Bacaan Bilal Sholat Idul Adha dengan PDF, Ini Tugas dan Hukum Kehadirannya

Bacaan Bilal Sholat Idul Adha dengan PDF, Ini Tugas dan Hukum Kehadirannya

par2025/06/05 13:59:50 WIB
Ilustrasi sholat Idul Adha. Foto: Grandyos Zafna

Di beberapa tempat, penyelenggaraan sholat Idul Adha dipandu seruan bilal. Bacaan bilal sendiri sejatinya cukup pendek dan terdengar layaknya aba-aba. Tujuannya adalah mengondisikan jemaah dalam menunaikan ibadah.Disadur dari buku Fikih Sholat Hari Raya oleh Sofyan Chalid bin Idham Ruray, sholat Id, baik Idul Fitri maupun Idul Adha, sama-sama tidak dibarengi kumandang adzan atau iqamah. Jabir bin Samurah RA berkata:صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعِيدَيْنِ، غَيْرَ مَرَّةٍ وَلَا مَرَّتَيْنِ، بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلَا إِقَامَةٍArtinya: "Aku pernah sholat hari raya bersama Rasulullah SAW, tidak sekali dua kali saja, tanpa adzan dan iqamah." (HR Muslim)Ketiadaan adzan dan iqamah ini kemudian digantikan dengan seruan bilal. Tidak hanya dalam sholat Id saja, bacaan bilal juga dipakai dalam ibadah-ibadah lain, seperti sholat Tarawih.Khusus sholat Idul Adha, simak bacaan bilalnya melalui uraian di bawah ini, yuk!Baca juga: Niat Sholat Idul Adha Sendiri dan Berjamaah Lengkap untuk Imam dan MakmumBacaan Bilal Sholat Idul AdhaDiambil dari dokumen bertajuk 'Tata Cara Sholat Idul Adha' yang diunggah laman resmi Ta'mir Masjid Baitus Salam Sidoarjo dan situs NU Jombang, begini bacaan lengkap bilal sholat Idul Adha:1. Bacaan Bilal Kedatangan Imam SholatKetika imam sampai, bilal berdiri dan menyeru dengan lafal:صَلُّوا سُنَّةَ لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُAtau lafal:الصَّلاةَ جَامِعَة ×٣ صَلُّوْا سُنَّةً لِعِيدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُArab Latin: Ash-shalāta jāmi'ah (3x) Shallū sunnatan li 'Īdil-Aḍḥā rak'ataini jāmi'ah, raḥimakumullāh.Artinya: "Sholat berjamaah (3x) Laksanakanlah sholat sunnah Idul Adha 2 rakaat berjamaah, semoga Allah merahmati kalian."2. Bacaan Bilal Tanda akan Dimulainya KhutbahSeusai sholat Id, imam akan membawakan khutbah ringkas. Biasanya, untuk Idul Adha, topik yang dibawa seputar penyembelihan hewan kurban dan maknanya. Nah, selesai sholat, bilal berdiri kemudian berseru:مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِينَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِينَ رَحِمَكُمُ اللَّهُ، إِعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا، يَوْمُ عِيْدِ الْأَضْحَى، وَيَوْمُ السُّرُورِ، وَيَوْمُ الْمَغْفُور، يَوْمُ أَحَلَّ اللَّهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ، إِذَا صَعِدَ الْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ، أَنْصِتُوا أَثَابَكُمُ اللَّهُ، وَاسْمَعُوْا أَجَارَكُمُ اللهُ ، وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ اللهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.Ma'aasyiral-muslimiina wa zumratal-mu'miniina rahimakumullah, i'lamuu anna yaumakum haadza, yaumu 'iidil-adhaa, wa yaumus-suruuri, wayaumul-maghfuri, yaumu ahallallaahu lakum fiihith-tha'aam, wa harrama 'alaikum fiihish-shiyaam, idza sa'idal-khathiibu 'alal-minbar, anshituu atsaabakumullaah, wasma'uu ajaarakumullaah, wa athii'u rahimakumullaah. Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammadin, allahumma shalli alaa sayyidinaa wa maulaanaa muhammadin, allahumma shalli wa sallim 'alaa sayyidina wa maulaanaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidina muhamadin.3. Bacaan Bilal Setelah Khatib di Mimbarاللَّهُمَّ قَوْ الإِسْلَامَ، مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنِ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلَى إِقَامَةِ الدِّيْنِ، وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، وَيَا خَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.Allahumma qawwil-islaama minal-muslimiina wal-muslimaat, wal-mu'miniina wal-mu'minaat, wa yassirhum 'alaa iqaamatid-diin, wakhtim lanaa minka bil-khair, wa yaa khairan-naashiriina wa birahmatika yaa arhamar-raahimiin.4. Bacaan Bilal Setelah Khatib Mengucap SalamSesampainya di mimbar dan mendengar seruan bilal, khatib akan mengucap salam, lalu duduk. Setelah khatib duduk, bilal akan membaca takbir sebanyak 3 kali:اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرْ ،لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرْ وَ لِلَّهِ الْحَمْد 3 ×Arab Latin: Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil-ḥamd.Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah."5. Bacaan Bilal Setelah Khutbah Pertamaاللَّهُمَّ صَلَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍArab Latin: Allāhumma ṣalli wa sallim 'alā Sayyidinā Muḥammad wa 'alā āli Sayyidinā Muḥammad.Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga beliau."Panduan lengkap bacaan bilal dapat detikers unduh dengan format PDF via tautan:Bacaan Bilal Sholat Idul adhaTugas BilalDikutip dari laman NU Online, bilal bertugas memberi aba-aba dalam sholat-sholat sunnah. Sebut saja sholat Idain (2 hari raya), sholat Tarawih, sholat Witir, dan sholat Gerhana.Bilal juga bertugas dalam sholat sunnah yang sejatinya tidak disunnahkan berjamaah, seperti sholat Dhuha, tetapi terkadang dikerjakan bersama-sama. Adapun sholat sunnah jenazah, bilal hanya bertugas apabila kondisi terlalu ramai sehingga butuh ketertiban agar berlangsung kondusif.Seorang imam ketika memimpin sholat disunnahkan bersuara keras. Pun demikian juga bilal saat menyampaikan aba-aba. Hal ini dimaksudkan agar setiap orang Islam yang akan beribadah di tempat tersebut bisa mendengar seruannya.Hukum Bilal Sholat Idul AdhaKembali dilihat dari situs NU Online, muraqqi atau bilal adalah hal baru alias bid'ah. Pasalnya, pada zaman Rasulullah SAW, tidak ada seruan semacam ini untuk mengomando sholat.KH Munawir Abdul Fattah dalam tulisannya di laman NU Online menyebut bilal sebagai bid'ah hasanah atau hal baru yang baik. Sebab, bilal membaca ayat-ayat Al-Qur'an yang menurutnya, bisa mendatangkan cinta kepada Rasulullah SAW.Hal ini juga diungkapkan oleh Syaikh Syihabuddin al-Qalyubi:فرع - اتخاذ المرقي المعروف بدعة حسنة لما فيها من الحث على الصلاة عليه صلى الله عليه وسلم بقراءة الآية المكرمة وطلب الإنصات بقراءة الحديث الصحيح الذي كان صلى الله عليه وسلم يقرؤه في خطبه ولم يرد أنه ولا الخلفاء بعده اتخذوا مرقياArtinya: "(Sebuah cabangan permasalahan). Mengangkat muraqqi sebagaimana tradisi yang terlaku adalah bid'ah yang baik karena mengandung hal yang positif berupa anjuran membaca sholawat kepada Nabi dengan membaca ayat Al-Quran, anjuran diam saat khutbah dengan menyebutkan dalil hadits shahih yang dibaca Nabi dalam beberapa khutbahnya. Tidak ada dalil yang menyebutkan bahwa Nabi dan tiga khalifah setelahnya mengangkat seorang muraqqi." (Hasyiyah al-Qalyubi 'ala al-Mahalli)Namun, al-Lajnah ad-Daimah, lembaga fatwa Arab Saudi, dalam salah satu fatwanya memberi keterangan lain:إذا قام الإمام لصلاة العيد فإنه يبدأ بتكبيرة الإحرام ولا يقول للناس قبلها : الصلاة جامعة، ولا صلاة العيد، ولا غير ذلك من الألفاظ لعدم ورود ما يدل عليه، وإنما ينادى بالصلاة جامعة في كسوف الشمس وخسوف والقمرArtinya: "Apabila imam telah berdiri untuk sholat Id maka ia langsung melakukan takbiratul ihram, dan tidak perlu sebelumnya ia berkata kepada jamaah: 'ash-sholaatu jaami'ah', tidak pula: 'Ayo sholat Id' ataupun lafal yang lain, karena tidak ada dalil yang menunjukkannya. Panggilan 'ash-sholaatu jaami'ah' hanyalah pada sholat Gerhana Matahari dan Bulan." (Fatawa al-Lajnah ad-Daimah, 8/314 nomor 3568)Wallahu a'lam bish-shawab.Baca juga: Idul Adha 2025 Berapa Hijriah? Ini Jadwal Libur, Amalan, dan KeutamaannyaDemikian informasi lengkap bacaan bilal sholat Idul Adha.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya