Tanggal 18 Juni 2025 Memperingati Hari Apa? Ada Hari Panik Internasional

Tanggal 18 Juni 2025 Memperingati Hari Apa? Ada Hari Panik Internasional

par2025/06/18 09:04:02 WIB
Ilustrasi Hari Panik Internasional. Foto: iStock

Hampir setiap hari, terdapat hari penting yang diperingati di berbagai belahan dunia. Pada 18 Juni 2025, masyarakat di berbagai penjuru dunia merayakan Hari Piknik Internasional. Namun, tidak hanya itu, masih ada sejumlah hari besar internasional yang turut diperingati pada tanggal tersebut.Menurut Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, 18 Juni 2025 adalah hari Rabu dalam penanggalan Masehi. Kemudian dalam Kalender Jawa, jatuh pada hari pasaran Rabu Legi, 21 Besar 1958 (Za'). Sedangkan dalam penanggalan Hijriah, hari tersebut bertepatan dengan 22 Dzulhijjah 1446 H.Lantas, tanggal 18 Juni 2025 memperingati hari apa? Berikut adalah beberapa hari penting nasional dan internasional yang diperingati hari ini!Baca juga: Kenapa Lutut Tiba-tiba Nyeri? Ini 8 Penyebab dan Cara MengatasinyaTanggal 18 Juni 2025 Memperingati Hari Apa?Menurut National Day Calendar, Days of The Year, dan National Today, terdapat peringatan penting pada 18 Juni 2025 seperti Hari Piknik Internasional hingga Hari Kebanggaan Autisme. Mari cermati penjelasan lengkapnya!1. Hari Piknik InternasionalBagi banyak orang, piknik merupakan cara sederhana untuk menikmati waktu bersama keluarga atau teman. Pada Hari Piknik Internasional, yang dirayakan setiap tanggal 18 Juni, masyarakat diajak untuk kembali menyatu dengan alam sambil menikmati makanan dalam suasana santai. Tradisi piknik yang kita kenal saat ini berakar dari Revolusi Prancis, ketika taman-taman kerajaan mulai dibuka untuk publik dan menjadi tempat berkumpul yang menyenangkan.Kegiatan ini tak hanya populer di Prancis, tetapi juga menyebar ke berbagai negara. Di Inggris, bahkan pernah ada komunitas bernama Picnic Society yang rutin mengadakan acara berkumpul sambil makan bersama. Kini, masyarakat di seluruh dunia turut merayakan hari ini dengan berbagai tradisi lokal mereka sendiri.Untuk memperingatinya, banyak orang memilih taman atau ruang terbuka hijau, membawa bekal, dan menghabiskan waktu dengan berjalan kaki sebelum duduk dan bersantap. Selain menyenangkan, ini juga menjadi momen untuk mempererat hubungan sosial dan merayakan kebersamaan secara sederhana.2. Hari Panik InternasionalDi balik namanya yang unik, Hari Panik Internasional justru mengangkat isu serius mengenai kesehatan mental. Peringatan ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya mengenali dan membicarakan gangguan panik serta kecemasan yang sering kali tersembunyi. Meskipun terdengar seolah-olah mendorong orang untuk panik, hari ini justru menjadi sarana untuk memahami dan mengekspresikan ketakutan dengan cara yang sehat.Hari Panik Internasional tidak memiliki batas wilayah karena dirayakan secara global, terutama oleh mereka yang peduli terhadap kesejahteraan mental. Orang-orang diajak untuk mengambil waktu sejenak, mengenali emosi mereka, dan berbicara terbuka mengenai apa yang membuat mereka merasa tertekan. Ini menjadi ajakan untuk tidak lagi merasa malu atas kondisi psikologis yang sedang dihadapi.Menariknya, Hari Panik Internasional tidak hanya ditujukan bagi penderita gangguan kecemasan, tetapi juga bagi masyarakat umum. Dengan mengenali tanda-tandanya lebih awal dan berbagi informasi secara terbuka, diharapkan kita bisa saling membantu dan membangun lingkungan yang lebih suportif.3. Hari Sushi InternasionalUntuk para pencinta kuliner, Hari Sushi Internasional tentu jadi momen yang menyenangkan. Dirayakan setiap 18 Juni, Hari Sushi Internasional adalah perayaan terhadap salah satu makanan khas Jepang yang telah mendunia. Seiring dengan berkembangnya globalisasi, sushi berhasil menemukan tempatnya di hati masyarakat dari berbagai budaya, termasuk di Amerika Serikat, berkat inovasi seperti California roll yang memperkenalkan versi sushi tanpa ikan mentah.Awalnya, sushi berasal dari makanan yang disebut narezushi, yaitu ikan yang disimpan dalam nasi fermentasi. Dalam perkembangannya pada era Edo di Jepang, bentuk sushi modern mulai dikenal dengan penggunaan cuka sebagai bahan utama untuk membumbui nasi. Berkat migrasi yang terjadi setelah Gempa Besar Kanto, sushi kemudian menyebar ke berbagai negara.Perayaan ini biasa diperingati oleh restoran, komunitas pecinta sushi, serta media sosial dengan berbagai promosi dan tantangan masak. Orang-orang turut merayakan dengan makan bersama atau belajar membuat sushi sendiri di rumah. Ini menjadi waktu yang ideal untuk mencicipi keberagaman rasa sekaligus menghargai warisan budaya kuliner Jepang.4. Hari Gastronomi BerkelanjutanSetiap 18 Juni, dunia juga memperingati Hari Gastronomi Berkelanjutan. Peringatan ini diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyoroti pentingnya pola makan yang memperhatikan kelestarian lingkungan dan keberlanjutan pangan. Tujuannya adalah mengurangi limbah makanan, mendukung pertanian lokal, dan mempertahankan keanekaragaman hayati.Masyarakat internasional, khususnya para petani, koki, hingga pelaku industri kuliner, menjadi bagian dari gerakan ini. Lewat berbagai program edukasi, acara kuliner, hingga tayangan televisi, publik diajak untuk lebih peduli pada asal-usul makanan yang mereka konsumsi dan dampaknya bagi planet ini.Tak hanya di dapur, kesadaran terhadap gastronomi berkelanjutan juga bisa dimulai dari kebiasaan sehari-hari. Misalnya dengan memilih produk lokal, menghindari makanan olahan berlebihan, serta tidak membuang sisa makanan sembarangan. Langkah-langkah kecil ini berkontribusi besar dalam menjaga bumi tetap sehat.5. Hari Melawan Ujaran Kebencian InternasionalDi tengah derasnya arus informasi, ujaran kebencian menjadi isu yang tak bisa diabaikan. Hari Melawan Ujaran Kebencian Internasional, yang juga jatuh pada 18 Juni, bertujuan untuk melindungi kelompok-kelompok rentan dari diskriminasi berdasarkan agama, ras, jenis kelamin, dan identitas lainnya. Peringatan ini digagas oleh Majelis Umum PBB sebagai upaya global dalam memerangi retorika yang bisa memicu konflik sosial.Mereka yang terlibat dalam perjuangan ini sangat beragam, mulai dari aktivis, lembaga hukum, jurnalis, hingga masyarakat biasa yang terdampak langsung oleh ujaran kebencian. Di banyak negara, hari ini diperingati lewat diskusi publik, kampanye online, serta pendidikan untuk mengajarkan pentingnya toleransi dan empati sejak usia dini.Pentingnya peringatan ini tak hanya terletak pada regulasi, tetapi juga pada perubahan pola pikir masyarakat. Ketika kita mulai menyadari dampak nyata dari ujaran kebencian, kita bisa mengambil peran aktif dalam menciptakan ruang yang lebih aman dan inklusif bagi semua.6. Hari Kebanggaan AutismePeringatan yang terakhir tetapi tidak kalah bermakna adalah Hari Kebanggaan Autisme. Peringatan yang pertama kali dirayakan pada tahun 2005 ini digagas oleh komunitas bernama Aspies for Freedom. Menariknya, tanggal 18 Juni dipilih karena bertepatan dengan ulang tahun anggota termuda mereka saat itu. Sejak saat itu, hari ini terus dirayakan oleh individu, keluarga, dan organisasi yang mendukung komunitas autistik di seluruh dunia.Berbeda dari pendekatan medis yang sering menekankan pada 'penyembuhan', Hari Kebanggaan Autisme justru merayakan keberagaman neurologis sebagai bagian dari variasi alami manusia. Komunitas autisme mengambil alih narasi ini dengan menunjukkan bahwa mereka memiliki kekuatan dan perspektif unik yang patut dihargai.Berbagai kegiatan dilaksanakan untuk memperingatinya, mulai dari pameran seni, lokakarya edukasi, hingga forum diskusi. Banyak pula yang mengenakan simbol pelangi tak terbatas untuk menyatakan kebanggaan dan mendukung penerimaan yang lebih luas dari masyarakat. Hari ini menjadi pengingat penting bahwa inklusi dimulai dari pengakuan terhadap perbedaan, bukan penolakan.Baca juga: 7 Tempat Wisata Sore di Jogja, Cocok untuk Berburu SunsetNah, itulah tadi sejumlah peringatan yang terdapat pada 18 Juni 2025. Semoga bermanfaat, detikers!

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya