Sebagian kalangan masyarakat Jawa akan menyambut datangnya bulan Suro yang menandai pergantian menuju awal tahun baru dalam kalender Jawa. Oleh sebab itu, jadwal malam 1 Suro 2025 menjadi informasi yang menarik untuk diketahui, sehingga artikel ini akan merangkumnya secara rinci.Sebelumnya, mari mengenal terlebih dahulu dengan istilah malam 1 Suro. Dikutip dari 'Majalah Adiluhung Edisi 24: Wayang, Keris, Batik, Dan Kuliner Tradisional' malam 1 Suro juga sering kali dikenal dengan istilah satu Suro. Adapun pengertian dari satu Suro adalah malam hari setelah Maghrib yang berlangsung sebelum tanggal satu Suro.Sementara itu, Puji Rahayu, dkk. dalam bukunya 'Tradisi-tradisi Islam Nusantara Perspektif Filsafat dan Ilmu Pengetahuan' turut memberikan penjelasan tentang pengertian satu Suro. Dikatakan dalam buku tersebut satu Suro adalah hari pertama dalam kalender Jawa yang menandai masuknya bulan Suro.Waktu tersebut bertepatan dengan 1 Muharram yang didasarkan pada kalender Hijriah atau Islam. Hal ini dikarenakan kalender Jawa yang diterbitkan oleh Sultan Agung merujuk pada penanggalan dalam Hijriah atau Islam.Tak hanya menandai dimulainya awal tahun yang baru, ada berbagai kisah menarik di balik berlangsungnya malam satu Suro. Termasuk berbagai mitos yang tak terlepas dari momentum tersebut. Mari simak informasinya berikut ini.Baca juga: Kalender Jawa Bulan Juni 2025 Lengkap dengan Weton dan Tanggalan IslamKapan Malam 1 Suro 2025?Seperti yang telah dijelaskan sedikit sebelumnya, malam 1 Suro bertepatan dengan 1 Muharram. Oleh karena itu, untuk mengetahui kapan malam 1 Suro 2025 berlangsung, maka perlu mengerti terlebih dahulu waktu terjadinya 1 Muharram di tahun ini.Namun demikian, terdapat adanya perbedaan penetapan 1 Muharram yang didasarkan pada Kalender Hijriah resmi Kemenag RI dan juga Kalender Hijriah Global Tunggal dari Muhammadiyah. Sebagai referensi bagi masyarakat, berikut uraian masing-masing perkiraan malam 1 Suro yang bertepatan dengan 1 Muharram.A. Malam 1 Suro 2025 Menurut Kalender Hijriah Kemenag RIMengacu pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan secara resmi oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, dapat diketahui 1 Muharram tahun ini menandai pergantian tahun baru Islam, yaitu 1447 Hijriah. Hal tersebut menandakan, tahun baru dalam kalender Islam jatuh pada 1 Muharram 1447 Hijriah.Kemudian malam 1 Suro ditandai dengan malam hari setelah Maghrib di tanggal 1 Muharram. Apabila merujuk dari kalender tersebut, dapat diketahui 1 Muharram 1447 Hijriah jatuh pada Jumat malam, 27 Juni 2025. Artinya, malam 1 Suro 2025 akan terjadi bertepatan dengan waktu setelah Maghrib di hari tersebut.Sementara itu, tanggal 1 Suro 1959 Dal sendiri baru berlangsung pada hari Sabtu, 28 Juni 2025 berdasarkan kalender tersebut. Sebagai pengingat agar masyarakat tak ketinggalan dalam menantikannya, berikut uraian tanggalnya:Malam 1 Suro 2025: Jumat malam, 27 Juni 2025 (1 Muharram 1447 Hijriah)1 Suro 1958 Dal/2025 Masehi: Sabtu, 28 Juni 2025B. Malam 1 Suro 2025 Menurut Kalender Hijriah Kemenag RILain halnya dengan penetapan 1 Muharram 1447 Hijriah menurut Muhammadiyah yang memiliki perbedaan tanggal dengan Kalender Hijriah versi Kemenag RI. Merujuk dari Kalender Hijriyah Global Tunggal 1446 Hijriah dari Muhammadiyah, dapat diketahui akhir tahun 1446 Hijriah berlangsung pada tanggal 29 Dzulhijjah 1446 Hijriah.Kemudian awal tahun baru kalender Hijriah jatuh pada 1 Muharram 1447 Hijriah. Apabila didasarkan pada kalender Masehi, 1 Muharram 1447 Hijriah versi Muhammadiyah terjadi pada Kamis malam, 26 Juni 2025. Artinya, malam 1 Suro 2025 versi kalender ini berlangsung di waktu setelah Maghrib pada tanggal tersebut. Berikut uraian tanggalnya:Malam 1 Suro 2025: Kamis, 26 Juni 2025 (1 Muharram 1447 Hijriah) setelah Maghrib1 Suro 1958 Dal/2025 Masehi: Jumat, 27 Juni 2025Terlepas dari perbedaan penetapan 1 Muharram 1447 Hijriah yang sekaligus menandai malam 1 Suro, masyarakat dapat berpegang pada keyakinan masing-masing. Terutama dalam pedoman kalender Jawa yang digunakan dalam keseharian.Tradisi Malam 1 SuroSelama ini malam 1 Suro identik dengan berbagai tradisi atau mitos yang masih dipercaya oleh sebagian kalangan masyarakat tertentu. Lantas, apa sajakah tradisi yang menyertai malam 1 Suro ini? Di dalam buku 'Kacang Hijau dalam Kebudayaan, Sejarah, Mitos, dan Tradisi' karya Katrin Vee, dijelaskan ada sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa selama malam 1 Suro.Salah satunya dengan membuat bubur suro. Biasanya sebagian kalangan masyarakat akan memasak dan menyantap bubur suro. Dalam konteks tradisi tersebut, menyantap bubur suro dipercaya dapat menjadi wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Terutama atas berkah dan rezeki yang telah diberikan selama ini.Kemudian, terdapat tradisi lainnya yang tidak pernah terlepas dari malam 1 Suro. Salah satunya ada ruwatan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Wahyu Budi Nugroho dalam bukunya 'Sosiologi Kehidupan Sehari-hari' memberikan informasi pada setiap malam 1 Suro atau pergantian tahun baru Islam, Keraton Kesultanan akan menggelar ruwatan akbar.Ruwatan tersebut dilakukan untuk menguatkan kembali hubungan antara Keraton dengan Pantai Selatan. Tradisi ini digelar di kawasan Parangkusumo yang dihadiri oleh tidak sedikit masyarakat setempat.Larangan atau Mitos Malam 1 SuroTidak hanya diwarnai dengan tradisi-tradisi tertentu, malam satu Suro juga biasanya diiringi dengan adanya berbagai larangan yang mungkin masih dipercaya oleh sebagian kalangan masyarakat tertentu.Mengutip dari jurnal 'Makna Komunikasi Ritual Masyarakat Jawa (Studi Kasus pada Tradisi Perayaan Malam Satu Suro di Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta, dan Pura Mangkunegaran Solo) oleh Galuh Kusuma Hapsari, disebutkan adanya lima larangan yang biasanya berkaitan erat dengan mitos malam 1 Suro. Adapun larangan yang dimaksud adalah sebagai berikut.1. Membangun atau Pindah RumahLarangan malam satu Suro pertama yang mungkin masih ada di tengah-tengah masyarakat adalah membangun atau pindah rumah. Dikatakan kegiatan membangun rumah atau pindah dari rumah yang ditinggali dipercaya mampu memberikan pengaruh yang kurang baik. Bahkan larangan ini menyebut membangun atau pindah rumah di malam satu suro bisa mendatangkan kesialan bagi yang melakukannya.2. Berkata Kasar atau BurukMalam satu Suro yang bertepatan dengan awal tahun baru Hijriah atau Islam menjadikannya sebagai sebuah waktu yang dapat dimaknai dengan berbagai amalan baik. Oleh sebab itulah, terdapat larangan untuk berkata kasar atau sesuatu hal yang buruk. Sebaliknya, setiap orang disarankan untuk tetap menjaga lisannya. Tak hanya dilihat dari aspek agama, terdapat mitos yang menyertainya.Larangan berkata kasar atau buruk dilakukan sesuai dengan kepercayaan yang menyebut adanya keberadaan makhluk ghoib di bulan Suro. Kemudian para makhluk tersebut akan berkeliaran untuk mencari manusia yang bertindak lalai.3. BerisikSelanjutnya, larangan agar tidak berisik dikaitkan dengan tradisi yang dilakukan pada wilayah tertentu. Satu di antara tradisi malam satu Suro berupa mubeng beteng dan tapa bisu yang menjadi bagian dari ritual di Keraton Jogja. Tradisi ini dilakukan dengan tidak berbicara dan berjalan tanpa menggunakan alas kaki.Melalui tradisi ini menciptakan suasana yang khidmat dan juga senyap. Oleh sebab itulah, larangan untuk berisik diharapkan bisa mendukung berlangsungnya tradisi tersebut agar berjalan dengan penuh makna.4. Mengadakan PestaTidak hanya membangun atau pindah rumah saja, ternyata pengadaan pesta di malam satu Suro juga cukup dihindari oleh sebagian kalangan masyarakat tertentu. Ini dilakukan atas dasar kepercayaan yang dipegang mengenai pesta atau hajatan di bulan Suro merupakan sebuah pemali. Untuk diketahui, KBBI mendefinisikan pemali sebagai pantangan atau larangan yang berasal dari adat maupun kebiasaan.5. Keluar di Malam HariLarangan malam 1 Suro lainnya yang bisa jadi masih dijumpai di tengah-tengah masyarakat adalah keluar di malam hari. Hal ini dikarenakan keluar di malam hari saat malam Suro dipercaya mampu mendatangkan sesuatu hal yang negatif atau bahkan kesialan. Sebaliknya, terdapat anjuran untuk berdiam diri di dalam rumah saat waktu tersebut berlangsung.Baca juga: 30 Nama Wuku dalam Kalender Jawa Beserta Arti dan Cara MenghitungnyaDemikian tadi rangkuman mengenai jadwal malam 1 Suro 2025 lengkap dengan tradisi dan mitos-mitos yang menyertainya. Semoga informasi ini dapat menjawab rasa penasaran detikers, ya.