Alasan Saudi Ingin Potong Kuota Haji RI 50 Persen

Alasan Saudi Ingin Potong Kuota Haji RI 50 Persen

hnh2025/06/12 07:48:54 WIB
Jemaah haji 2025 melakukan tawaf. Foto: Saudi Press Agency (SPA)

Arab Saudi berwacana memangkas kuota haji Indonesia sebanyak 50 persen. Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkap alasannya."Mereka menyampaikan melalui Deputi Kerja Sama Lembaga dan Luar Negeri bahwa penyelenggaraan haji Indonesia tahun ini agak buruk," ujar Dahnil saat konferensi pers di kantor BP Haji, Jl. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).Baca juga: Kepala BP Haji Sebut Ada Wacana Kuota Haji 2026 Dikurangi 50 PersenDahnil menilai pernyataan itu disampaikan oleh pejabat Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi kepada Kepala BP Haji sebagai bentuk peringatan keras. Wacana pengurangan kuota jemaah hingga setengahnya pun mengemuka sebagai bentuk 'warning' agar Indonesia bisa berbenah."Itu yang bikin kami agak kaget. Wacana pemotongan ini muncul karena mereka melihat ada kesemrawutan dalam pengelolaan haji tahun ini," katanya.Meski belum menjadi keputusan final, Dahnil menyebut wacana pemangkasan kuota ini cukup serius karena sudah mulai dibahas di level internal Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Langkah tersebut, kata dia, dimaksudkan agar kekacauan serupa tidak terjadi di tahun-tahun berikutnya.Salah satu masalah yang disinyalir menjadi wacana Arab Saudi ingin memangkas kuota jemaah haji hingga setengah adalah data kesehatan jemaah haji Indonesia yang dinilai tidak transparan. Mereka marah karena Indonesia memberangkatkan jemaah haji yang tidak sehat."Mereka protes ke kami pada saat itu kepada Pak Kepala 'kenapa anda kirim jemaah haji yang sudah mau meninggal dan itu menjadi masalah buat kami di dalam negeri'. Kementerian Haji menyampaikan hal tersebut," tutur Dahnil."Kenapa? Karena banyak yang sebenarnya secara istitha'ah, istitha'ah itu kemampuan secara kesehatan itu tidak layak dan ini harus menjadi evaluasi serius kami ke depan," lanjutnya.Baca juga: Soal Haji 2026: Selain Kuota Dipotong 50%, Saudi Ingatkan Ini untuk Jemaah RIKemudian masalah lainnya yang terjadi di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Seperti transportasi, konsumsi, hingga akomodasi."Dan pemerintah Saudi Arabia mengklarifikasi tidak ada pernyataan dari kerajaan Saudi Arabia kepada pihak Kementerian Agama bahwasannya mereka minta maaf. Karena ada berita berseliweran yang teman-teman tulis, itu saya tidak tahu, pernyataan Pak Menteri Agama menyatakan bahwasannya pemerintah Saudi Arabia meminta maaf terkait kekacauan penyelenggaraan haji," tukas Dahnil.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya