Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah merupakan puasa-puasa sunnah yang dikerjakan sebelum Hari Raya Idul Adha. Bagi umat muslim yang ingin mengerjakannya, berikut niat puasa dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah selengkapnya.Mengutip buku Panduan Praktis Ibadah Puasa oleh E Syamsuddin dan AS Alim, Dzulhijjah merupakan bulan yang dimuliakan karena terdapat sepuluh hari agung atau "al-Ayyam al-Asyr" di dalamnya. Rasulullah SAW meriwayatkan untuk memperbanyak amalan pada hari tersebut.Oleh karenanya, sebagian ulama banyak melakukan puasa mulai awal Dzulhijah sampai hari Arafah. Sementara pada 10 Dzulhijjah tidak disyariatkan berpuasa karena merupakan Hari Raya Idul Adha.Nah, untuk mengerjakannya berikut detikSulsel menyajikan informasi mengenai niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah. Simak, yuk!Niat Puasa DzulhijjahDikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), puasa Dzulhijjah terdiri dari sembilan hari. Hari 1-7 merupakan puasa awal Dzulhijjah, hari ke-8 puasa Tarwiyah, dan hari ke-9 puasa Arafah.Masing-masing puasa memiliki bacaan niatnya tersendiri. Berikut niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah lengkap tulisan Arab, Latin, dan artinya dinukil dari buku Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya oleh Khalifa Zain Nasrullah dan laman Kementerian Agama RI:1. Niat Puasa Dzulhijjah (1-7 Dzulhijjah)نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذُوالْحِجَّةٌ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَىArab Latin: Nawaitu shauma syahri dzulhijjah sunnatan lillaahi ta'aala.Artinya: "Aku berniat puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Ta'ala."2. Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَىArab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillāhi Ta'ala.Artinya: "Saya berniat melakukan puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."3. Niat Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَىArab Latin: Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillaahi ta'aala.Artinya: "Aku berniat puasa 'Arafah, sunnah karena Allah Ta'ala."Baca juga: Kapan Mulai Puasa Dzulhijjah 2025? Ini Jadwal, Niat, hingga Tata CaranyaJadwal Puasa Dzulhijjah 2025Seperti yang disebutkan sebelumnya, puasa Dzulhijjah, Arafah, dan Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah 1446 H. Berdasarkan Kalender Hijriah 2025 terbitan Kemenag RI, 1 Dzulhijjah 1446 H bertepatan dengan 28 Mei 2025.Sementara, puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada 5 Juni 2025. Agar lebih jelas, berikut jadwal lengkap puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah 1446 H/2025 M:TanggalTanggal HijriahJenis Puasa28 Mei 20251 Dzulhijjah 1446 HPuasa Dzulhijjah29 Mei 20252 Dzulhijjah 1446 HPuasa Dzulhijjah30 Mei 20253 Dzulhijjah 1445 HPuasa Dzulhijjah31 Mei 20254 Dzulhijjah 1445 HPuasa Dzulhijjah1 Juni 20255 Dzulhijjah 1445 HPuasa Dzulhijjah2 Juni 20256 Dzulhijjah 1445 HPuasa Dzulhijjah3 Juni 20257 Dzulhijjah 1445 HPuasa Dzulhijjah4 Juni 20258 Dzulhijjah 1445 HPuasa Tarwiyah5 Juni 20259 Dzulhijjah 1445 HPuasa ArafahBaca juga: Kalender Hijriah Juni 2025: Jadwal Puasa Sunah, Idul Adha, dan Awal MuharramTata Cara Puasa DzulhijjahPelaksanaan puasa Dzulhijjah sama seperti puasa sunnah lainnya yakni diawali niat dan diakhiri dengan menyegerakan berbuka. Supaya lebih jelas, berikut tata caranya yang dikutip kembali dari buku Panduan Praktis Ibadah Puasa:1. Membaca NiatNiat merupakan keyakinan dan keteguhan dalam hati untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu tanpa rasa ragu. Niat diperlukan dalam setiap ibadah untuk membedakannya dengan kebiasaan, termasuk saat mengerjakan puasa sunnah.Niat untuk puasa fardhu dibacakan sebelum terbit fajar. Sementara niat puasa sunnah boleh dibacakan pada siang hari asalkan belum makan dan minum sejak bangun di pagi hari.2. Mengakhirkan SahurSaat hendak berpuasa, seseorang dianjurkan untuk makan sahur terlebih dahulu. Sebaiknya sahur di akhir waktu agar bisa menjalankan puasa lebih kuat dan tidak lalai dalam menjalankannya.3. Menahan Diri dari Perkara yang MembatalkanMenahan diri dari berbagai macam perbuatan yang membatalkan puasa merupakan rukun utama dalam berpuasa. Hal-hal yang membatalkan puasa yakni makan, minum, berhubungan suami istri, serta muntah dengan sengaja.4. Menjaga Diri dari MaksiatAbu Hamid Al-Ghazali berpendapat bahwa orang yang berpuasa hendaknya menjaga mulut, mata, telinga, dan anggota tubuh lainnya agar ikut berpuasa. Maksiat bisa saja menjadi penyebab gugurnya pahala puasa di sisi Allah SWT.5. Bertutur Kata SopanHendaklah orang yang berpuasa berkata sopan dan tidak angkuh. Misalnya ketika diajak makan saat berpuasa, maka sebaiknya menjawab tanpa perlu merasa sombong dan takabur sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW.6. Menyegerakan BerbukaSaat tiba waktu berbuka puasa, umat muslim sebaiknya cepat-cepat membatalkan puasa. Hal ini dilakukan karena Islam tidak menyukai orang-orang yang suka mempersulit diri termasuk dalam berpuasa.Baca juga: 1 Dzulhijjah 2025 Jatuh Tanggal Berapa? Ini Jadwal beserta AmalannyaBolehkah Puasa Dzulhijjah Sekaligus Qadha Ramadhan?Ustaz Syam Nur Makka dalam kanal YouTube Trans TV Official mengatakan sebagian ulama berpendapat tidak boleh menggabungkan niat puasa sunnah dan wajib. Oleh karenanya, niat puasa Dzulhijjah (sunnah) tidak boleh digabungkan dengan qadha Ramadhan (wajib)."Tidak boleh menggabungkan dua niat dalam ibadah," ujar Ustaz Syam yang dikutip detikSulsel pada Kamis (13/2/2025).Dengan demikian, tidak boleh menggabungkan niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah dengan qadha Ramadhan. Namun, jika mengerjakan puasa qadha di waktu puasa sunnah maka pahala puasa sunnah tetap didapatkan.Bagi detikers yang hendak mengerjakan qadha puasa pada pada waktu puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah berikut bacaannya dikutip dari buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa karya Nur Solikhin:نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَىArab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an qadhaai fardhi ramadhaana lillahi ta'aalaa.Artinya: "Aku niat puasa esok hari sebagai ganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta'ala."Baca juga: Daftar Tanggal Merah Juni 2025, Ada 2 Long Weekend!Demikianlah niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah lengkap Arab, Latin, dan artinya. Jangan lupa diamalkan, ya!