Perwakilan Guru Korban Penipuan PNS Wadul ke DPRD Bojonegoro

Perwakilan Guru Korban Penipuan PNS Wadul ke DPRD Bojonegoro

dpe2025/06/13 17:20:03 WIB
Dwi Susilowati salah satu guru yang menjadi perwakilan 22 korban penipuan pungli PPPK di Bojonegoro. (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)

Dwi Susilowati guru SDN Dander II, Kecamatan Dander, Bojonegoro adalah 1 dari 22 guru terduga korban penipuan seorang oknum guru bernama Sri Wiyanti. Sri menjanjikan bisa meloloskan Dwi menjadi PNS.Dwi mengaku tertipu dan telah menyetor uang 2 kali bayar sebesar Rp 55 juta kepada pelaku pada 2019 lalu. Namun hingga saat ini dirinya belum juga bisa menjadi PNS.Pil pahit harus diterima, karena uang yang telah disetor ke Sri Wiyanti tidak dikembalikan. Dia berharap uang itu dikembalikan untuk menghidupi anaknya.Mediasi para korban dengan pelaku pernah digelar pihak dinas pendidikan setempat tapi tidak membuahkan hasil. Hingga saat ini Dwi Susilowati dan korban lainnya terus berusaha menagih.Baca juga: 22 Guru di Bojonegoro Jadi Korban Penipuan Modus Lolos Seleksi PPPK"Saya korban tahun 2019, nilainya Rp55 juta. Kami kan usia 35 tahun ke atas, dijanjikan untuk dipermudah," kata Dwi kepada detikJatim, Kamis (13/6/2025).Dwi mengaku dirinya sangat percaya kepada Sri karena telah ditelantarkan suami dan harus merawat anak dan keluarga seorang diri. Tanpa berpikir panjang dia setorkan uang."Saya positif thinking saja. Saya mempercayai, mungkin ini jalan dari Allah untuk mengubah hidup, untuk menghidupi anak dan keluarga, ternyata malah seperti ini," keluh Dwi sembari menggendong anaknya.Dia mengaku tak pernah diberi tahu oleh Sri Wijayanti ke mana uangnya disetorkan. Dia juga tak pernah mendengar Sri Wijayanti mencatut nama pejabat tertentu di Disdik Kabupaten Bojonegoro."Tidak pernah menyebut pejabat Disdik atau pejabat lainnya, saat menawari. Tidak pernah," jelas DwiBaca juga: Guru Honorer Ngaku Pejabat Kejari Surabaya Tipu 3 Korban Puluhan Juta RupiahSaat disinggung mengenai laporan polisi, Dwi bilang sejauh ini para korban sepertinya belum membuat laporan karena mereka rata rata masih berharap uangnya bisa dikembalikan oleh Sri.Komisi C DPRD Bojonegoro telah memanggil para pihak termasuk Dinas Pendidikan dan Badan Kepegawaian Daerah untuk melakukan kajian dan membantu proses dugaan penipuan ini."Adanya dugaan pungli dalam proses rekrutmen ASN pada 2019 ini, agar tak berhenti pada satu oknum saja, yang berinisial SW. Sebab, ada dugaan kelompok atau sindikat yang bermain dalam dugaan pungli ini," kata politisi PDIP Natasha Dewanti.Dia menuturkan ada banyak data yang berurusan dugaan pungli pada proses rekrutmen ASN di lingkup Disdik sehingga menurutnya ini harus segera dibongkar agar menjadi efek jera.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya