Tips Jaga Kesehatan Saat Pancaroba Ala Ahli Gizi Unair

Tips Jaga Kesehatan Saat Pancaroba Ala Ahli Gizi Unair

auh2025/05/30 20:30:43 WIB
Ilustrasi pancaroba (Foto: Rifkianto Nugroho/detikJatim)

Peralihan musim hujan menuju kemarau menjadi salah satu momen merebaknya berbagai penyakit dan virus. Kondisi ini rentan menjangkit siapa saja, mulai dari usia muda hingga lansia. Terlebih dengan cuaca yang tidak menentu dan imunitas tubuh yang melemah, infeksi penyakit dan virus pun semakin mudah menyerang.Menanggapi situasi tersebut, dosen sekaligus ahli gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), Dr Mahmud Aditya Rifqi SGz MSi memberikan pendapatnya. Mahmud menyebut, perubahan suhu dan kelembaban udara pada musim pancaroba dapat menurunkan daya tahan tubuh.Selain itu, debu dan kotoran di udara juga membawa bibit penyakit yang berisiko menyerang tubuh."Khususnya pada pernapasan, banyaknya debu yang mengandung bakteri, virus dan agen penyakit lainnya berpotensi menimbulkan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Apalagi dengan keadaan transisi dari musim hujan ke musim kemarau, suhu udara akan meningkat sehingga hidrasi yang cukup menjadi kunci menjaga kesehatan," ungkap Mahmud.Baca juga: Masuk Kemarau tapi Masih Sering Hujan, Ini 3 Penyebab Utamanya di JatimPentingnya Pola Hidup SehatMahmud mengingatkan, dalam kondisi perubahan musim seperti ini, menjaga kebersihan diri menjadi hal utama. Terutama dalam hal higiene untuk mencegah kontaminasi virus dan bakteri melalui sentuhan. Salah satu langkah sederhana yang sangat efektif adalah mencuci tangan menggunakan sabun."Bila perlu, memakai masker saat bepergian dapat menjadi salah satu tindakan preventif dalam mencegah masuknya agen penyakit melalui pernapasan. Tidak kalah pentingnya adalah melakukan aktivitas fisik secara rutin khususnya olahraga. Tidak perlu olahraga berat, yang penting teratur dan rutin sehingga dapat meningkatkan kebugaran tubuh," jelasnya.Baca juga: Cuaca Jawa Timur 29 Mei 2025, Awas Petir di 32 WilayahMengatur Pola Makan yang TepatTerkait pola makan, Mahmud menyarankan konsumsi makanan kaya antioksidan seperti vitamin C guna menambah daya tahan tubuh. Asupan vitamin dan mineral bisa diperoleh dari konsumsi buah dan sayur dalam porsi seimbang. Selain itu, pemenuhan protein sebagai komponen penting pembentuk tubuh juga tidak boleh diabaikan."Porsi makan perlu diperhatikan, karbohidrat sedang saja tidak perlu terlalu banyak. Makanan tinggi lemak juga harus dibatasi karena saat daya tahan tubuh lemah dapat menimbulkan masalah kesehatan. Karena itu konsep makanan seimbang dengan kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral haruslah diperhatikan," tuturnya.Mahmud juga mengingatkan soal bahaya pola makan yang tidak teratur. Dalam jangka pendek, pola makan sembarangan bisa menyebabkan Food Borne Disease atau keracunan makanan. Selain itu, konsumsi gorengan juga perlu dibatasi karena dalam jangka panjang dapat meningkatkan kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung."Untuk mahasiswa, perhatikan pola istirahat yang cukup dan menghindari begadang. Selain itu, membawa botol minum bisa menjadi opsi untuk mencukupi kebutuhan air harian kurang lebih dua liter. Tentunya hal tersebut harus diikuti dengan aktivitas fisik salah satunya berjalan kaki agar metabolisme pada tubuh berjalan lancar," pungkasnya.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya