Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mengatakan, usulan rumah subsidi 18 meter persegi bisa membuat harganya jauh lebih murah. Jika harga jual rumah Rp 100 jutaan, maka biaya cicilan KPR yang akan dibebankan sekitar Rp 600-700 ribuan."Jadi kalau misalnya dengan tipe 18 itu lokasinya lebih dekat ke perkotaan, bisa jadi harganya sama. Itu pasti dekat perkotaan. Tapi kalau rumahnya mungkin sekitar perkotaan yang agak lebih jauh, dia mendapatkan harga lebih murah. Misalnya kemarin, rumah misalnya harga tanahnya sejuta, itu bisa sampai Rp 110 juta atau Rp 105 juta itu harganya. Jadi bisa juga harganya lebih murah," kata Direktur Jendral Perumahan Perkotaan Kementerian PKP Sri Haryati kepada detikcom, Senin (9/6/2025).Terpisah, Sri mengatakan terkait lokasi, bisa berada di daerah metropolitan dan daerah aglomerasinya."Metropolitan nggak cuma Jabodetabek, tapi banyak beberapa kota," katanya kepada wartawan di Gedung DJKN Kementerian Keuangan, Rabu (11/6/2025).detikcom mencoba memperkirakan harga rumah di sekitar Jakarta dengan bertanya kepada ahli. Menurut Head of Research & Consultancy PT Leads Property Service Indonesia Martin Hutapea mengatakan, harga rumah Rp 100 juta di daerah sekitar Jakarta terutama Kota Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang sudah sulit ditemukan. Sebab, harga tanah untuk rumah dengan luas tanah 25 meter persegi di keempat daerah tersebut sudah tembus Rp 400-500 jutaan."Nggak ada di perkotaan. Mungkin konteksnya perkotaan bukan di Jakarta, di luar. Kenapa? Program 3 Juta Rumah, 5 tahun, 15 juta (rumah). Konteksnya dari Sabang sampai Merauke, bukan Jabodetabek. Kalau Rp 100 juta rumah misalnya nih di Probolinggo itu masih bisa," kata Martin dalam acara Media Briefing Jakarta Property Market Insight Q1 2025 di Jakarta Mori Tower, Kamis (19/6/2025).Baca juga: Rumah Subsidi 18 Meter Mau Dibangun di Perkotaan, Tanahnya Ada?Lebih lanjut, ia menyebutkan harga tanah di tengah kota Depok, seperti daerah Margonda sudah mencapai Rp 18-25 juta per meter. Data tersebut didapat sebelum pandemi Covid-19. Kemungkinan harga tanah di sana sudah lebih tinggi daripada itu."Nah di Margonda itu harganya start dari Rp 18-25 juta, itu sebelum Covid-19. Kita pernah melakukan studi kelayakan di daerah situ, umumnya menilai tanah itu Rp 19 juta per meter. Sekarang mirip-mirip aja Rp 23-25 juta," ungkapnya.Kemudian, lebih jauh dari Margonda, di daerah Sawangan, Depok, harga rumah yang baru dibangun di sana sekitar Rp 1,2-1,5 miliar untuk tipe 2 kamar tidur dan 3 kamar tidur.Jarak Margonda dan Sawangan untuk menuju Jakarta masih cukup dekat. Sebagai contoh jika ingin ke daerah Jakarta Selatan dengan commuter line Bogor dari Stasiun Depok Baru dan turun di Stasiun Tanjung Barat waktu tempuhnya sekitar 9 menit menurut Google Maps.Di sisi lain, rumah Rp 100 jutaan di daerah Kota Tangerang sudah sulit ditemukan. Daerah yang memungkinkan untuk mendapatkan rumah seharga Rp 100 jutaan dan dekat dengan Tangerang adalah daerah Maja."Daerah-daerah di Maja buying power-nya komunitas atau masyarakat masih rendah. Kalau di situ mungkin masih bisa. Tapi jangan di Tangerang yang daerah BSD. Itu udah beda. Soalnya nilai tanahnya BSD udah Rp 20 juta (per meter)," ungkapnya.Jarak Maja menuju daerah Jakarta seperti Palmerah saat ini bisa menggunakan commuter line Rangkasbitung. Waktu tempuhnya sekitar 1 jam 14 menit menurut Google Maps.Baca juga: Cicilan Rumah Subsidi 18 Meter Bisa Rp 600 Ribuan, Gaji Rp2 Juta Cukup?Kemudian, di daerah Kota Bekasi juga sudah cukup sulit menemukan rumah seharga Rp 100 juta. Lokasi yang memungkinkan adalah di daerah kabupaten setelah Babelan. Saat ini harga rumah di daerah Kabupaten Babelan sudah tembus Rp 300 jutaan."Kalau Bekasi Kabupaten Babelan. Itu mungkin (harga rumahnya) Rp 200-300 jutaan luas (tanah) 60-an," ungkapnya.Jarak daerah Babelan menuju daerah Jakarta Timur seperti Jatinegara saat ini bisa menggunakan commuter line Bekasi dengan waktu tempuh 25 menit menurut Google Maps.Untuk daerah Bogor, Martin menyarankan mencari di daerah Dramaga, di sana masih memungkinkan untuk mendapatkan rumah Rp 100 jutaan. Namun, jarak dari Dramaga ke Jakarta Selatan memakan waktu 1,5 jam dengan mobil.Martin menambahkan, harga rumah bisa saja ditekan menjadi sekitar Rp 100 jutaan asalkan pemerintah menggandeng pengembang swasta level menengah hingga atas. Mereka bisa membantu menyediakan tanah dan membangun rumah tersebut."Harus kerjasama dengan swasta yang mau ikut membangunkan (rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah) MBR tersebut. Harus ngegandeng developer yang memperhatikan hal itu juga. Mungkin dia developernya level middle atau middle up. Tapi dia juga mau berpartisipasi membantu membangunkan. Bantu membangunkan dan menjual di harga yang murah," tuturnya.