Takbiran adalah salah satu amal ibadah umat Islam jelang Idul Adha dan beberapa hari setelahnya. Tidak hanya takbir di masjid, masyarakat juga sering kali menggelar takbir keliling yang meriah. Lantas, takbiran Idul Adha mulai jam berapa?Sebelum membahas waktunya, perlu detikers ketahui bahwasanya tahun ini Kementerian Agama menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Hari Arafah bertepatan dengan Kamis, 5 Juni, sedangkan Idul Adha keesokan harinya, Jumat, 6 Juni 2025."Kita bisa menyimpulkan bahwa tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025 sehingga 10 Dzulhijjah atau nanti Idul Adha bertepatan dengan hari Jumat tanggal 6 Juni 2025 M," jelas Menteri Agama Nasaruddin Umar, dikutip detikJateng dari siaran langsung kanal YouTube Bimas Islam TV, Selasa (27/5/2025).Informasi seputar tanggal ini penting detikers ketahui agar nantinya dapat menentukan waktu tepat dimulainya takbiran Idul Adha. Langsung saja, simak pembahasan lengkapnya yang telah detikJateng siapkan di bawah ini, yuk!Baca juga: Sebelum Sholat Idul Adha Wajib Berpuasa atau Tidak? Ini Penjelasan HukumnyaTakbiran Idul Adha 2025 Mulai Jam Berapa?Disadur dari buku Ensiklopedi Amalan Sunnah di Bulan Hijriyah oleh Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, takbir Idul Adha bisa dibedakan menjadi dua, yakni takbir mutlak dan takbir muqayyad.Takbir mutlak adalah jenis takbir yang bisa dilakukan kapan saja, baik siang ataupun malam. Dalam konteks Idul Adha, takbir mutlak mulai dapat detikers amalkan sejak awal Dzulhijjah. Artinya, mulai 1 Dzulhijjah 1446 H lalu.Landasannya adalah sabda Nabi Muhammad SAW:مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمَ عِنْدَ اللهِ وَلاَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الْعَمَلِ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِArtinya: "Tidak ada satu hari pun yang lebih agung dan dicintai Allah beramal pada hari tersebut daripada sepuluh hari ini. Maka perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid pada hari-hari tersebut." (HR Ahmad 7/224 dengan sanad bagus)Takbir mutlak ini dapat dikerjakan mulai Selasa, 27 Mei 2025 hingga hari Tasyrik terakhir (13 Dzulhijjah). Kenapa Selasa dan bukan Rabu? Pasalnya, sejak Selasa bakda maghrib, sudah dihitung masuk 1 Dzulhijjah 1446 H. Adapun hari Tasyrik tahun ini, terakhir jatuh pada Senin, 9 Juni 2025.Sementara itu, takbir muqayyad adalah tipe takbir yang terikat waktu. Takbir ini mulai dibaca sejak fajar hari Arafah (waktu subuh) sampai waktu ashar hari Tasyrik. Perlu dicatat bahwa takbir muqayyad ini hanya dibaca selepas sholat, baik sholat wajib maupun sunnah.Keterangan senada juga ditemukan dalam buku Ringkasan Ihya' Ulumuddin oleh Imam al-Ghazali. Dalam buku tersebut, dijelaskan bahwa kumandang takbir Idul Adha dimulai sesudah waktu subuh hari Arafah hingga waktu ashar hari Tasyrik.Imam Ahmad pernah ditanya, "Dengan hadits apa engkau berpendapat bahwa takbir itu dimulai sejak sholat Subuh hari Arafah hingga Ashar hari Tasyrik?" Imam Ahmad menjawab, "Dengan ijma' dari Umar, Ali, Ibnu Abbas, dan Ibnu Mas'ud." (al-Mughni 3/289)Ibnu Qudamah berkata, "Al-Qadhi berkata, 'Takbir pada hari raya kurban (Idul Adha) ada yang mutlak dan ada yang muqayyad. Takbir muqayyad dilakukan setelah sholat, sedang takbir mutlak dilakukan pada setiap keadaan, di pasar-pasar dari setiap waktu." (al-Mughni 3/256)Dengan landasan ini, maka takbir muqayyad Idul Adha 2025 mulai dibaca sejak Subuh hari Arafah, 9 Dzulhijjah 1446 H atau Kamis, 5 Juni 2025. Dikutip dari detikHikmah, misalnya di wilayah Solo waktu Subuh Kamis (5/6/2025) adalah pukul 04.23 WIB. Artinya sejak saat itu, tepatnya selepas sholat Subuh, takbir muqayyad mulai dibaca.Adapun rincian waktu dimulainya takbir Idul Adha adalah:Takbir mutlak: Selasa, 27 Mei 2025/1 Dzulhijjah 1446 H bakda maghrib. Kira-kira pukul 17.30 WIB.Takbir muqayyad: Kamis, 5 Juni 2025/9 Dzulhijjah 1446 H waktu Subuh. Kira-kira pukul 04.23 WIBDi sisi lain, menurut penjelasan dalam buku Kitab Fikih Shalat 4 Mazhab oleh AR Shohibul Ulum, takbir Idul Adha dilakukan mulai malam hari raya hingga imam sholat Id mengucap takbiratul ihram. Takbir ini disebut takbir mursal.Bila mengacu pada pendapat ini, maka takbir mursal mulai dibaca sejak Kamis, 5 Juni 2025 bakda maghrib, kira-kira pukul 17.29 WIB. Wallahu a'lam bish-shawab.Takbir Keliling Idul Adha Jam Berapa?Bukan hanya saat Idul Fitri, masyarakat Indonesia juga menyambut datangnya Idul Adha dengan takbir keliling. Arak-arakan panjang akan memadati kota dengan dibarengi seruan takbir. Sering kali, takbir keliling juga dimeriahkan tabuhan drum band maupun properti unik.Biasanya, takbir keliling Idul Adha digelar sehabis sholat Isya. Masyarakat yang rampung menunaikan ibadah sholat fardhu di masjid kemudian beramai-ramai memulai takbir keliling melalui rute yang telah ditentukan.Hari ini, sebagaimana informasi jadwal sholat yang disediakan detikHikmah, sholat Isya di Solo jatuh pada pukul 18.43. Oleh karena itu, dengan asumsi sholat berjamaah kurang lebih berlangsung 15 menit, takbir keliling akan mulai pukul 19.00 WIB.Lafadz Takbiran Idul AdhaDilansir laman NU Lampung, setidaknya ada dua lafadz takbir yang bisa dibaca, yakni pendek dan panjang. Lafadz takbiran Idul Adha pendek adalah:.اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُArab Latin: Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.Artinya: "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya."Adapun lafadz panjang, maka sama saja bacaan takbirnya. Hanya saja, setelah takbir di atas dibaca, ditambahkan bacaan dzikir sebagaimana riwayat Imam Muslim:اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُArab Latin: Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na'budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.Artinya: "Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada Tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar."Hukum Takbiran Idul AdhaDirujuk dari buku Fiqih Sunnah 2 oleh Sayyid Sabiq, takbiran hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha, hukumnya sunnah. Adapun anjuran bertakbir, dapat ditemukan dalam firman-Nya yang agung:وَاذْكُرُوا اللّٰهَ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْدُوْدٰتٍ ۗArtinya: "Berdzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya..." (QS al-Baqarah: 203)Kementerian Agama RI menafsirkan 'hari yang telah ditentukan jumlahnya' sebagai hari Tasyrik. Wallahu a'lam bish-shawab.Keterangan senada juga diungkapkan oleh Syaikh Alauddin Za'tari dalam buku Fiqh al-Ibadat: Ilmiyyan ala Madzhabi al-Imam asy-Syafi'i. Dalam buku tersebut, diterangkan bahwasanya takbir Idul Adha maupun Idul Fitri hukumnya sunnah.Baca juga: Tata Cara Pembagian Daging Kurban yang Benar Sesuai Syariat IslamDemikian pembahasan ringkas mengenai waktu takbiran Idul Adha beserta lafadz dan hukumnya. Semoga informasinya bermanfaat, ya!