Umat Islam di seluruh dunia selalu berpatokan dengan tanggalan Hijriah untuk menjalankan ibadah, seperti puasa sunnah. Oleh karena itu, penting mengetahui tanggalnya dengan tepat. Nah, berikut konversi kalender Hijriah hari ini 20 Juni 2025.Disadur dari NU Online, kalender Hijriah didasarkan atas peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Sistem ini mengikuti siklus sinodik Bulan yang berlangsung sekitar 29 hari 12 jam 44 menit atau dibulatkan menjadi 29,5 hari. Dengan demikian, lama 1 tahun Hijriah minimal 354 hari.Lain halnya dengan kalender Masehi yang mematok hitungannya berdasar peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Kalender yang juga dikenal dengan nama Gregorian ini memakai siklus tropis Matahari. Setiap siklusnya berdurasi sekitar 365 hari 5 jam 48 menit.Perbedaan lain dari kalender Hijriah dan Masehi adalah waktu pergantian hari. Disadur dari laman Djuanda University, pergantian hari kalender Hijriah terjadi saat Matahari terbenam/waktu maghrib. Sementara itu, kalender Masehi berganti hari setiap pukul 00.00 malam.Waktu pergantian hari yang berbeda antara kalender Hijriah dan Masehi kadang kala mengecoh. Alasan inilah yang melatarbelakangi pentingnya pengetahuan seputar kalender Hijriah hari ini. Langsung saja, simak kalender Hijriah 20 Juni 2025 menurut NU-Muhammadiyah via uraian berikut!Baca juga: Apakah Ada Cuti Bersama Tahun Baru Hijriah 2025? Simak Jadwal SKB 3 MenteriTanggal Hijriah Hari Ini 20 Juni 2025Tanggal Hijriah Hari Ini 20 Juni 2025 Menurut NUDikutip dari laman NU Online, Pengurus Besar NU menetapkan awal Dzulhijjah 1446 H pada Rabu, 28 Mei 2025."Awal bulan Dzulhijjah 1446 H jatuh pada hari Rabu Kliwon tanggal 28 Mei 2025 dan hari raya Idul Adha 1446 H jatuh pada hari Jumat Wage tanggal 6 Juni 2025," jelas Ketua PBNU, KH Ulil Abshar Abdalla, di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (27/5/2025).Hasil ini didasarkan atas temuan hilal tim Kementerian Agama, meskipun tim LF PBNU sendiri tidak berhasil menyaksikannya.Keterangan mengenai tanggal awal Hijriah NU juga dirilis secara resmi melalui Surat Nomor 3971/PB.01/A/.I.01.47/99/05/2025 perihal Ikhbar/Pemberitahuan Hasil Rukyatul Hilal bil Fi'li Awal Dzulhijjah 1446 H. Dalam surat tertanggal 27 Mei tersebut, LF PBNU menulis bahwa 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada 28 Mei 2025."Atas dasar rukyatul hilal tersebut dan sesuai dengan pendapat al-Madzahibul Arba'ah, dengan ini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengikhbarkan/memberitahukan bahwa awal bulan Dzulhijjah 1446 H jatuh pada hari Rabu Kliwon tanggal 28 Mei 2025."Dengan demikian, menurut NU, 20 Juni 2025 bertepatan dengan 24 Dzulhijjah 1446 Hijriah.Tanggal Hijriah Hari Ini 20 Juni 2025 Menurut MuhammadiyahMuhammadiyah telah menetapkan awal Dzulhijjah 1446 H jauh hari karena memakai metode hisab hakiki wujudul hilal. Ketetapan tersebut termaktub dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah.Melalui maklumat tersebut, Muhammadiyah menjelaskan bahwasanya pada Selasa (27/5/2025), bulan telah berada di atas ufuk untuk seluruh wilayah Indonesia. Artinya hilal wujud atau bulan sabit pertanda bulan baru sudah tampak.Berdasar hal tersebut, Muhammadiyah menetapkan 1 Dzulhijjah 1446 H pada Rabu Kliwon, 28 Mei 2025 M. Dengan demikian, maka Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah bertepatan dengan Jumat Wage, 6 Juni 2025 M.Mengikuti ketentuan dalam maklumat PP tersebut, menurut Muhammadiyah, 20 Juni 2025 bertepatan dengan 24 Dzulhijjah 1446 Hijriah. Meski begitu, perlu dicatat bahwasanya 24 Dzulhijjah sejatinya sudah dimulai sejak Kamis, 19 Juni 2025 maghrib.Keterangan terkait tanggal Hijriah hari ini juga bisa detikers temukan dalam Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Sedianya, dirujuk dari laman Universitas Muhammadiyah Surakarta, kalender ini akan mulai dipergunakan pada 1 Muharam 1447 H mendatang.Meski baru aktif dipakai pada tahun baru Islam 1447 H, tanggal hijriah Mei 2025 sudah tercantum dalam kalender tersebut. Sama dengan ketetapan PP Muhammadiyah, KHGT di laman Falak Muhammadiyah mengonversi 20 Juni 2025 menjadi 24 Dzulhijjah 1446 H.Tanggal Hijriah Hari Ini 20 Juni 2025 Menurut PemerintahBerdasar keterangan Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam Konferensi Pers Penentuan 1 Dzulhijjah 1446 H, tanggal pertama bulan kedua belas Hijriah ini jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025."Kita bisa menyimpulkan bahwa tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025 sehingga 10 Dzulhijjah atau nanti Idul Adha bertepatan dengan hari Jumat tanggal 6 Juni 2025 M," jelasnya, dikutip detikJateng dari siaran langsung kanal YouTube Bimas Islam TV, Selasa (27/5/2025).Atas dasar tersebut, maka 20 Juni 2025 menurut pemerintah bertepatan dengan 24 Dzulhijjah 1446 H. Tanggal yang sama juga ditemukan dalam Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI.Akhir kata, baik pemerintah, NU, maupun Muhammadiyah sama-sama mengonversi Jumat, 20 Juni 2025 menjadi 24 Dzulhijjah 1446 Hijriah.Doa Ziarah KuburHari Jumat biasa dipergunakan masyarakat Indonesia yang beragama Islam untuk ziarah kubur. Ketika menyambangi makam, Nabi Muhammad SAW biasa membaca doa yang dikenal sebagai doa ziarah kubur.Dikutip dari buku Kumpulan Doa dalam Al-Quran dan Hadits oleh Syaikh Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani, doa ziarah kubur berbunyi:السَّلامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ، مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لاحِقُوْنَ ( وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِيْنَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيةَArab Latin: Assalamu 'alaikum ahlad-diyaar, minal-mu'miniina wal-muslimiina, wa inna insyaa Allahu blum laahiquun, (wa yarhamullahul-mustaqdimiina minnaa wal-musta'khiriin), as'alullaha lanaa wa lakum al-'aafiyah.Artinya: "Semoga kesejahteraan untukmu, wahai penghuni kubur dari orang-orang mukmin dan muslim, dan sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul kalian (Semoga Allah merahmati orang yang mendahului di antara kita dan mereka yang menyusul kemudian). Aku memohon kepada Allah untuk kami dan kalian keselamatan." (HR Muslim 2/671 dan Ibnu Majah 1/494)Apabila jenazah baru saja dikuburkan, maka doa yang bisa dibaca adalah:اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ثَبِّتْهُ لَنَا وَلَكُمْArab Latin: Allahummagfirlahu allahumma ṡabbithu lanā wa lakumArtinya: "Ya Allah, ampunilah dia dan teguhkanlah dia." (HR Abu Dawud 3/315. Hadits ini dishahihkan oleh Imam Dzahabi)Larangan Ziarah KuburKetika ziarah kubur, terdapat sejumlah larangan yang seorang muslim tidak boleh langgar. Apa saja? Diambil dari buku Agar Ziarah Kubur Membawa Berkah oleh Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, berikut poin-poinnya:1. Menginjak Kuburanلأن أَمْشِي عَلَى جَمْرَةٍ أَوْ سَيْفٍ أَوْ أَخْصِفَ نَعْلِي بِرِجْلِي أحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَمْشِيَ عَلَى قَبْرٍ مُسْلِمٍArtinya: "Sungguh aku berjalan di atas bara api atau pedang, atau aku menjahit sandalku dengan kakiku, hal itu lebih aku senangi daripada aku berjalan di atas kuburan seorang muslim." (HR Ibnu Majah no 1567 dan Ibnu Abi Syaibah 4/133. Hadits ini sanadnya shahih menurut al-Bushiri)2. Duduk atau Bersandar di Atas Kuburanلَا تَجْلِسُوا عَلَى الْقُبُورِ وَلَا تُصَلُّوْا إِلَيْهَاArtinya: "Janganlah kalian duduk di atas kuburan, dan jangan sholat menghadap kuburan." (HR Muslim 972)3. Memakai Sandal di KuburanDari Basyir bin Khososiyyah, ia berkata: "Tatkala aku berjalan mengikuti Rasulullah, beliau mendatangi kuburan kaum muslimin, kemudian beliau melihat seseorang yang sedang berjalan di sekitar kuburan dengan memakai sandal. Beliau lantas berkata, 'Wahai yang memakai kedua sandal, lepaslah kedua sandalmu!' Orang tadi menoleh, ketika dia tahu bahwa yang menegurnya adalah Rasulullah, dengan segera dia melepas sandalnya." (HR Abu Dawud no 3230, an-Nasa'i no 2047, dan selainnya. Sanad hadits ini hasan)4. Menangis Histeris (Niyahah)أَرْبَعُ فِي أُمَّتِي مِنْ أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ لَا يَتْرُكُوْنَهُنَّ : الفَخْرُ فِي الأَحْسَابِ وَالطَّعْنُ فِي الْأَنْسَابِ وَالاسْتِسْقَاءِ بِالنُّجُوْمِ وَالنِّيَاحَةِArtinya: "Empat perkara yang masih dikerjakan oleh umatku termasuk perkara jahiliyyah yang belum ditinggalkan; bangga dengan keturunan, mencela nasab, meminta hujan dengan bintang, dan niyahah." (HR Muslim no 934)Di samping itu, masih ada beberapa larangan lain ziarah kubur, yakni:Bersolek bagi wanita.Berbincang masalah dunia.Buang hajat di kuburan.Baca juga: Cara Mengirim Yasin untuk Orang yang Sudah Meninggal Beserta Bacaan DoanyaDemikian informasi ringkas mengenai kalender hijriah hari ini 20 Juni 2025 dan doa-larangan ziarah kubur yang perlu detikers ketahui. Semoga bermanfaat!