Waktu mungkin berlalu cepat saat kita bersenang-senang. Tetapi di waktu lain, seperti olahraga, waktu akan terasa sangat lambat.Saat berlari di treadmill atau mengangkat beban, kebanyakan orang merasa telah menghabiskan waktu setidaknya satu jam. Faktanya, saat mereka melirik jam, waktu baru berjalan selama 10 menit.Baca juga: Ilmuwan Ungkap Rahasia Haenyeo di Korsel Kuat Menyelam Lama di Dalam LautBaca juga: Bukan 21 Hari, Ini Waktu yang Dibutuhkan untuk Membentuk Kebiasaan BaruJadi, apakah orang benar-benar merasakan waktu secara berbeda selama berolahraga?Alasan Waktu Terasa Lebih Lambat saat OlahragaDalam studi eksperimental, orang memang merasakan waktu berjalan lebih lambat selama berolahraga. Baik saat mereka berolahraga sendiri atau berkompetisi dengan orang lainStudi yang diterbitkan pada April 2024 di jurnal Brain and Behavior itu menemukan jika olahraga dapat mendistorsi persepsi kita tentang waktu, membuatnya terasa seperti berjalan lambat.Para peneliti menyarankan jika perhatian dapat membantu menjelaskan mengapa waktu terasa melambat. Selama latihan yang intens, orang beralih ke kondisi mental yang sangat sadar dan dengan demikian menjadi lebih sadar akan ketidaknyamanan fisik.Kesadaran yang meningkat ini dapat meningkatkan jumlah sensasi yang mereka rasakan dalam waktu singkat, sehingga terasa lebih lama dari yang sebenarnya. Namun, mekanisme distorsi waktu ini masih menjadi perdebatan.Baca juga: 7 Kebiasaan Ini Bisa Kurangi Overthinking, Bantu Jaga Kesehatan Mental"Penulis penelitian tidak menyelidiki mekanismenya," kata Philip Gable, seorang profesor psikologi sosial di University of Delaware, dalam Live Science, dikutip Jumat (23/5/2025)."Namun, penelitian yang dilakukan di lab saya mengungkapkan bahwa perhatian bukanlah mekanisme persepsi waktu yang mempercepat atau memperlambat. Itu adalah motivasi," imbuhnya.Dalam serangkaian penelitian, Gable dan rekan-rekannya menemukan jika persepsi kita tentang waktu dapat mempercepat atau memperlambat tergantung pada jenis motivasi yang kita rasakan. Ketika orang didorong oleh apa yang disebut motivasi pendekatan, keinginan untuk bergerak ke arah sesuatu yang positif, waktu cenderung berlalu dengan cepat.Namun ketika mereka mengalami motivasi penghindaran, dorongan untuk melarikan diri dari sesuatu yang tidak menyenangkan, waktu terasa lambat."Dalam studi terkini [2024] ini, kecepatan 'habis-habisan' dari para peserta cenderung bersifat aversif dan menyebabkan motivasi penghindaran," kata Gable.Karena tubuh tidak dapat mempertahankan tingkat intensitas itu untuk waktu yang lama, para peserta termotivasi untuk berhenti bersepeda. Dalam kondisi ini, kata Gable, waktu dapat terasa melambat. Itu adalah cara otak untuk mencegah kita melanjutkan sesuatu yang secara fisik tidak dapat dipertahankan.Menurut Gable, kesan waktu melambat menunjukkan jika suatu pola dapat latihan menyebabkan ketakutan. Gable kemudian merekomendasikan orang untuk menemukan kecepatan latihannya masing-masing."Kecepatan latihan yang berkelanjutan dan tidak menyebabkan terlalu banyak penghindaran. Anda tidak ingin membenci latihan Anda," ungkap Gable.