Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) sebelumnya muncul dengan rencana demo besar-besaran 'melumpuhkan Surabaya' sebagai protes penertiban jukir liar. Tapi rencana itu batal usai mereka bertemu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Kali ini muncul reaksi berbeda dari komunitas Madura lainnya.Reaksi itu datang dari Aliansi Pemuda Madura Integritas (PMI). Aliansi ini muncul di media sosial menyuarakan dukungan terhadap langkah Pemkot Surabaya menegakkan ketertiban dan menindak berbagai pelanggaran Perda. Mereka mendukung penertiban parkir liar dan premanisme di Kota Pahlawan."Kami dari Pemuda Madura Integritas berkomitmen menjaga ketertiban dan keamanan di Kota Surabaya. Oleh karena itu, kami Aliansi Pemuda Madura Integritas menyerukan, mendukung Pemkot Surabaya menegakkan peraturan daerah terkait dengan penertiban parkir liar di Surabaya," kata Koordinator Pemuda Madura Integritas, Toriq Abdullah dalam keterangan tertulis yang diterima detikJatim, Minggu (15/6/2025).Lebih jauh, Toriq menyoroti pentingnya kehadiran negara dalam melindungi masyarakat dari aksi-aksi premanisme yang kerap mengganggu ketertiban umum.Dia menilai bahwa negara harus bersikap tegas terhadap kelompok-kelompok yang berpotensi menimbulkan keresahan. Penertiban parkir liar menurutnya merupakan bagian integral dari pemulihan wibawa hukum dan upaya menciptakan rasa aman di tengah masyarakat."Kami mendukung langkah Pemkot Surabaya menciptakan rasa aman dan nyaman bagi warganya, termasuk memberantas perilaku premanisme dalam bentuk apapun," tegas Toriq.Baca juga: Pemuda Madura Integritas Dukung Pemkot Surabaya Tertibkan Parkir LiarSebelumnya, dalam sejumlah video yang beredar, FSMI menyuarakan protes atas penertiban juru parkir liar oleh Pemkot Surabaya. Dalam video itu, FSMI menyatakan rencana untuk menggelar aksi unjuk rasa selama lima hari yang akan 'melumpuhkan Kota Surabaya' mulai Senin (16/6) hingga Jumat (20/6)."Maka dengan ini kami pastikan, Senin tanggal 16 sampai Jumat tanggal 20 Juni 2025, kami dari Forum Solidaritas Madura Indonesia akan melumpuhkan Kota Surabaya, camkan itu. Salam Sitongoro," ujar Koordinator Aksi FSMI Surabaya Baihaki Akbar dalam video pernyataannya.Saat dikonfirmasi detikJatim pada Jumat (13/6/2026), Baihaki membenarkan rencana aksi itu. Dia menjelaskan bahwa unjuk rasa itu akan digelar di sejumlah titik strategis di Kota Surabaya.Namun, ancaman itu sekadar ancaman setelah FSMI yang sebelumnya lantang hendak 'melumpuhkan Kota Surabaya' memilih membatalkan aksi usai melakukan pertemuan dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.Baihaki selaku Koordinator Aksi FSMI Surabaya menyatakan keputusan membatalkan aksi ini usai dalam pertemuan itu pihak FSMI telah menyampaikan keberatan atas konten-konten yang beredar selama penertiban jukir yang dia nilai menyinggung etnis Madura."Kegiatan penertiban lahan parkir yang sebelumnya dilakukan telah menimbulkan konflik sosial di media sosial karena dianggap menghina Suku Madura. Kami ingin mengingatkan bahwa tidak semua orang Madura bertindak seperti itu, sehingga harapan kami tidak ada lagi konten-konten yang dapat menimbulkan stigma negatif terhadap salah satu suku," ujar Baihaki saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (14/6/2025).Baca juga: Sederet Fakta Batalnya Aksi Forum Madura Lumpuhkan SurabayaDalam kesempatan yang sama, FSMI juga menyampaikan dukungannya terhadap program-program Pemerintah Kota Surabaya, termasuk penertiban juru parkir liar, selama hal tersebut bertujuan untuk menciptakan ketertiban dan kemajuan kota."Seluruh program yang telah dilakukan Pemerintah Kota Surabaya adalah untuk memberikan kesejahteraan maupun kemajuan kepada warganya. Dan itu pasti akan kami dukung bersama, karena ini juga merupakan bentuk penghormatan kami terhadap Pemerintah Daerah," tegas Baihaki.Hal ini juga dibenarkan Eri. Menurutnya FSMI mendatangi rumah dinas Wali Kota Surabaya pada Jumat (13/6) malam. Eri pun menemui dan melakukan audiensi hingga akhirnya ada keputusan FSMI yang membatalkan demo jukir liar."Ya Insyaallah, teman-teman, apakah ada (demo)? Itu Insyaallah enggak ada. Karena apa? Karena ini kami sudah terangkan. Inilah yang terjadi," kata Eri kepada wartawan di ruang kerjanya, Sabtu (14/6/2025).Selain itu, Eri juga memberi penjelasan bagi seluruh jukir, termasuk yang bagian dari FSMI agar jujur saat menjalankan tugas. Tepatnya tidak menarik uang parkir melebihi ketentuan karcis."Maka kalau kita ingin menjaga Surabaya, ketika menjadi petugas parkir, satu, jangan menarik parkir di atas karcis yang sudah ditentukan. Kedua, jangan menarik uang tanpa karcis, beres to," ujarnya.