Makan daging memang lezat dan mengenyangkan, tapi sebagian orang mengaku merasa pusing setelah menyantapnya. Benarkah kebanyakan makan daging bikin pusing kepala? Pertanyaan ini sering muncul, terutama di benak mereka yang mulai memperhatikan efek makanan terhadap kesehatan tubuh.Pusing setelah makan bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kandungan dalam makanan hingga respons tubuh terhadap proses pencernaan. Daging, terutama daging olahan atau yang dikonsumsi dalam jumlah besar, memang memiliki komponen tertentu yang bisa menimbulkan reaksi tak nyaman bagi sebagian orang.Apakah kepala yang pusing berkaitan langsung dengan konsumsi daging yang terlalu banyak? Mari cari tahu faktanya!Baca juga: Hewan Kurban Belum Mati Setelah Disembelih Dagingnya Haram atau Halal?Benarkah Kebanyakan Makan Daging Bikin Pusing Kepala? Ini FaktanyaJawabannya adalah bisa, kebanyakan konsumsi daging bisa menjadi pemicu pusing atau sakit kepala, tetapi tidak secara langsung. Penyebabnya beragam dan setiap orang mungkin saja mengalami gejala berbeda.Daging, terutama yang berlemak atau diolah, dapat memicu berbagai reaksi dalam tubuh yang pada akhirnya menimbulkan gejala seperti pusing, lemas, atau bahkan sakit kepala berdenyut. Dalam beberapa kasus, ini berkaitan dengan tekanan darah atau kadar gula darah, sementara pada kasus lain bisa disebabkan oleh senyawa alami dalam daging olahan, atau karena perubahan posisi tubuh setelah makan besar.Dirangkum dari laman Medical News Today, Business Insider, serta Migraine Relief Center, berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab mengapa konsumsi daging, terutama dalam jumlah banyak, bisa menyebabkan rasa pusing atau sakit kepala:1. Kandungan TyramineTyramine adalah senyawa alami yang terbentuk dari pemecahan asam amino dalam makanan yang tinggi protein, terutama saat makanan tersebut diawetkan, difermentasi, atau disimpan terlalu lama. Senyawa ini banyak ditemukan dalam daging olahan seperti sosis, hotdog, ham, serta ikan asap dan keju tua. Pada sebagian orang, terutama mereka yang sensitif terhadap zat ini, tyramine dapat memicu gejala migrain, termasuk sakit kepala berdenyut, mual, dan pusing.Hubungan antara tyramine dan migrain pertama kali diketahui ketika pasien yang mengonsumsi obat antidepresan jenis monoamine oxidase inhibitor (MAOI) mengalami sakit kepala setelah makan makanan tinggi tyramine. Hal ini terjadi karena obat tersebut menghambat enzim monoamine oxidase (MAO), yang seharusnya bertugas memecah tyramine di tubuh. Akibatnya, tyramine menumpuk dan memengaruhi kerja sistem saraf, memicu peningkatan tekanan darah dan sakit kepala.Meskipun tidak semua orang menggunakan obat MAOI, sebagian individu memang memiliki kadar enzim MAO yang lebih rendah secara alami. Inilah sebabnya beberapa orang tetap merasakan migrain meski tidak sedang minum obat. Jika setelah makan daging olahan sering mengalami pusing atau migrain, bisa jadi tyramine adalah salah satu pemicunya.2. Penurunan Gula Darah Setelah Makan (Reaktif Hipoglikemia)Biasanya, setelah makan, kadar gula darah dalam tubuh akan naik karena tubuh menyerap glukosa dari makanan. Namun, pada beberapa orang, justru terjadi penurunan gula darah secara cepat setelah makan, kondisi ini disebut reaktif hipoglikemia. Gejalanya bisa berupa pusing, lemas, gemetar, keringat dingin, dan rasa tidak nyaman setelah makan.Daging sendiri tidak mengandung karbohidrat, sehingga jika makan daging dalam jumlah besar tanpa asupan