarana untuk memastikan operasional kereta berjalan lancar dan penumpang merasa aman," ucap Mas Nul.Ainul Yakin yang akrab disapa Mas Nul mengatakan kerja sama tim menentukan keberhasilan, kelancaran, dan keselamatan perjalanan KRL Jabodetabek. (Kurniawan F/detikcom)Selain itu, menurut Mas Nul, kesehatan diri menjadi bagian penting. Setiap kali bertugas, Mas Nul selalu memastikan diri mendapatkan istirahat yang cukup."Saya menjaga konsentrasi dengan melakukan pemeriksaan rutin. Kesehatan mental dijaga dengan melakukan kegiatan relaksasi di luar jam kerja dan menjaga komunikasi yang baik dengan rekan kerja," ucap Mas Nul.Lihat juga Video 'Menelusuri Stasiun KRL Warna-warni di Jakarta':

[Gambas:Video 20detik]

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya