Jadwal Puasa Dzulhijjah 2025 Versi Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU

Jadwal Puasa Dzulhijjah 2025 Versi Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU

par2025/05/27 20:54:50 WIB
Ilustrasi puasa. Foto: Freepik/Freepik

Puasa Dzulhijjah adalah amalan sunnah Dzulhijjah yang berlangsung selama 9 hari. Karena dimulai pada awal bulan, penetapan 1 Dzulhijjah menjadi kunci tanggal awal pelaksanaannya. Nah, berikut ini jadwal versi pemerintah, Muhammadiyah, dan NU.Diambil dari buku Keagungan Bulan Dzulhijjah & Fiqih Berkurban oleh Abu Ghozie as-Sundawie, dasar puasa Dzulhijjah tertera dalam riwayat Hunaidah bin Khalid. Dalam hadits tersebut, beberapa istri Rasulullah berkata:كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ، وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَArtinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari Asyura (10 Muharam), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis." (HR Abu Daud no 2437 dan an-Nasa'i no 2374)Sebagai seorang muslim, tentu kita perlu mencontoh kehidupan sehari-hari Nabi Muhammad SAW, termasuk kebiasaan ibadahnya. Oleh karena itu, detikers dapat turut menunaikan puasa awal Dzulhijjah. Apalagi, puasa ini terletak pada hari-hari yang dicintai Allah SWT.Namun, sebelum mulai puasa, detikers perlu tahu jadwal lengkapnya terlebih dahulu. Di bawah ini jadwal lengkapnya menurut versi pemerintah, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU). Simak secara saksama sampai tuntas, ya!Baca juga: Bacaan Niat Puasa 1-7 Dzulhijjah 2025 Beserta Puasa Tarwiyah dan ArafahTanggal 1 Dzulhijjah 2025 Versi Pemerintah, Muhammadiyah, dan NUPemerintah resmi menetapkan 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025 melalui sidah isbat yang digelar malam hari ini. Dalam sidang isbat tersebut, juga ditetapkan Idul Adha 2025 jatuh pada 6 Juni 2025.Sama halnya dengan pemerintah, Muhammadiyah sudah menetapkan tanggal awal Dzulhijjah dalam maklumatnya. Yang dimaksud adalah Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah.Dalam dokumen yang ditandatangani oleh ketua umum dan sekretaris PP Muhammadiyah tersebut, 1 Dzulhijjah ditetapkan pada Rabu Kliwon, 28 Mei 2025. Penetapan ini didasarkan atas hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Muhammadiyah.Kompak dengan pemerintah dan Muhammadiyah, NU juga menetapkan 1 Dzulhijjah 1446 H pada 28 Mei 2025.Jadwal Puasa Dzulhijjah 2025 dari Pemerintah, Muhammadiyah, dan NUDengan acuan 1 Dzulhijjah jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025, maka jadwal puasa awal Dzulhijjah adalah:Rabu, 28 Mei 2025/1 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari pertamaKamis, 29 Mei 2025/2 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari keduaJumat, 30 Mei 2025/3 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari ketigaSabtu, 31 Mei 2025/4 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari keempatMinggu, 1 Juni 2025/5 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari kelimaSenin, 2 Juni 2025/6 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari keenamSelasa, 3 Juni 2025/7 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari ketujuhRabu, 4 Juni 2025/8 Dzulhijjah 1446 H: Puasa Dzulhijjah hari kedelapanKamis, 5 Juni 2025/9 Dzulhijjah 1446 H: Puasa ArafahApakah harus total sembilan hari dijalankan? Menurut penjelasan dalam buku Catatan Fikih Puasa Sunnah oleh Hari Ahadi, umat Islam boleh memilih salah satu dari opsi berikut:Beberapa hari saja.Tanggal sembilan saja (puasa Arafah).Dari tanggal 1 sampai 9 lengkap.Salah satu tanggal saja, misalnya 2 Juni. Namun, jika hanya memilih 1 hari Jumat, tidak diperkenankan. Umat Islam dianjurkan menyambungnya dengan puasa pada hari sebelum atau