Jabal Rahmah adalah sebutan untuk sebuah bukit kecil yang berada di kawasan Arafah, tenggara Makkah. Tempat ini menjadi salah satu area yang paling banyak dikunjungi oleh jemaah haji maupun umrah.Tempat ini dikenal sebagai lokasi pertemuan Nabi Adam AS dan Hawa setelah mereka diturunkan dari surga ke bumi. Namun, benarkah keyakinan ini memiliki dasar yang kuat dalam Islam?Baca juga: 16 Tempat Ziarah di Makkah yang Bisa Dikunjungi Jemaah HajiMengutip buku Dua Hati di Tanah Suci karya Jondri Akmal, Jabal Rahmah bukan hanya diyakini sebagai tempat bertemunya Nabi Adam AS dan Siti Hawa. Di sini pula Nabi Ibrahim AS diuji cintanya kepada Allah SWT, dengan menyembelih anak semata wayangnya, Nabi Ismail AS demi menjalankan perintah Allah SWT.Jabal Rahmah juga menjadi tempat bagi Nabi Muhammad SAW menerima wahyu terakhir yakni surah Al Ma'idah ayat 3 yang mengabarkan bahwa Islam sudah sempurna.Apa Itu Jabal Rahmah?Merangkum buku Sejarah Terlengkap 25 Nabi karya Rizem Aizid, Jabal Rahmah secara harfiah berarti "Bukit Rahmat". Letaknya berada di Padang Arafah, sekitar 20 kilometer dari Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi. Bukit ini memiliki tinggi sekitar 70 meter dan di puncaknya terdapat sebuah tugu penanda yang sering menjadi objek foto para jemaah.Jabal Rahmah merupakan bagian dari tempat wukuf di Arafah, yang merupakan rukun utama dalam ibadah haji. Rasulullah SAW pun pernah wukuf di sekitar bukit ini saat haji wada'.Kisah Nabi Adam AS dan Hawa dalam Al-Qur'anDalam Al-Qur'an disebutkan bahwa Nabi Adam AS dan Hawa diturunkan ke bumi setelah melanggar larangan Allah SWT di surga. Namun, lokasi turunnya masing-masing tidak dijelaskan secara eksplisit dalam Al-Qur'an.Surah Al-Baqarah ayat 38 menceritakan,قُلْنَا ٱهْبِطُوا۟ مِنْهَا جَمِيعًا ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّى هُدًى فَمَن تَبِعَ هُدَاىَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَArtinya: Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".Menurut sebagian riwayat dalam literatur tafsir dan kisah para nabi, Nabi Adam AS diturunkan di daerah India, sedangkan Hawa diturunkan di Jeddah (sebuah kota di pesisir barat Arab Saudi). Setelah bertahun-tahun mencari satu sama lain, keduanya akhirnya dipertemukan di sebuah bukit di Arafah, yang kini dikenal dengan nama Jabal Rahmah.Kisah bahwa Jabal Rahmah adalah tempat bertemunya Adam AS dan Hawa tidak tercantum dalam Al-Qur'an maupun hadits yang shahih. Kisah ini lebih banyak bersumber dari riwayat-riwayat Israiliyyat (kisah bani Israil).Beberapa ulama seperti Imam Ibn Katsir dalam kitab Qashash al-Anbiya, menyebut kisah pertemuan di Arafah sebagai riwayat populer, tetapi tidak menyebutnya sebagai hal yang pasti. Artinya, meskipun kisah ini dikenal luas di kalangan umat Islam, validitasnya masih tergolong lemah secara sanad dan tidak bisa dijadikan hujah syar'i.Tempat Turunnya Wahyu Terakhir dan Khutbah Wada'Jabal Rahmah tidak hanya dikenal sebagai lokasi yang dipercaya sebagai tempat bertemunya Nabi Adam AS dan Hawa. Bukit bersejarah yang terletak di Padang Arafah ini juga menyimpan dua momen penting dalam sejarah Islam yakni tempat turunnya wahyu terakhir Al-Qur'an dan lokasi khutbah wada' Nabi Muhammad SAW.Kedua peristiwa ini memiliki makna mendalam dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan kenabian Rasulullah SAW serta kesempurnaan agama Islam.Salah satu keistimewaan Jabal Rahmah adalah diyakini sebagai lokasi turunnya wahyu terakhir dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yaitu surah Al-Ma'idah ayat 3. Dalam ayat tersebut, Allah SWT menyampaikan pesan yang sangat penting kepada umat Islam:"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."Wahyu ini menandai berakhirnya rangkaian wahyu Ilahi yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW selama lebih dari dua dekade masa kenabiannya. Makna dari ayat ini sangat dalam--ia menjadi penegas bahwa agama Islam telah sempurna, tidak ada lagi tambahan syariat setelahnya, dan Islam telah Allah SWT pilih sebagai agama yang diridai-Nya untuk seluruh umat manusia.Selain sebagai tempat turunnya wahyu terakhir, Jabal Rahmah juga menjadi saksi penyampaian khutbah wada' yakni khutbah perpisahan Nabi Muhammad SAW kepada umat Islam. Khutbah ini disampaikan saat haji terakhir Rasulullah SAW, tepatnya pada 9 Zulhijah tahun 10 Hijriah, di Padang Arafah, di hadapan ribuan umat Islam yang hadir.Khutbah wada' bukan sekadar pidato biasa, tetapi merupakan wasiat Rasulullah SAW yang memuat prinsip-prinsip dasar kehidupan Islam. Dalam khutbah yang penuh makna ini, Nabi Muhammad SAW menegaskan sejumlah pesan penting, antara lain:Persatuan umat Islam dan larangan berpecah belah.Kewajiban menjaga hak-hak manusia, termasuk hak perempuan dan hak-hak sosial.Larangan penindasan, kekerasan, dan penyalahgunaan kekuasaan.Penegasan bahwa tidak ada lagi nabi atau rasul setelahnya, dan umat Islam diminta berpegang teguh pada Al-Qur'an dan sunnah.Khutbah ini merupakan wasiat terakhir Rasulullah SAW sebelum wafat, dan hingga kini menjadi sumber inspirasi dan pedoman moral bagi seluruh umat Islam di dunia.Baca juga: Apa yang Dilakukan saat Jemaah Haji Wukuf di Arafah?