Sejarah Cannes yang Sensual, Kini Seksi Dikit Aja Diusir

Sejarah Cannes yang Sensual, Kini Seksi Dikit Aja Diusir

nu22025/05/23 18:38:08 WIB
Foto: George W Hales/Fox Photos/Hulton Archive/Getty Images

Aktris Tiongkok Zhao Yingzi diusir dari karpet merah Festival Film Cannes ke-78 gara-gara pakai gaun yang dianggap terlalu seksi. Yingzi datang dengan busana super mencolok karena tembus pandang yang dihiasi manik-manik, menutupi sebagian dada dan perut.Gak lama setelah itu, dia disebut-sebut diminta keluar dari area karpet merah sama pihak penyelenggara. Ada juga yang bilang, alasan sebenarnya bukan karena bajunya, tapi karena dia terlalu lama berpose di depan kamera.Gaun yang dipakai Zhao Yingzi sendiri dirancang oleh JoliPoli Couture, label fashion yang langsung nge-posting desain itu di media sosial. Mereka nyebut karya ini sebagai kombinasi antara siluet arsitektural dan detail manik-manik yang rumit.Baca juga: Alasan Syahrini Dapat Penghargaan di Cannes 2025Namun, penyelenggara Cannes sebelumnya udah ngumumin peraturan baru soal etika busana. Katanya, no naked dressing alias gak boleh pakai baju yang terlalu terbuka demi alasan kesopanan.Terus juga dilarang pakai outfit gede-gedean, apalagi yang punya ekor panjang karena bisa ganggu alur tamu dan bikin ribet di tempat duduk teater. Tapi aturan itu diumumkan cuma beberapa hari sebelum festival dimulai. Jadi banyak yang gak siap juga tuh, selain penampilan seksi, gaun panjang lebih dari semeter juga ada kayaknya yang pakai di karpet merah.Soal pakaian seksi, kayaknya Cannes itu sudah sejak era 50-an identik dengan itu kok. Vogue menulis, publik sering lupa justru Cannes yang pertama kali menyiarkan bikini ke kesadaran masyarakat global. Bahkan, selama lebih dari tujuh dekade, Festival Film Cannes itu identik dengan citra sensualitas.Jejaknya ada pada momen ikonik Brigitte Bardot, waktu itu berusia 18 tahun, yang berpose dengan bikini di pantai Cannes pada 1953. Meski pose itu gak ada hubungannya sama film yang ditayangkan di festival itu, Bardot jadi kayak menandai perubahan zaman.Bikini sendiri sebenarnya baru ditemukan setelah perang dunia. Namanya diambil dari lokasi uji coba nuklir di Atol Bikini, suatu pulau kecil di Samudra Pasifik.Meskipun gaya pakaian seperti bralette terlihat sejak era Romawi Kuno yang terekam dalam mosaik-mosaik Villa Romana del Casale di Sisilia sejak 400 M. Tapi bikini seperti yang kamu kenal hari ini baru benar-benar muncul pada musim panas 1946.Bikini lahir dari semangat zaman, masa pasca-perang, saat kaum muda yang progresif mulai berani menampilkan kulit mereka dan mengincar kulit kecokelatan sebagai simbol kebebasan.Makanya Bardot itu menjadi besar sebagai ikon perubahan dari trauma Perang Dunia menuju budaya pop penuh hasrat. Film yang dia promosikan saat itu, Manina, the Girl in the Bikini, memang dilupakan, tapi gerakan dan baju renangnya gak!Baca juga: Nyinyir ke Syahrini soal Cannes, Netizen Diminta Christine Hakim TobatCannes punya catatan panjang memutar film-film berani. Misalnya, waktu pemutaran film Shortbus 2006, karya John Cameron Mitchell, film yang eksplisit banget. Pesta pantai setelah pemutarannya bahkan lebih heboh daripada isi filmnya sendiri.Tahun lalu, Palme d'Or, penghargaan tertinggi di sana, jatuh ke tangan Anora karya Sean Baker, soal penari telanjang di New York. Cannes udah gak segan-segan soal seks.Namun, satu film yang masih dikenang sampai sekarang adalah karya sutradara Jepang, Nagisa Oshima. Film yang dibawanya tayang pada 1976 di sesi Directors Fortnight, bukan di kompetisi utama. Film itu kayak memotret tentang industri film di Jepang yang mulai bereksperimen macam-macam.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya