Zaskia Adya Mecca, Indadari, dan Ratna Galih berangkat ke Kairo, Mesir, untuk mengikuti Global March to Gaza. Perempuan-perempuan ini berangkat dengan restu dari suami.Mereka berangkat bersama tujuh WNI lainnya sejak Kamis (12/6/2025). Ketiganya berangkat dengan restu suami.Restu Hanung Bramantyo untuk Zaskia Adya MeccaHanung Bramantyo, suami Zaskia Adya Mecca, dalam unggahannya menuliskan, "Hati-hati ya sayangkuuhh @zaskiadyamecca semoga Allah bersama kamu..," tulis Hanung Bramantyo dalam unggahan yang di-repost oleh Zaskia."Makasih izinnya sayaang," balas Zaskia.Kepada detikcom melalui sambungan telepon, Hanung Bramantyo memberikan alasan mengizinkan Zaskia Adya Mecca mengikuti aksi damai ke daerah konflik. Hanung Bramantyo dan Zaskia Adya Mecca gemas karena belum ada perwakilan dari Indonesia yang ikut dalam aksi damai tersebut.Baca juga: Tangis Pacar Pecah saat Jenazah Gusti Irwan Wibowo Tiba di Rumah Duka"Akhirnya saya dan Zaskia berdiskusi. Setelah berdiskusi sama teman-temannya, Zaskia berdiskusi sama saya, 'Kita harus bergerak ke sana gimana Bi?', 'Ya gak apa-apa bergerak, tapi kita gak bisa berdua'," kata Hanung Bramantyo, Minggu (15/6/2025)."Kenapa? Kalau kita bergerak berdua tiba-tiba ada apa-apa di sana tidak ada yang jaga rumah, anak-anak, segala macam. Itu akan membuat situasi tidak adil buat anak-anak. Maka dari itu saya merelakan diri untuk di rumah dan Zaskia ke sana," jelasnya.Bukan tanpa alasan Hanung Bramantyo memilih Zaskia Adya Mecca yang berangkat. Ada beberapa pertimbangan yang dipikirkan oleh Zaskia Adya Mecca dan Hanung.Baca juga: Suasana Duka Menyelimuti Rumah Musisi Gusti Irwan Wibowo"Karena Zaskia lebih punya akses bersama relawan-relawan yang ada di Gaza, dia punya akses aktivis-aktivis dan kedutaan besar di Mesir dan suara Zaskia lebih banyak terlihat dari jumlah followers di social media-nya itu lebih banyak dari saya," kata sutradara Gowok: Kamasutra Jawa itu.Hanung Bramantyo dan Zaskia Adya Mecca berbagi tugas. Hanung akan bersuara dari Indonesia."Bukan saya meminta Zaskia berjuang sendiri, itu salah besar. Kita bagi tugas. Saya di rumah jaga anak-anak, yang menjagain di Indonesia. Jagain indonesia, kalau terjadi apa-apa di Rafah atau di border cek poin yang ada, di Indonesia ini yang memantau yang berkoordinasi dengan kedutaan besar Indonesia di Kairo, berkoordinasi dengan pemerintah di sini," tuturnya.Ratna Galih Pergi dengan Restu SuamiRatna Galih juga menjelaskan soal restu yang diberikan oleh suaminya."Aku berangkat ke sini sudah melalui diskusi panjang lebar sama suami aku, sudah menimbang segala risiko yang mungkin terjadi. Walaupun aku perempuan, ya ibu, ya istri, bukan berarti aku gak bisa apa-apa. Kenapa bukan suami aku? Karena suami aku lebih dibutuhkan di sana karena dia pencari nafkah utama buat keluarga aku dan bukan cuma keluarga aku aja, tapi keluarga lain yang kerja sama suami aku," ungkapnya."Sementara aku datang ke sini bukan terlibat secara fisik. Ini benar-benar aksi damai," lanjutnya.Restu dari Suami IndadariSuami Indadari, Andre Saddam, juga memberikan restu untuk istrinya pergi mengikuti Global March to Gaza. Namun, Andre Saddam mengaku sulit berkomunikasi dengan Indadari."Buat yang tanya-tanya kabar Indadari sabar dulu ya, lagi ditempel terus, mau komunikasi aja susah," kata Andre Saddam dilihat di Instagram Stories miliknya dilihat detikcom, Minggu (15/6/2025).detikcom sudah mendapatkan izin dari Andre Saddam untuk mengutip postingan tersebut. Ia mengatakan istrinya di sana dalam keadaan susah gerak dan komunikasi."Doain saja ya," ungkapnya.Global March to Gaza adalah aksi jalan kaki kurang lebih sejauh 50 kilometer dari Kairo menuju Gerbang Rafah bersama dengan ribuan atau lebih manusia dari 50 negara. Puncak aksi ini akan terjadi pada 15 Juni 2025 ketika semua peserta sampai di Gerbang Rafah untuk menyerukan dibukanya akses misi kemanusiaan ke Gaza.