Tanaman liar yang bisa dimakan sering kali luput dari perhatian, padahal keberadaannya bisa menjadi sumber pangan alternatif yang bermanfaat, terutama dalam situasi darurat atau saat krisis. Di alam sekitar, banyak tumbuhan liar yang sebenarnya aman dikonsumsi dan menyimpan nilai gizi yang cukup tinggi.Menurut Sarlan Adijaya dan Raemon dalam buku Antropologi Ekologi, mengetahui tanaman liar yang bisa dimakan menjadi bagian penting dari ketahanan pangan, karena menyediakan cadangan makanan ketika terjadi krisis atau situasi yang mendesak. Pengetahuan ini menambah 'asuransi' pangan bagi kita.Penasaran dengan tanaman apa saja yang bisa dimakan dan jarang diketahui, detikers? Mari simak pembahasan lengkapnya berikut ini!Baca juga: 33 Jenis Pisang di Indonesia Beserta Ciri Khas dan Manfaatnya Bagi KesehatanTanaman Liar yang Bisa DimakanBerikut ini adalah sejumlah tanaman liar yang bisa dimakan, dikutip dari buku Survival Science tulisan Yea Rim Dang.1. DandelionDaun muda dandelion dapat dikonsumsi langsung tanpa pengolahan karena teksturnya yang lembut dan rasanya yang segar. Namun, ketika daun mulai menua, rasa pahit mulai muncul sehingga sebaiknya tidak dikonsumsi mentah.Selain daun, akar tanaman ini juga bisa dimakan jika sudah dimasak terlebih dahulu. Memasaknya membantu mengurangi rasa pahit dan membuat akarnya lebih lunak untuk dikonsumsi sebagai bagian dari makanan darurat di alam.2. ChicoryTanaman ini bisa dijadikan pengganti salad karena daunnya bisa dimakan mentah. Rasanya ringan dan cocok dikombinasikan dengan tanaman lain dalam penyajian sederhana. Jika ingin tekstur yang lebih lembut, chicory juga dapat dimasak sebentar. Proses perebusan ringan akan mempertahankan sebagian besar nutrisinya tanpa menghilangkan rasa alami.3. Soba (Gandum Kuda)Soba merupakan tanaman serbaguna yang memiliki daun dan buah yang dapat dimakan. Keduanya bisa dimanfaatkan dalam kondisi darurat sebagai sumber karbohidrat dan serat. Bagian buahnya bahkan bisa ditumbuk menjadi bubuk halus untuk dibuat menjadi mie. Ini memberikan fleksibilitas dalam pengolahan makanan saat berada di alam liar.4. Curly DockCurly dock paling baik dikonsumsi saat masih dalam bentuk tunas muda. Tunas-tunas ini sebaiknya dimasak setengah matang untuk mengurangi rasa asam alaminya. Rasa asam akan berkurang drastis setelah proses perebusan singkat. Pengolahan ini juga membantu menjaga nutrisi tetap terjaga dalam daun muda tersebut.5. Plantago AsiaticaTumbuhan ini mudah dikenali dan tumbuh subur di tanah yang cenderung kering. Daun mudanya bisa dimasak untuk dikonsumsi, menjadikannya sumber makanan potensial di alam terbuka.Selain itu, jus dari daunnya kadang digunakan untuk merawat luka kecil. Fungsinya yang ganda menjadikan Plantago asiatica sebagai salah satu tanaman liar yang patut dikumpulkan.6. Urtica ThunbergianaTanaman ini tersedia sepanjang tahun dan dikenal memiliki duri beracun. Meskipun demikian, racunnya akan hilang jika dimasak dalam air mendidih. Setelah dimasak, daun-daunnya menjadi aman dan layak dikonsumsi. Ini menunjukkan pentingnya pengolahan sebelum mengonsumsi tanaman liar tertentu.7. Shepherd's PurseShepherd's purse menyediakan dua bagian yang bisa dimakan: akar dan daun. Keduanya memerlukan proses pemasakan terlebih dahulu sebelum aman dikonsumsi. Tumbuhan ini juga sering dikombinasikan dengan tanaman lain agar rasa dan teksturnya lebih seimbang. Dalam pengumpulan di alam, kombinasi ini dapat memperkaya menu.8. Viola MandshuricaViola mandshurica dikenal karena kandungan vitamin A dan C pada daun mudanya. Daun ini perlu dimasak terlebih dahulu sebelum dapat dikonsumsi. Rasanya yang ringan membuatnya cocok sebagai pelengkap dalam hidangan hasil foraging. Ketersediaannya di berbagai tempat membuatnya mudah ditemukan.9. PigweedTanaman ini diolah dengan cara dimasak setengah matang, mirip seperti mengolah bayam. Pengolahan singkat ini membuat teksturnya tetap empuk dan rasanya tidak terlalu pahit. Selain untuk makanan, jus dari pigweed bisa digunakan sebagai obat luar untuk luka gigitan serangga atau diare. Ini menjadikannya sumber pangan sekaligus pengobatan sederhana.10. BrackenBracken mudah ditemukan di banyak tempat di dunia dan bisa dimanfaatkan bagian tunas mudanya. Namun, tunas tersebut harus direbus terlebih dahulu agar racun dan rasa pahitnya hilang. Setelah proses perebusan, tunas bisa dikeringkan dan disimpan. Sebelum dikonsumsi, tunas yang telah kering perlu direndam terlebih dahulu dalam air.11. Japanese CornelBuah dari Japanese cornel memiliki rasa manis ringan namun disertai asam yang cukup kuat. Buah ini layak dikonsumsi saat sudah matang. Pemilihan waktu panen penting, karena buah yang belum matang akan sulit dicerna. Warna buah yang berubah merata menjadi tanda bahwa buah ini sudah layak dipetik.12. Murbei PutihMurbei putih merupakan buah yang bisa dimakan langsung dalam kondisi mentah. Selain dimakan begitu saja, buah ini juga dapat diolah menjadi jus. Dengan rasa manis alami, murbei menjadi salah satu pilihan favorit saat menemukan buah liar yang aman. Tingkat kematangan buah sangat menentukan rasa terbaiknya.13. Japanese RowanBuah dari Japanese rowan dikenal karena rasa pahitnya yang kuat. Untuk mengurangi rasa tersebut, buah ini biasanya diolah menjadi jeli. Alternatif lainnya adalah mengeringkannya di bawah sinar matahari. Proses pengeringan ini juga membuatnya cocok digunakan sebagai bahan obat tradisional.14. Crimson Glory VineBuah dari tanaman ini memiliki rasa asam yang menyengat. Karena itu, biasanya dikeringkan terlebih dahulu dan dimakan dengan madu agar lebih enak. Tidak hanya buahnya, bagian lain seperti tunas, batang, dan akar pun bisa dikeringkan dan digunakan sebagai bahan obat. Potensi pemanfaatannya cukup luas.15. Pisang LiarPisang liar berbeda dari pisang biasa karena memiliki banyak biji di dalamnya. Oleh karena itu, lebih baik dibakar atau direbus sebelum dikonsumsi. Pengolahan ini membantu melunakkan teksturnya dan mengurangi rasa tidak nyaman saat memakan bijinya. Pisang liar bisa menjadi sumber energi di alam liar jika diolah dengan tepat.16. Kacang PinusBiji dari kerucut pohon pinus ini dikenal sebagai kacang pinus dan bisa dimakan langsung. Rasa dan teksturnya akan lebih lezat jika dipanggang terlebih dahulu. Kacang pinus mengandung lemak sehat dan menjadi sumber kalori yang baik dalam situasi bertahan hidup. Mudah dikumpulkan jika kerucut sudah terbuka dan jatuh ke tanah.Cara Mengetahui Apakah Tanaman Liar Bisa Dimakan atau TidakSebelum mengonsumsi tanaman liar yang belum dikenal, penting untuk memastikan terlebih dahulu apakah tanaman tersebut aman dimakan. Untuk itu, ada metode yang dikenal sebagai Universal Edibility Test, yaitu serangkaian langkah sistematis untuk menguji kelayakan konsumsi bagian-bagian tanaman.Metode ini sangat berguna untuk mencegah risiko keracunan akibat memakan tanaman beracun. Berikut ini panduannya yang dikutip dari buku
Survival & P3K Praktis tulisan Hendri Agustin.1. Uji Satu Bagian TanamanLangkah pertama adalah memastikan hanya satu bagian tanaman diuji dalam satu waktu. Tanaman perlu dipisahkan ke bagian dasarnya seperti daun, batang, akar, bunga, dan biji atau putiknya. Setiap bagian ini harus diuji secara terpisah karena satu tanaman bisa saja memiliki bagian yang aman dimakan dan bagian lain yang berbahaya.2. Lakukan Pengetesan secara BertahapSebelum melakukan pengujian, pastikan tidak makan apapun selama empat jam sebelumnya. Dalam masa ini, jangan konsumsi apapun kecuali air bersih dan bagian tanaman yang akan diuji. Langkah awal dimulai dengan mencium aroma bagian tanaman tersebut, meskipun bau tajam atau aneh tidak selalu menjadi indikator pasti racun, ini bisa menjadi pertimbangan awal.Selanjutnya, lakukan uji kontak kulit. Tempelkan sedikit bagian tanaman ke bagian dalam siku atau pergelangan tangan dan tunggu selama sekitar 15 menit. Reaksi seperti gatal, panas, atau iritasi adalah tanda bahwa tanaman itu tidak aman.Jika tidak ada reaksi, lanjutkan ke uji bibir. Tempelkan sedikit bagian tanaman pada bibir dan tunggu selama 3 menit. Bila tidak ada sensasi terbakar atau gatal, Anda bisa meletakkan potongan kecil tanaman di atas lidah selama 15 menit tanpa dikunyah atau ditelan.Jika tetap tidak ada reaksi, lanjutkan dengan mengunyah tetapi jangan langsung ditelan. Biarkan tanaman dikunyah dan ditahan dalam mulut selama 15 menit. Bila tidak ada tanda-tanda iritasi seperti rasa panas, gatal, atau lidah terasa kaku, barulah Anda boleh menelan bagian kecil tersebut.3. Jangan Makan Apa Pun Setelah PengetesanSetelah menelan, tunggu selama 8 jam tanpa makan apapun selain air. Jika dalam masa ini tidak muncul gejala seperti mual, pusing, atau nyeri perut, itu artinya bagian tanaman tersebut cenderung aman. Bila muncul gejala keracunan, segera keluarkan isi lambung dengan cara dimuntahkan dan minum air hangat sebanyak mungkin. Mengonsumsi sedikit arang juga bisa membantu menyerap racun.4. Perhatikan Reaksi TubuhBila semua tahap tersebut dilalui tanpa reaksi negatif, kita boleh mencoba makan tanaman dalam porsi kecil, dengan tetap mengamati reaksi tubuh selama 8 jam berikutnya. Jika tubuh tetap tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan, maka bagian tanaman itu aman untuk dikonsumsi.Penting untuk diingat bahwa setiap bagian dari tanaman perlu diuji secara terpisah, karena satu tanaman bisa saja memiliki bagian yang aman dan bagian lain yang beracun. Selain itu, jangan berasumsi bahwa jika satu bagian aman dimasak maka akan aman pula dimakan mentah. Pengujian ini memang ditujukan untuk memastikan keamanan tanaman dalam kondisi mentah.Baca juga: 11 Contoh Tanaman Apotek Hidup Lengkap dengan ManfaatnyaNah, itulah tadi sejumlah tanaman liar yang bisa dimakan beserta cara untuk menguji keamanannya. Semoga bermanfaat!