Pemerintahan Presiden AS Donald Trump membatalkan dana penelitan sebesar USD 766 juta untuk perusahaan farmasi Moderna. Awalnya, dana tersebut dijanjikan agar Moderna bisa membuat vaksin untuk melawan pandemi selanjutnya termasuk flu burung H1N1.Dalam laporan perusahaan yang dilihat APNews, Moderna mengatakan pembatalan pendanaan yang telah disetujui di Juli tahun lalu tersebut disampaikan oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS. Sebelumnya, dana itu diberikan melalui Otoritas Penelitian dan Pengembangan Biomedis Lanjutan, atau BARDA, sebuah program yang berfokus pada perawatan medis untuk potensi pandemi.Pembatalan tersebut terjadi setelah Moderna mengumumkan hasil sementara yang positif dari uji coba tahap awal vaksin yang menargetkan virus flu burung H5, yang diuji pada 300 orang dewasa yang sehat.Baca juga: Istri Bongkar Perselingkuhan Suami, Ketahuan Lewat Sikat Gigi Elektrik"Meskipun penghentian pendanaan dari HHS menambah ketidakpastian, kami senang dengan respons imun yang kuat dan profil keamanan yang diamati dalam analisis sementara ini," kata perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan.Virus flu burung H5N1 menyebar dari burung liar ke ternak di AS tahun lalu, menginfeksi ratusan hewan di beberapa negara bagian. Setidaknya 70 orang di AS telah jatuh sakit karena infeksi flu burung, sebagian besar ringan. Satu orang meninggal.Para ilmuwan khawatir bahwa mutasi virus yang berkelanjutan dapat membuatnya menjadi lebih ganas atau lebih mudah menyebar pada manusia, dengan kemungkinan dapat memicu pandemi.Baca juga: Foto Temuan Benda Asing di Tubuh Manusia, Ada Kelapa sampai Belut Hidup!