Setiap tanggal 9 Dzulhijjah, umat Islam disunnahkan mengerjakan puasa Arafah. Sebelum memulai ibadah ini, umat Islam perlu melandasinya dengan niat dahulu. Berikut ini niat puasa Arafah 9 Dzulhijjah lengkap Arab, Latin, dan artinya.Mengingat urgensinya yang begitu penting, banyak ahli hadits menempatkan riwayat tentang niat di urutan pertama kitabnya. Misal, Imam Bukhari menulis hadits berikut:إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَىArtinya: "Sesungguhnya amalan-amalan itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan apa yang diniatkannya." (HR Bukhari no 1 dan Muslim no 1907)Tidak hanya Imam Bukhari, Imam an-Nawawi dalam Arba'in Nawawiyah juga memasukkan hadits niat paling awal. Redaksi haditsnya adalah:عَنْ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ أَبِي حَفْصِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةِ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ.Artinya: "Dari Amirul Mu'minin, Abi Hafs Umar bin al-Khattab RA, dia berkata, 'Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan."Kedua hadits di atas menunjukkan posisi penting niat dalam ibadah seorang hamba. Tanpa niat yang lurus untuk Allah SWT, maka puasa Arafah seseorang bisa jadi sia-sia. Pasalnya, seorang muslim hanya akan mendapat balasan sesuai niatnya saja.Lalu, seperti apa niat puasa Arafah 9 Dzulhijjah? Cek selengkapnya di bawah ini!Baca juga: Apakah Sholat Idul Adha Wajib? Ini Hukum, Niat, dan Tata Cara MengerjakannyaNiat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah 2025Diambil dari buku Dahsyatnya Puasa Sunah: Kunci Utama Meraih Sukses Dunia & Akhirat oleh H Amirulloh Syarbini dan Hj Lis Nur'aeni Afgani, niat puasa Arafah 9 Dzulhijjah adalah:نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةَ اللَّهِ تَعَالَىArab Latin: Nawaitu shauma 'arafah sunnatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta'ala."Niat Puasa Arafah Wajib Dibaca atau Tidak?Para ulama sepakat bahwasanya niat tidak wajib dibaca. Niat sendiri tempat asalnya adalah hati. Mengenai kesunnahan melafalkan niat, terjadi perselisihan pendapat di antara ulama.Disadur dari buku Catatan Fikih Puasa Sunnah oleh Hari Ahadi, Al-Faqih Abu Bakr ad-Dimyathi asy-Syafi'i, seorang ulama Syafi'iyyah yang terkenal, berkata:أن النية فى القلب لا باللفظ ، فتكلف اللفظ أمر لا يحتاج إليهArtinya: "Sesungguhnya niat terletak di hati bukan pada lafal. Memaksakan diri untuk mengucapkan niat termasuk perbuatan yang tidak perlu dilakukan." (I'anah ath-Thalibin, I/90)Ulama Syafi'iyyah lain, Imam Nawawi, memberi penjelasan serupa:لَا يَصِحُ الصَّوْمُ إِلَّا بِالنِّيَّةِ، وَتَحَلُّهَا الْقَلْبُ. وَلَا يُشْتَرَطُ النُّطْقُ بِلَا خِلَافٍArtinya: "Tidak sah puasa seseorang kecuali dengan niat. Tempat niat di dalam hati, tidak dipersyaratkan untuk dilafalkan, tanpa ada khilaf (perselisihan) dalam masalah ini." (Raudhah ath-Thalibin, II/350)Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengajarkan lafal niat kepada para sahabatnya. Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, jikalau Nabi SAW pernah mengajarkan, tentu sudah ditemukan riwayat shahih mengenai bacaannya. Wallahu a'lam bish-shawab.Kapan Berniat Puasa Arafah?Dalam syariat Islam, puasa sunnah dibedakan menjadi dua. Pertama, puasa sunnah yang tidak terikat waktu khusus. Kedua, puasa yang pelaksanaannya terikat waktu khusus, seperti puasa Arafah dan puasa Asyura.Untuk jenis puasa kedua, niat harus dilakukan sejak malam atau sebelum masuk waktu puasa yang ditandai dengan adzan subuh. Apabila detikers terlewat, misal karena tertidur dan baru bisa berniat di pagi hari, puasanya tetap sah.Namun, sah sebagai puasa sunnah mutlak, bukan puasa Arafah. Sebab, puasa Arafah mempersyaratkan hari yang berarti harus komplet dimulai sejak subuh hingga terbenam Matahari.Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan:أن النفل المقيد كالفرض، يعنى مثلا: إنسان يريد أن يصوم ستة أن ينويها أيام من شوال في فلا بد أن ينويها من : قبل الفجر، ولا في أثناء النهار، ولو صح النفل المطلق يصح أن ينمArtinya: "Puasa sunnah yang tertentu waktunya memiliki hukum yang sama seperti puasa wajib (yaitu harus berniat dari malam/sebelum subuh). Jadi umpamanya, seseorang ingin berpuasa enam di bulan Syawal, maka dia harus berniat dari sebelum subuh. Tidak sah (puasa enamnya) jika dia baru berniat di waktu siang, meskipun sah sebagai puasa sunnah yang tidak terikat." (Fath Dzil Jalali wal Ikram, VII/89)Sementara itu, menurut penjelasan dari artikel tentang niat puasa Arafah dalam situs NU Online, apabila tidak sengaja terlewat, detikers tetap bisa berniat pada siang hari. Dengan catatan, belum melakukan pembatal-pembatal puasa.Adapun bacaan niatnya adalah sebagai berikut:نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَىArab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati Arafah lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah SWT."Wallahu a'lam bish-shawab.Baca juga: 9 Tanaman Pemakan Serangga Beserta Fakta Menariknya, Sudah Tahu?Demikian pembahasan lengkap mengenai niat puasa Arafah 9 Dzulhijjah yang bisa detikers jadikan panduan. Semoga bermanfaat, ya!