Penyintas Bom Bali I Chusnul Chotimah buka suara terkait Umar Patek yang memulai usaha Ramu Kopi. Bahkan ia juga datang langsung ke acara launching bisnis Umar pada Selasa (3/6) malam.Chusnul mengungkapkan bahwa ia turut senang atas bisnis baru Umar. Meski dulu sempat belum bisa memaafkan para pelaku bom, bahkan almarhum suaminya sempat ingin membakar rumah pelaku Bom Bali Ali Imron.Namun lewat berbagai bantuan dari lembaga negara pada rentang 2017-2018 seperti melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) serta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), ia akhirnya bisa memberi maaf."Ini momen tepat ada pak Umar Patek karena saya sendiri tahun 2012 atau 2011 saya didatangkan ke Jakarta ketemu, beliau cuma bilang 'maaf' gitu saja. Makanya saya ungkap ke beliau, masih ingat saya pak waktu kami didatangkan bersama Densus bapak cuma bilang maaf," kata Chusnul, Rabu (4/6/2025).Chusnul yang menderita luka bakar 70 persen di tubuhnya akibat insiden Bom Bali I pun berharap lewat bisnis ini, Umar Patek bisa menjadi sosok yang sukses dan bisa membantu para penyintas beserta keluarga."Saya berharap kalau bapak dan eks napiter lain sukses, tolonglah intip sedikit kehidupan kami (para penyintas bom beserta keluarga)," ungkapnya.Dirinya tak semata meminta uang, namun berharap ada kesempatan kolaborasi bersama keluarga penyintas. Termasuk dalam bidang kesempatan kerja.Baca juga: Umar Patek Harap Ramu Kopi Tembus Pasar Nasional"Bukan diminta uang, tidak. Kalau ada mantan napiter sukses, berhasil setidaknya anak-anak kami yang kesusahan mencari lowongan pekerjaan, minta bantuan mereka dikasih pekerjaan," ucapnya.Warga Sidoarjo itu juga menekankan bahwa Umar harus bisa menunjukkan ke masyarakat bahwa dirinya telah berubah."Semoga usahanya lancar dan sukses serta nantinya membantu ke penyintas yang susah mencari pekerjaan. Saya sangat harapkan dari kata maaf tidak hanya ucapan. Tapi adanya pembuktian," tuturnya.Sedangkan Umar juga telah bertekad bahwa ia ingin membantu sekaligus mengajak para penyintas bom dan keluarganya untuk berkolaborasi."Saya sudah berusaha untuk seperti itu nantinya. Dan saya sudah berbincang juga dengan Dokter David untuk nantinya juga mengarah ke situ," katanya.Diketahui bahwa Umar telah memperkenalkan kopi racikannya yang diberi nama "Ramu Kopi". Ada beberapa jenis kopi yang dibuatnya antara lain signature, arabika ijen, robusta, serta rempah.Jika dulunya Umar dikenal karena merakit bom, kini ia telah kembali di tengah masyarakat dengan kopinya.Baca juga: Pertemuan Haru Penyintas Bom Bali dan Umar Patek di Launching Ramu Kopi"Saya dulu dikenal karena hal yang menyakitkan dunia, kini (saya) meramu rasa menyeduh damai. Rasa pahit itu dulu menghancurkan, sekarang pahit ini menyembuhkan (lewat kopi)," ujar Umar.Umar mengungkapkan, bahwa kata Ramu berasal dari susunan huruf nama dia yang dibalik."Ramu, kalau dibalik itu Umar. Ini bukan sekedar kopi, ini tentang perubahan memilih hidup baru," ucapnya.Dirinya juga sempat menceritakan kilas balik memulai usaha kopi yang bermula dari tawaran drg. David Andreasmito, owner Hedon Estate usai ia keluar dari Lapas Porong 7 Desember 2022."(Saat bertemu) beliau selalu menawarkan saya, menyotorkan ini uang. Saya tolak, saya gak mau. Bukan ini yang saya butuhkan, tapi kerja yang saya butuhkan. Sampai akhirnya pada saat beliau hadir datang ke rumah saya dan saya suguhi kopi, disitulah beliau merasa suka. Dan akhirnya menyuruh saya coba buatkan kopi yang seperti ini," bebernya.Dari sanalah David menawarkan Umar untuk membuka bisnis kopi dan disambut dengan baik olehnya. Setelah melewati sejumlah percobaan, akhirnya Ramu Kopi lahir."drg. David menawarkan kamu jual kopi seperti ini ke kafe saya. Karena kafe saya punya pelanggan. Jadi umar dulu meramu bom, sekarang meramu kopi," tukasnya.