setelahnya.Hukum Menggabung Puasa Arafah dengan Qadha RamadhanPuasa Arafah memiliki keutamaan menghapus dosa seseorang untuk tahun lalu dan tahun datang. Keistimewaan ini membuat banyak umat Islam merasa sayang jika meninggalkannya begitu saja. Beberapa orang kemudian berpikir menggabungkan puasa Arafah dengan qadha Ramadhan.Pertanyaannya, apakah boleh menyatukan puasa Arafah dengan qadha Ramadhan? Al-Lajnah ad-Daimah, lembaga fatwa Arab Saudi, menjelaskan:لا حرج أن يصوم يوم عرفة عن القضاء ويجزئه عن القضاء، ولكن لا يحصل له مع ذلك فضل صوم عرفة؛ لعدم الدليل على ذلكArtinya: "Tidak masalah seseorang membayar hutang puasa di hari Arafah dan qadha puasanya itu sah. Akan tetapi, dia tidak mendapatkan keutamaan puasa hari Arafah. Sebab tidak ada dalil yang menunjukkan hal itu." (Al-Majmu'ah al-Ula, X/397)Dilansir NU Jawa Barat, dalam kitab Hasyiyah I'anatuth-Thalibin tulisan Syaikh Abu Bakr bin Syatha, tertulis keterangan serupa:قَالَ شَيْخُنَا كَشَيْخِهِ وَالَّذِيْ يُتَّجَهُ أَنَّ الْقَصْدَ وُجُوْدُ صَوْمٍ فِيْهَا فَهِيَ كَالتَّحِيَّةِ فَإِنْ نَوَى التَّطَوُّعَ أَيْضًا حَصَلاَ وَإِلاَّ سَقَطَ عَنْهُ الطَّلَبُArtinya: "Guru kita (Syaikh Ibnu Hajar) mengatakan (dalam Fathul Jawad) sebagaimana yang dikatakan guru beliau (Syaikh Zakaria al-Anshori), menurut pendapat yang berbobot, bahwa jika di dalam puasa-puasa tersebut (puasa Arafah dan lainnya) diniati, maka puasa itu sama seperti halnya sholat Tahiyatul Masjid, artinya jika seseorang juga berniat puasa sunnah, maka berhasilkah puasa kedua-duanya (fardlu dan sunnah), jika dia tidak berniat puasa sunnah (hanya niat puasa fardlu), maka gugurlah tuntutan kesunahannya (sebab dia telah masuk menjalankan puasa fardlu)."Namun, ada pula ulama yang membolehkan seseorang menggabung qadha Ramadhan dengan puasa Arafah. Salah satunya adalah Imam Ramli dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin. Dalam Ianath-Thalibin, tertulis:(فَرْعٌ) أَفْتَى جَمْعٌ مُتَأَخِّرُوْنَ بِحُصُوْلِ ثَوَابِ عَرَفَةَ وَمَا بَعْدَهُ بِوُقُوْعِ صَوْمِ فَرْضٍArtinya: "Segolongan Ulama mutaakhirin berfatwa, bahwa pahala puasa Arofah dan seterusnya bisa dihasilkan bersamaan dengan melakukan puasa fardlu (qadha atau nadzar)."Dikutip dari laman Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, pendapat bolehnya menggabungkan puasa Arafah dengan qadha Ramadhan juga dipedomani oleh Syaikh al-Barizi.وفي الكردي ما نصه في الأسنى ونحوه الخطيب الشربيني والجمال و الرملي الصوم في الأيام المتأكد صومها منصرف إليها بل لو نوى به غيرها حصلت إلخ زاد في الإيعاب ومن ثم أفتى البارزي بأنه لو صام فيه قضاء أو نحوه حصلا نواه معه أو لا. وذكر غيره أن مثل ذلك ما لو اتفق في يوم راتبان كعرفة يوم الخميس. إهArtinya: "Dan dalam kitabnya Syekh Al-Kurdi disebutkan, seperti yang tertulis dalam Al-Asnal Mathalib dan diikuti oleh Al-Khatib Al-Syarbini, Al-Jamal, dan Al-Ramli, puasa pada hari-hari yang pasti disunnahkan (Syawal atau Arafah) untuk niat puasa tersebut. Bahkan, apabila seseorang berniat puasa beserta niat puasa lainnya, maka pahala keduanya berhasil didapatkan. Sementara itu dalam kitab Al-I'ab ditambahkan: 'Dan karena itu, al-Barizi berfatwa bahwa jika dia berpuasa di hari itu untuk mengganti puasa yang tertinggal atau lainnya, maka puasanya sah, baik dia berniat dengan puasa tersebut atau tidak.' Dan ulama yang lain menyebutkan demikian pula apabila bertepatan bagi seseorang dalam satu hari dua puasa rutin, seperti puasa hari Arafah dan puasa hari Kamis".Wallahu a'lam bish-shawab.Baca juga: Belum Puasa Qadha Ramadhan Boleh Puasa Dzulhijjah atau Tidak? Ini HukumnyaDemikian jadwal puasa Dzulhijjah 2025 versi pemerintah, Muhammadiyah, dan NU. Semoga membantu detikers menunaikan puasa Dzulhijjah secara sempurna, ya!

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya