Umat Islam di seluruh dunia selalu berpatokan dengan tanggalan Hijriah untuk menjalankan ibadah, seperti puasa sunnah. Oleh karena itu, penting mengetahui tanggalnya dengan tepat. Nah, berikut konversi kalender Hijriah hari ini 6 Juni 2025.Disadur dari NU Online, kalender Hijriah didasarkan atas peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Sistem ini mengikuti siklus sinodik Bulan yang berlangsung sekitar 29 hari 12 jam 44 menit atau dibulatkan menjadi 29,5 hari. Dengan demikian, lama 1 tahun Hijriah minimal 354 hari.Lain halnya dengan kalender Masehi yang mematok hitungannya berdasar peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Kalender yang juga dikenal dengan nama Gregorian ini memakai siklus tropis Matahari. Setiap siklusnya berdurasi sekitar 365 hari 5 jam 48 menit.Perbedaan lain dari kalender Hijriah dan Masehi adalah waktu pergantian hari. Disadur dari laman Djuanda University, pergantian hari kalender Hijriah terjadi saat Matahari terbenam/waktu maghrib. Sementara itu, kalender Masehi berganti hari setiap pukul 00.00 malam.Waktu pergantian hari yang berbeda antara kalender Hijriah dan Masehi kadang kala mengecoh. Alasan inilah yang melatarbelakangi pentingnya pengetahuan seputar kalender Hijriah hari ini. Langsung saja, simak kalender Hijriah 6 Juni 2025 menurut NU-Muhammadiyah via uraian berikut!Baca juga: 150 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2025/1446 H untuk Keluarga-TemanTanggal Hijriah Hari Ini 6 Juni 2025Tanggal Hijriah Hari Ini 6 Juni 2025 Menurut NUDikutip dari laman NU Online, Pengurus Besar NU menetapkan awal Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025."Awal bulan Dzulhijjah 1446 H jatuh pada hari Rabu Kliwon tanggal 28 Mei 2025 dan hari raya Idul Adha 1446 H jatuh pada hari Jumat Wage tanggal 6 Juni 2025," jelas Ketua PBNU, KH Ulil Abshar Abdalla, di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (27/5/2025).Hasil ini didasarkan atas temuan hilal tim Kementerian Agama, meskipun tim LF PBNU sendiri tidak berhasil menyaksikannya.Keterangan mengenai tanggal awal Hijriah NU juga dirilis secara resmi melalui Surat Nomor 3971/PB.01/A/.I.01.47/99/05/2025 perihal Ikhbar/Pemberitahuan Hasil Rukyatul Hilal bil Fi'li Awal Dzulhijjah 1446 H. Dalam surat tertanggal 27 Mei tersebut, LF PBNU menulis bahwa 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada 28 Mei 2025."Atas dasar rukyatul hilal tersebut dan sesuai dengan pendapat al-Madzahibul Arba'ah, dengan ini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengikhbarkan/memberitahukan bahwa awal bulan Dzulhijjah 1446 H jatuh pada hari Rabu Kliwon tanggal 28 Mei 2025."Dengan demikian, menurut NU, 6 Juni 2025 bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1446 Hijriah.Tanggal Hijriah Hari Ini 6 Juni 2025 Menurut MuhammadiyahMuhammadiyah telah menetapkan awal Dzulhijjah 1446 H jauh hari karena memakai metode hisab hakiki wujudul hilal. Ketetapan tersebut termaktub dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah.Melalui maklumat tersebut, Muhammadiyah menjelaskan bahwasanya pada Selasa (27/5/2025), bulan telah berada di atas ufuk untuk seluruh wilayah Indonesia. Artinya hilal sudah wujud atau bulan sabit pertanda bulan baru tampak.Berdasar hal tersebut, Muhammadiyah menetapkan 1 Dzulhijjah 1446 H pada Rabu Kliwon, 28 Mei 2025 M. Dengan demikian, maka Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah bertepatan dengan Jumat Wage, 6 Juni 2025 M.Mengikuti ketentuan dalam maklumat PP itu, menurut Muhammadiyah, 6 Juni 2025 bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1446 Hijriah. Meski begitu, perlu dicatat bahwasanya 10 Dzulhijjah sejatinya sudah dimulai sejak Kamis, 5 Juni 2025 maghrib.Keterangan terkait tanggal Hijriah hari ini juga bisa detikers temukan dalam Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Sedianya, dirujuk dari laman Universitas Muhammadiyah Surakarta, kalender ini akan mulai dipergunakan pada 1 Muharam 1447 H mendatang.Meski baru aktif dipakai pada tahun baru Islam 1447 H, tanggal hijriah Mei 2025 sudah tercantum dalam kalender tersebut. Sama dengan ketetapan PP Muhammadiyah, KHGT di laman Falak Muhammadiyah mengonversi 6 Juni 2025 menjadi 10 Dzulhijjah 1446 H.Tanggal Hijriah Hari Ini 6 Juni 2025 Menurut PemerintahBerdasar keterangan Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam Konferensi Pers Penentuan 1 Dzulhijjah 1446 H, tanggal pertama bulan kedua belas Hijriah ini jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025."Kita bisa menyimpulkan bahwa tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025 sehingga 10 Dzulhijjah atau nanti Idul Adha bertepatan dengan hari Jumat tanggal 6 Juni 2025 M," jelasnya, dikutip detikJateng dari siaran langsung kanal YouTube Bimas Islam TV, Selasa (27/5/2025).Atas dasar tersebut, maka 6 Juni 2025 menurut pemerintah bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1446 H. Tanggal yang sama juga ditemukan dalam Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI.Akhir kata, baik pemerintah, NU, maupun Muhammadiyah sama-sama mengonversi Jumat, 6 Juni 2025 menjadi 10 Dzulhijjah 1446 Hijriah.Hukum Sholat Jumat pada Hari Raya Idul AdhaTahun ini, Hari Raya Idul Adha jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Artinya, pada pagi hari, umat Islam akan berbondong-bondong mengerjakan sholat Id. Lalu, siang harinya, tiba momen ibadah sholat Jumat. Bagaimana hukumnya?Dirujuk dari buku Panduan Lengkap Puasa Ramadhan Menurut Al-Qur'an dan Sunnah oleh Abu Abdillah Syahrul Fatwa dan Abu Ubaidah Yusuf, terdapat keringanan bagi orang yang mengerjakan sholat Id. Artinya, ia tidak wajib mengerjakan sholat Jumat.Keringanan ini dilandaskan atas hadits:قَدِ اجْتَمَعَ فِي يَوْمِكُمْ هَذَا عِيْدَانِ، فَمَنْ شَاءَ أَجْزَأَهُ عَنِ الْجُمُعَةِ وَإِنَّا مُجَمَّعُوْنَArtinya: "Pada hari ini telah berkumpul dua hari raya pada kalian, maka barang siapa ingin, sesungguhnya tidak wajib Jumat baginya, tetapi kami melaksanakannya." (HR Abu Dawud no 1075 dan Ibnu Majah no 1371. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani)Meskipun begitu, sebagaimana keterangan dalam buku Fikih Sunnah Hari Raya oleh Sofyan Chalid bin Idham Ruray, imam sholat tetap wajib mengadakan sholat Jumat bersama. Tujuannya adalah mengakomodasi umat Islam yang ingin menunaikan.من صلى العيد يوم الجمعة رخص له في ترك الحضور لصلاة الجمعة ذلك اليوم إلا الإمام، فيجب عليه إقامتها بمن يحضر لصلاتها ممن قد صلى العيد وبمن لم يكن صلى العيد، فإن لم يحضر إليه أحد سقط وجوبها عنه وصلى ظهراArtinya: "Barang siapa sholat Id pada hari Jumat, maka ia mendapat keringanan untuk tidak ikut sholat Jumat pada hari itu. Kecuali imam, wajib atas imam untuk mengadakan sholat Jumat bersama dengan jamaah yang mau melakukan sholat Jumat, baik yang telah ikut sholat Id maupun yang tidak ikut sholat Id. Apabila seseorang tidak ikut sholat Jumat, maka tidak wajib baginya dan ia tetap sholat Dzuhur." (Fatawa al-Lajnah ad-Daimah, 8/182 nomor 2358)Orang yang sudah sholat Id, diringankan kewajiban sholat Jumatnya. Namun, ia tetap wajib sholat Dzuhur. Ini adalah pendapat mayoritas ulama. Kendati begitu, ada juga ulama yang tidak mewajibkan sholat Dzuhur ini, seperti Imam as-Syaukani dan Imam al-Albani.Adapun untuk orang yang tidak ikut sholat Id, maka dia tetap berkewajiban menjalankan sholat Jumat.Dikutip dari detikHikmah, ada pula pendapat yang tetap mewajibkan sholat Jumat, meskipun sudah mengerjakan sholat Id, yakni Mazhab Hanafi dan Maliki. Adapun mazhab Syafi'i, tetap mewajibkan seseorang untuk sholat Jumat.Hanya saja, dalam mazhab Syafi'i, orang yang tempat tinggalnya jauh dari masjid atau musholla, mendapat keringanan tidak sholat Jumat. Sebagai gantinya, ia tetap wajib sholat Dzuhur.Wallahu a'lam bish-shawab.Baca juga: Bagaimana Jika Seorang Muslim Tidak Sholat Idul Adha? Ini PenjelasannyaDemikian informasi ringkas mengenai kalender Hijriah hari ini 6 Juni 2025 dan hukum sholat Jumat pada Hari Raya Idul Adha yang perlu detikers ketahui. Semoga bermanfaat!