Bagaimana cara kamu biasa makan pisang? Umumnya, orang makan pisang dengan mengupas kulitnya per bagian, lalu langsung menggigit daging buahnya. Praktis dan cepat.Tapi ternyata, menurut seorang pakar etiket asal Inggris, cara ini dianggap salah besar.William Hanson, yang dikenal sebagai pakar etiket papan atas di Inggris, baru-baru ini membuat kehebohan di media sosial setelah mengunggah video cara makan pisang yang 'paling sopan dan benar'. Dalam video Instagram yang sudah ditonton lebih dari 11 juta kali itu, William duduk rapi di meja makan dengan garpu, pisau, dan sepiring pisang matang di depannya."Tidak, kita tidak memegang dan mengupas pisang seperti primata," katanya dengan nada serius, membuka tutorial yang menuai beragam reaksi.Dia lalu memperagakan langkah-langkahnya: potong ujung pisang dengan pisau, lanjut ke ujung satunya, iris kulitnya secara memanjang, kupas perlahan, lalu makan daging buahnya dengan garpu. Semuanya tanpa menyentuh buahnya secara langsung.Baca juga: Suka Croissant? Ini Cara Makan yang Benar Menurut Pakar EtiketNetizen pun tak tinggal diam. Banyak yang menganggap video tersebut bukan hanya tidak masuk akal, tapi juga seperti parodi."Punya pembantu macam apa di rumah megahmu sampai-sampai mereka tidak mengupas pisangnya dulu sebelum disajikan?! Keterlaluan!" tulis salah satu warganet dengan nada sarkas.

[Gambas:Instagram]

Yang lain ikut menyindir, "Bro, kamu menyinggung seluruh umat manusia."Bahkan ada yang curiga ini cuma konten prank arau iseng. "Ini sih udah trolling," tulis komentar lain.Baca juga: RSVP Adalah Istilah dalam Undangan, Ketahui MaksudnyaJika melihat dari sudut pandang budaya global, cara makan pisang memang sangat beragam dan tidak selalu penuh tata krama ala Eropa. Di banyak negara tropis seperti Indonesia, Filipina, atau Thailand, pisang adalah makanan rakyat. Buah kuning ini biasanya dinikmati dengan tangan, dan tak ada yang merasa itu 'tidak sopan'."Di budaya kami, makan pakai tangan itu justru menunjukkan keintiman dan kenikmatan. Kalau pisang harus dipotong dulu, kapan makannya?" komentar salah satu pengguna TikTok asal Asia Tenggara.Di sisi lain, budaya barat memang punya sejarah panjang dalam menjadikan etiket sebagai simbol kelas sosial. Apa yang dianggap 'beradab' tak jarang berbenturan dengan kebiasaan lokal yang lebih santai dan fungsional.Maka tak heran kalau saran William kali ini dianggap terlalu berlebihan, bahkan oleh sesama warga Inggris.