Memanasnya kondisi Timur Tengah dimulai oleh Israel yang menyerang Iran hingga memakan ratusan korban. Usai serangan itu dilakukan, Israel mendapati dampak buruknya.Dikutip dari Nasdaq, Indeks dolar (DXY00) menguat +0,28%. Kekuatan dolar AS juga menekan mata uang euro pada Jumat yang turun sebesar -0,40%, turun.Mengutip dari Reuters, Sabtu (14/6/2025), penguatan dolar AS telah memberikan tekanan terhadap mata uang Israel, Shekel. Shekel melemah terhadap dolar AS 1,5%. Bahkan sebelumnya mata uang itu juga melemah 3,5%.Baca juga: Adu Kuat Ekonomi Iran Vs Israel, Siapa Pemenangnya?Data Reuters menyebut Shekel kini berada di jalur penurunan mingguan terbesar sejak Juli lalu. Berdasarkan sumber yang sama, hari ini dolar AS masih menguat terhadap Shekel 1,72%.Sementara pergerakan dolar AS terhadap mata uang Iran, Rial turun 0,01%. Atau dalam arti Rial menguat terhadap dolar AS di tengah ketegangan perang Iran dengan Israel.Seperti diketahui Israel telah menyerang fasilitas nuklir, pabrik rudal balistik, dan komandan militer Iran. Serangan itu dilakukan diketahui untuk mencegah Iran membangun senjata nuklir sendiri.Setelah serangan itu mengorbankan ratusan warga, Iran memberikan serangan balik menggunakan 100 drone. Kini keduanya memanas dengan terus melayangkan serangan balik. Kondisi geopolitik Timur Tengah pun memanas.