seimbang dari serat atau karbohidrat kompleks, tubuh tidak mendapat cukup glukosa untuk menjaga kestabilan kadar gula darah. Pada orang yang sensitif atau memiliki gangguan metabolisme, hal ini bisa menyebabkan lonjakan insulin yang berlebihan dan akhirnya membuat gula darah turun terlalu cepat.Kondisi ini bisa dialami baik oleh penderita diabetes maupun orang tanpa diabetes. Mereka yang pernah menjalani operasi lambung juga lebih berisiko karena tubuh mereka mencerna makanan dengan sangat cepat. Bila kita sering merasa pusing atau lemas setelah makan makanan tinggi protein seperti daging, mungkin tubuh kesulitan menjaga kestabilan gula darah.3. Penurunan Tekanan Darah Setelah Makan (Hipotensi Postprandial)Pusing setelah makan juga bisa disebabkan oleh tekanan darah yang tiba-tiba turun, kondisi ini dikenal dengan sebutan hipotensi postprandial. Biasanya, setelah makan, tubuh memusatkan aliran darah ke sistem pencernaan untuk membantu proses cerna. Namun, pada sebagian orang, hal ini menyebabkan aliran darah ke otak berkurang, sehingga timbul rasa pusing atau bahkan hampir pingsan.Orang lanjut usia, penderita hipertensi, Parkinson, atau gangguan saraf lainnya lebih rentan mengalami kondisi ini. Apalagi jika makanan yang dikonsumsi berat dan tinggi protein, seperti daging, yang membutuhkan aliran darah dan energi besar untuk dicerna. Tekanan darah yang semula normal bisa menurun secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala seperti kepala ringan, lelah, atau berkunang-kunang.Salah satu cara untuk mengurangi risiko ini adalah dengan makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering, dan pastikan asupan cairan tubuh cukup. Jika sering mengalami pusing setelah makan besar, terutama setelah mengonsumsi makanan berat seperti daging, ada kemungkinan tekanan darah kamu sedang turun.4. Perubahan Posisi Tubuh Setelah MakanKebiasaan umum setelah makan adalah langsung berdiri dari posisi duduk. Pada sebagian orang, hal ini bisa menyebabkan pusing akibat tekanan darah yang turun secara mendadak saat berganti posisi, suatu kondisi yang dikenal sebagai hipotensi ortostatik. Meski tidak berbahaya bagi kebanyakan orang, sensasi "kepala melayang" ini cukup mengganggu.Penyebab dari kondisi ini bisa beragam, mulai dari dehidrasi, kelelahan, anemia, hingga gangguan pada sistem saraf atau jantung. Namun, salah satu faktor pemicunya juga bisa karena tubuh sedang bekerja keras mencerna makanan berat, seperti daging, sehingga aliran darah lebih banyak terfokus ke organ pencernaan. Ketika berdiri tiba-tiba, otak mungkin kekurangan suplai darah sejenak.Jika merasa pusing setiap kali berdiri setelah makan, terutama setelah makan daging dalam jumlah besar, ada baiknya memperhatikan cara kamu beranjak. Cobalah berdiri perlahan dan pastikan kamu cukup minum sebelum makan, agar tubuh tidak kekurangan cairan yang juga bisa memperparah kondisi ini.5. Efek Jangka Panjang HipertensiDaging, terutama daging merah berlemak dan daging olahan, memang tidak secara langsung menyebabkan kepala pusing sesaat setelah dikonsumsi. Namun, jika dikonsumsi berlebihan dan dalam jangka panjang, jenis makanan ini bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi). Hipertensi sendiri bisa menimbulkan berbagai gejala, termasuk sakit kepala yang terasa berdenyut, terutama jika tekanan darah sangat tinggi.Penyebabnya ada pada kandungan sodium (garam) dan lemak jenuh yang tinggi dalam daging olahan dan daging berlemak. Garam membuat tubuh menahan lebih banyak cairan, yang meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah. Sementara itu, lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) yang menyumbat pembuluh darah, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Kombinasi ini dapat memicu atau memperparah hipertensi.Cara Mengatasi Pusing Akibat Kebanyakan Makan DagingBerdasarkan penjelasan di atas, kamu sudah mengetahui berbagai penyebab kepala pusing karena kebanyakan makan daging. Untuk mengatasi kondisi tersebut, ada sejumlah langkah yang bisa kita lakukan. Mari simak penjelasannya!1. Batasi Konsumsi Daging Olahan Tinggi TyramineTyramine adalah senyawa yang dapat memicu migrain pada individu yang sensitif, terutama jika berasal dari makanan seperti sosis, ham, atau daging asap. Untuk menghindari pusing akibat tyramine, konsumsi daging olahan atau makanan berprotein tinggi yang telah difermentasi atau disimpan terlalu lama sebaiknya dibatasi. Bila sakit kepala atau migrain sering muncul setelah makan jenis makanan ini, kemungkinan tubuh memiliki sensitivitas terhadap tyramine dan perlu lebih selektif dalam memilih sumber protein.2. Sertakan Karbohidrat Kompleks Saat Makan DagingMengonsumsi daging dalam jumlah besar tanpa disertai karbohidrat dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah secara cepat setelah makan, kondisi yang dikenal sebagai reaktif hipoglikemia. Gejala yang mungkin muncul termasuk pusing, lemas, dan keringat dingin. Untuk mencegah hal ini, penting untuk memastikan makanan mengandung komposisi seimbang antara protein, karbohidrat kompleks, dan serat, guna menjaga kestabilan kadar glukosa darah.3. Makan dalam Porsi Kecil tapi SeringPada sebagian orang, terutama lansia atau penderita tekanan darah tinggi, makan dalam jumlah besar bisa menyebabkan tekanan darah menurun secara tiba-tiba setelah makan, atau dikenal sebagai hipotensi postprandial. Hal ini bisa memicu pusing karena aliran darah ke otak berkurang ketika tubuh memfokuskan energi pada proses pencernaan makanan berat seperti daging. Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun lebih sering dapat membantu meringankan beban pencernaan dan mengurangi risiko tekanan darah turun mendadak.4. Hindari Berdiri Mendadak Setelah Makan BesarPusing setelah makan juga bisa terjadi akibat perubahan posisi tubuh secara tiba-tiba, seperti dari duduk ke berdiri, terutama jika tubuh sedang sibuk mencerna makanan berat. Keadaan ini dikenal sebagai hipotensi ortostatik, yang diperparah ketika aliran darah lebih difokuskan ke sistem pencernaan. Untuk mencegahnya, berdiri secara perlahan setelah makan besar sangat disarankan agar suplai darah ke otak tetap stabil.5. Kurangi Konsumsi Daging Merah Berlemak dan Olahan dalam Jangka PanjangMeskipun tidak langsung menyebabkan pusing, konsumsi daging yang tinggi garam dan lemak jenuh secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko hipertensi. Tekanan darah yang meningkat tajam bisa menimbulkan gejala seperti sakit kepala atau pusing.Kandungan garam menyebabkan tubuh menahan cairan, sementara lemak jenuh dapat menyempitkan pembuluh darah. Mengurangi konsumsi daging jenis ini dalam jangka panjang penting untuk menjaga tekanan darah tetap stabil dan mencegah gangguan kardiovaskular.Baca juga: 7 Makanan Ini Sebaiknya Tidak Dikonsumsi oleh Penderita Nyeri SarafDemikian penjelasan lengkap mengenai fakta bahwa mengonsumsi daging dalam jumlah terlalu banyak dapat menyebabkan pusing kepala. Semoga bermanfaat!